Nama lengkapnya Sa’ad bin Malik bin Sinan bin ‘Ubaid bin Tsa’labah bin al-Abjar al-Anshory al-Khazrojy. Nama panggilannya Abu Sa’id, dan dikenal dengan nama al-Khudry. Beliau dilahirkan di Madinah sepuluh tahun sebelum peristiwa hijrahnya Rasulullah.
Pada waktu perang Uhud beliau ingin ikut berperang. Tapi oleh Rasulullah ditolak karena umurnya masih kecil. Ayahnya ikut perang Uhud dan mati syahid. Selama berjuang bersama Rasulullah, beliau ikut dua belas peperangan bersama Rasulullah. Hidupnya dihabiskan untuk berkhidmah kepada Rasulullah untuk sama-sama menyebarkan ajaran Islam. Maka tidak mengherankan jika beliau termasuk sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Begitu juga dari Abu Bakar, Umar bin Khottob, Utsman bin ‘Affan, Ali bin Abu Tholin, Zaid bin Tsabit dan lainnya.
Diantara sahabat-sahabat yang meriwayatkan hadits darinya; Ibn ‘Abbas, Ibn ‘Ammar, Jabir, Mahmud bin Labid, Abu Umamah bin Sahal, Abu at-Thufail. Dan dari pembesar tabi’in antara lain; Ibn al-Musib, Abu Utsman an-Nahdy, Thorik bin Syihab dan lainnya.
Dari Khandzolah bin Abu Sufyan dari guru-gurunya diceritakan, “Beliau adalah termasuk orang yang banyak tahu tentang kejadian pada masa sahabat.” Al-Khotib berkata, “Beliau diantara sahabat Rasulullah yang berpengaruh dan banyak meriwayatkan hadits.”
Selama bersama Rasulullah beliau telah meriwayatkan kurang lebih 1170 hadits. Diantara riwayat haditsnya, Rasulullah bersabda, “Dunia ini adalah kesenangan yang mengiurkan. Dan Allah adalah penganti kalian di dunia. Allah akan melihat apa yang kalian lakukan. Maka takutlah kalian dari godaan dunia dan wanita. Karena sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa bani Israel karena tergoda wanita.”
Beliau pernah melakukan ruqyah (menghilangkan gangguan syetan) dengan surah al-Fatihah. Ceritanya, dalam suatu perjalan bersama sahabat yang lain, beliau sampai ke suatu perkampungan Arab. Kemudian mereka meminta untuk menginap di kampung itu. Hanya saja penduduk kampung itu menolaknya bahwa. Seorang ketua kampung tiba-tiba tersengat gigitan ular. Penduduk kampung itu berusaha untuk berbuat pada beliau. Beliaupun kemudian berruqyah dengan surah al-Fatihah.
Sa’id berkata, bercerita kepada kami Kholaf bin Kholifah dari al-‘Ala bin al-Musib dari ayahnya dari Abu Sa’id. Kami berkata kepadanya, “Selamat ya, karena kamu dapat melihat Rasulullah dan menjadi sahabatnya.” Beliau menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kami perbuat setelah kematiannya.”
Beliau wafat di Madinah pada tahun 74 Hijriah. al-Madainy berpendapat beliau wafata tahun 63 Hijriah.
Post a Comment Blogger Disqus