Nama lengkapnya ‘Ubbad bin Basyar bin Waqsy bin Zughbah bin Za’waro bin Abdul Asyhal. Beliau dari Bani Israel.
Ketika Rasulullah, untuk pertama kali dalam sejarah Islam, mengutus Mush’ab bin ‘Umair ke Madinah untuk mengajarkan Islam kepada penduduk, tidak sedikit dari mereka yang terbuka hatinya untuk menerima ajaran Islam. Hal ini terbukti bahwa ajaran Islam yang dibawa Rasulullah dengan cara hikmah, nasehat yang baik dan perbantahan yang baik lebih rasionl dan diterima oleh hati nurani. Diantara orang yang langsung menyatakan diri memeluk Islam adalah ‘Ubbad bin Basyar.
Sejak hatinya dipenuhi oleh keimanan kepada Allah, maka Allah pun memberikan balasan atas segala kepasrahannya. Bahkan dunia ini diciptakan untuknya. Firman Allah yang bercerita tentang Nabi Daud, “
Dari Anas diceritakan bahwa Usaid bin Hadhir dan ‘Ubbad bin Basyar berada di rumah Rasulullah pada waktu malam gelap gulita. Ketika keduanya keluar dari rumah Rasulullah, tiba-tiba salah satu tongkat dari keduanya menyala (mengeluarkan sinar). Kedunya pun berjalan di bawah terangnya sinar itu. Pada waktu keduanya berpisah untuk kembali ke rumahnya masing-masing, masing-masing tongkatnya menyala.” (HR. Ahmad).
Setiap waktunya digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Terutama sekali untuk membaca al-Qur’an. Hingga dikalangan sahabat beliau dikelal ‘shodiq al-Qur’an’(teman al-Qur’an). Dari Aisyah diceritakan bahwa suatu malam Rasulullah melakukan sholat tahajud di rumahku. Tiba-tiba Rasulullah mendengar suara ‘Ubbad bin Basyr. Rasulullah berkata padaku, “Ya Aisyah, itu suara ‘Ubbad bin Basyar.” Aku pun menjawab, “Iya.” Setelah itu Rasulullah berdo’a, “Ya Allah berilah ampunan padanya.”
Dalam kesempatan lain Aisyah berkata, “Tiga orang dari Anshor yang tidak tertandingi kebaikannya. Mereka berasal dari bani Abdul Asyhal; Sa’ad bin Mu’adh, ‘Ubbad bin Bisry dan Usaid bin Hadhir.” (HR. Hakim).
Kecintaan kepada Islam tidak hanya ditampakkan dalam amalan dan ibadah sehari-hari, tapi beliau juga ikut berperang. Selama hidupnya beliau mengikuti semua peperangan. Beliau adalah seorang tentara yang gagah berani. Beliau juga ikut dalam memerangi Ka’ab bin al-Asyrof, seorang Yahudi yang sangat kejam. Rasulullah pernah mengutus beliau untuk mengumpulkan zakat di Muzinah dan bani Sulaim. Pada waktu perang Tabuk, beliau menjadi pengawal Rasulullah.
Setelah wafatnya Rasulullah, sebagian orang muslim yang imannya lemah mengira bahwa Islam sudah berakhir. Maka mereka pun tidak lagi mengikuti ajaran Rasulullah. Bahkan lebih parah lagi keluar dari Islam dan ada yang mengaku sebagai nabi. Diantara orang yang mengaku nabi adalah Musailamah al-Kazab. Melihat keadaan yang sangat memprihatinkan, maka Abu Bakar mengirim pasukan untuk membasmi fitnah orang-orang yang murtad. Beliau ikut dalam barusan pasukan umat Islam yang memerangi kemurtadan dan nabi palsu di Yamamah. Di pertempuran itulah beliau mati syahid.
Ketika wafat beliau berumur empat puluh lima tahun. Itulah sisi perjuangan dan pengorbanan seorang hamba Allah untuk menegakkan ajaran Islam.
Sumber:
Meniti Jalan Para Sahabat
Meniti Jalan Para Sahabat
Post a Comment Blogger Disqus