Oleh : Habib Munzir Al-Musawa
Diriwayatkan suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Adakah diantara kalian yang memiliki hak atasku dan aku ingin menunaikannya karena aku khawatir jika aku dipanggil oleh Allah dengan membawa kesalahan terhadap salah seorang diantara kalian”, maka salah seorang dari kaum Anshar berkata: “Aku wahai Rasulullah”, maka para sahabat yang lain marah melihat hal tersebut, karena orang tersebut ingin menuntut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Apa kesalahan yang telah aku perbuat kepadamu?”, padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang yang ma’shum, terhindar dari perbuatan salah dan dosa.
Maka orang itu berkata: “Dulu ketika dalam peperangan Uhud disaat itu engkau memegang kayu dan memukul betisku, dan sekarang aku ingin membalasnya”, mendengar hal tersebut para sahabat marah dan tiap dari mereka meminta agar orang itu memberi balasannya kepada mereka, bukan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Namun orang itu tetap ingin membalasnya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga para sahabat tidak lagi mampu berbuat sesuatu dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menyingkap betis beliau shallallahu ‘alaihi wasallam untuk dipukul oleh orang tersebut. Para sahabat menangis ketika melihat orang itu membawa kayu untuk memukul Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka orang itu segera berlari menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan memeluk betis beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Apa yang engkau lakukan, bukankah engkau ingin memukul betisku”, orang tersebut menjawab: “Wahai Rasulullah ketika itu aku ingin mencium betismu, namun tanpa disengaja aku terkena pukulanmu”, sungguh indah kecintaan para sahabat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa shahbihi yannuur”
Sumber:
Post a Comment Blogger Disqus