Dahulu di Kota Madinah, ada seorang pedagang minyak wangi yang setiap akan pergi berdagang selalu melewati depan rumah Rasul saw untuk mengucapkan salam kepada sang Nabi. Ia sangat paham salam adalah doa. Dan dengan ia mengucapkan salam dan Nabi menjawabnya berarti dia mendapat doa "keselamatan" langsung dari sang Nabi saw.
Suatu hari lain dari biasanya. Ia mengucapkan salam 2 kali kepada Nabi. Di pagi dan siang hari. Dan ternyata itu adalah salamnya yang terakhir yang ia persembahkan kepada Nabi. Ia pergi berdagang di tempat yang cukup jauh dan ia meninggal dunia.
Setelah berlalu beberapa saat lamanya, Nabi bertanya kepada para sahabat tentang keadaannya. Sebuah ungkapan rindu Rasul mulia terhadap sang penjual minyak wangi. Rasul amat merindukan ucapan salam dan senyuman lembut yang biasa ia persembahkan kepada Nabi sebelum ia pergi berdagang.
Para sahabat yang mencari berita tentangnya mengabarkan kepada Nabi, bahwa ia telah meninggal dunia.
Rasul pun meminta diantar ke makamnya, dan di depan pusara tersebut Rasul mengangkat tangan dan berdoa kepada Allah swt; "Yaa Allah, sungguh aku mencintai dia, maka berilah cintaMU padanya.. Yaa Allah, jangan pisahkan aku dengannya, berilah kesenangan padanya sebagaimana ia selalu tersenyum bahagia saat menatap wajahku."
Post a Comment Blogger Disqus