Mbah Ratu Ibu juga disebut Mbah Ratu Ayu memiliki nama asli Syarifah Khadijah putri dari Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), cerita dimakamkannya Mbah Ratu Ayu Ibu di Bangil ini bermula. Ketika suatu saat putri Sunan Gunung Jati ini, mendadak dirundung rasa kangen yang begitu dalam kepada kedua putranya yang tengah belajar agama di pondok pesantren milik Mbah Soleh Semendi di daerah Winongan, yang tak lain adalah masih familinya.
Akhirnya berangkatlah beliau mengunjungi kedua putranya, Sayyid Arif Segoropuro dan Sayyid Sulaiman Mojoagung yang belajar di pesantren di Winongan. Namun sepulang menjenguk kedua putranya tersebut, Mbah Ratu Ibu mendadak sakit saat di daerah Bangil dan akhirnya meninggal. Setelah meninggal Syarifah Khadijah dimakamkan di pemakaman di daerah yang sekarang disebut dengan Wetan Alun karena memang letaknya di Wetan (Bahasa Jawa yang artinya Timur) dari alun-alun Bangil.
Komplek ini terletak persis dibelakang rest area swadesi, diperkirakan berumur sudah ratusan tahun, sebelumnya komplek ini tak ada bedanya dengan komplek-komplek makam yang lain, hanya komplek makam biasa, suatu saat ada seorang kyai dari daerah Lawang Malang bernama Kyai Ba'bud mengunjungi komplek ini dan menemukan sebuah makam yaitu makam Syarifah Khadijah, Kyai Ba'bud mempercayai kalau makam ini bukan makam dari orang biasa atau lebih tepatnya seorang wali menurutnya, maka kemudian dibangun sebuah kijing (bangunan makam) dan dalam perkembangannya dibangunkan sebuah gedung untuk menandai komplek tersebut, dalam komplek ini terdapat beberapa makam diantaranya makam Syarifah Khadijah (Mbah Ratu Ayu/Ratu Ibu), Abdullah Bin Abdur Rahman, dan pembantunya, serta makam KH.Qosyim Muzammil, juga terdapat satu makam lagi yang terpisah dari bangunan ini, terletak di sebelah timurnya yaitu makam Habib Qosim Basyaiban.
Makam Habib Qosim |
Makam Habib Qosim Basyaiban ini terletak dalam gedung sendiri dengan gaya kuno, terlihat dari bangunan gedung dan kijing yang jelas sekali kalau makam ini sudah sangat tua, memang belum diketahui persis kapan bangunan ini dibangun, tapi menurut H.NUR salah satu warga yang memiliki stan yang menjual busana muslim dan souvenir khas Bangil persis di depan makam Mbah Ratu Ibu, makam ini juga sudah berumur ratusan tahun.
Komplek ini banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah dan berbagai kalangan, apalagi ketika digelar acara Haul peringatan wafatnya Mbah Ratu Ibu, ratusan peziarah dari seluruh pulau Jawa dan dari berbagai daerah di seluruh nusantara berkumpul disini untuk memperingati Haulnya.
Keberadaan Mbah Ratu Ibu tersebut juga dikenal sebagai sosok waliyullah perempuan yang cukup terkenal dengan karomahnya. Dikisahkan dari warga sekitar areal makam, Syarifah Khodijah ini, sejatinya adalah merupakan salah satu putri dari Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.
Sumber:
http://www.pasuruantourism.com/2011/07/komplek-makam-mbah-ratu-ibu.html
Post a Comment Blogger Disqus