Ronggowarsito, saya yakin bukan nama yang asing bukan! Ya, dia adalah sastrawan dan pujangga besar yang sangat terkenal bagi masyarakat Jawa.
Terlahir dengan nama Bagus Burham tahun 1802. Kakeknyalah yang pertama kali melihat dan menemukan jiwa yang teguh dan bakat yang besar di balik kenakalannya pada masa kecil. Ronggowarsito kecil terkenal bengal (nakal). Kakeknya berinisiatif mengirim Ronggowarsito nyantri ke Pesantren Gebang Tinatar di Ponorogo.
Sebagai putra bangsawan, ia punya emban (pengasuh) bernama Ki Tanujoyo, sekaligus guru mistiknya. Di masa kematangannya, ia dengan gamblang mampu menuangkan suara jaman dalam serat-serat yang ditulisnya.
- Diawali dengan menulis Serat Jayengbaya
Tokoh yang ditampilkan seorang pengangguran bernama Jayengboyo yang konyol dan lincah dan senang berkhayal.
- Tulisan tentang pemikiran dunia tasawuf, tertuang dalam Serat Wirid Hidayatjati,
- Pengamatan sosialnya, termuat dalam Serat Kalitidha,
- Kelebihan dalam ramalan terdapat dalam Serat Jaka Lodhang, bahkan dalam Serat Sabda Jati ia meramal tentang kematiannya sendiri.
Ia juga sempat diasuh neneknya yang memberinya berbagai ilmu pengetahuan.
Ia pernah berguru pada beberapa Kyai hingga ke Tabanan-Bali.
Ia berkesempatan untuk membawa pulang beberapa catatan peringatan perjalanan dan kumpulan kropak-kropak serta peninggalan lama dari Bali dan Kediri ke Surakarta.
Setelah neneknya berpulang, ia diangkat menjadi Pujangga keraton Surakarta Hadiningrat (1845).
Ia meninggal tanggal 24 Desember 1873.
Makam Ronggowarsito |
Karya sastra berupa Kitab (serat) yang diwariskan Ronggowarsito sangat berharga dan telah memberikan warna tersendiri bagi kekayaan budaya bangsa.
Sumber:
Setya Sastrodimedjo
Post a Comment Blogger Disqus