Nama lengkapanya Samak bin Khorsyah al-Khazrojy al-Bayadhy al-Anshory. Dikenal dengan nama Abu Dajaanah. Terkadang juga dikenal dengan nama ‘Dzul masyharah’ yaitu baju besi yang dipakai waktu perang, ‘Dzul Saiffain’ (yang punya dua pedang) yang dibawa pada perang Uhud, ‘Saifur Rasul’ (pedangnya Rasul), ‘Dzul ‘Ishobah al-Hamra’(yang punya perban merah).
Pada waktu perang Uhud, Rasulullah mengambil pedang, lalu berkata; “Siapa yang mau bawa pedang ini? suatu kaum telah mengambil pedang itu. Kemudian mereka mulai melihat pedang itu. Rasulullah bertanya lagi; “Siapa yang berhak membawa pedang ini? kaum itu mengundurkan diri untuk membawa pedang itu. Tibat-tiba Abu Dajanah berkata; “Saya yang akan bawa pedang itu.” Akhirnya pedang itu diambilnya. Mendengar berita itu, emosi kaum musyrik bangit. Beliau berkata;
“Saya lah orang yang dijanjikan kekasih Allah, kami akan berperang di dekat kebun kurma”, “saya tidak akan menunggu waktu untuk berperang dengan pedang Allah dan Rasul-Nya.”
Ketika tejadi perang Uhud, Rasulullah melihat beliau sedang menerobos dua barisan musuh. Rasulullah berkata: “Ini adalah jalan yang dibenci Allah kecuali dalam tempat peperangan ini.”
Suatu hari beliau masuk masjid sedangkan dirinya sedang sakit. Wajahnya bersinar-sinar. Seorang bertanya padanya; “Kenapa wajahmu bersinar-sinar?” Jawab beliau; “Tidak ada perbuatanku yang lebih yakin dan mantap kecuali dua hal; pertama saya tidak akan bicara sesuatu kecuali yang memberi manfaat. Kedua, hatiku tidak pernah berburuk sangka dengan umat Islam.”
Selama berjuang menegakkan ajaran Islam bersama Rasulullah, beliau Perang Yamamah merupakan akhir dari ajalnya. Pada perang ini beliau yang dikenal gagah berani, gugur sebagai syahid melawan kelompok nabi palsu yang dipimpin oleh Musailamah al-Kazab.
Post a Comment Blogger Disqus