Nama lengkap beliau Syeikh Haji Muhammad Arsyad bin Abdullah al Banjari, lahir di kampung Luk Gabang - Martapura (Kalimantan Selatan) pada tanggal 13 Safar 1122 H (lk. 1710 M.), wafat tanggal 6 Syawal 1227 H. (lk. 1812M.) dalam usia 105 tahun.
Pada tahun 1152H. (lk. 1739 M.), dalam usia lk. 30 tahun, beliau naik haji ke Mekkah dengan sengaja juga untuk menuntut ilmu pengetahuan agama Islam. Beliau bermukim di Mekkah selama 30 tahun dan di Madinah selama 5 tahun, bertekun mempelajari seluk beluk agama Islam, khususnya ilmu Usuluddin, Ahlussunnah wal Jama’ah dan fiqih Madzhab Imam Syafi’i Rhl.
Guru-guru beliau adalah :
- Allamah Syeikh Athaillah di Mekkah.
- Allamah Syeikh Muhammad al Kurdi di Madinah
- Allamah Abdul Karim Samman di Madinah
- Dan lain-lain.
Kawan-kawan beliau yang belajar bersama ketika di Mekkah di antaranya adalah:
- Syeikh Abdussamad Palembang. pengarang kitab “Hidayatushalikiin”, “Sairussalikin” dan lain-lain.
- Syeikh H. Abdurrahrnan Mashri di Jakarta.
- Syeikh Abdulwahab Bugis, Sulawesi Selatan.
Syeikh Muhammad al Arsyad al Banjari adalah seorang ulama Besar dalam Madzhab Syafi’i yang jarang tandingannya, begitu juga kawan-kawan beliau yang tersebut adalah ulama-ulama besar dalam Madzhab Syafi’i.
Pada bulan Ramadhan tahun 1186H. (lk. 1172M.) beliau kembali ke kampung halaman dan ketika itu diangkat menjadi Mufti Kerajaan Banjar, berkedudukan di Martapura, dalam usia 65 tahun.
Tidak salah kalau dikatakan bahwa Syeikh Arsyad Banjar inilah ularna besar yang menyiarkan agama Islam ber-Madzhab Syafi’i di seluruh Kalimantan, sehingga pe-nduduk Kalimantan pada waktu itu seluruhnya menganut Madzhab Imam Syafi’i Rahimahuilah.
Beliau banyak mengarang kitab, diantaranya :
- Sabilal Muhtadin, ditulis tahun 1193 - 1195 H.
- T’uhfatur Raghibiin, ditulis tahun 1180H.
- Al Qaulul Mukhtashar. diruiis tahun 1196H.
- Kitab Ushuluddin.
- Kitab Tasawuf.
- Kitab Nikah.
- Kitab Faraidh.
- Kitab Hasyiyah Fathul Jawad,
Di samping itu beliau menulis satu naskah al Quranul Karim tulisan tentang beliau sedikit, yang sampai sekarang masih terpelihara dengan baik.
Zurriyaat (anak dan cucu) beliau banyak sekali yang nnenjadi ulama besar, pemimpin-pemimpin, yang semuanya teguh menganut Madzhab Syafi’i sebagai yang di wariskan oleh Syeikh Muhammad Arsyad Banjar.
Diantara zurriyat beliau yang kemudian menjadi ulama besar turun temurun adalah :
- H. Jamaluddin, Mufti, anak kandung, penulis kitab “perukunan Jamaluddin”.
- H. Yusein, anak kandung, penulis kitab “Hidayatul Mutafakkiriin”.
- H. Fathimah binti Arsyad, anak kandung, penulis kitab “Perukunan Besar”, tetapi namanya tidak ditulis dalam kitab itu.
- H. Abu Sa’ud, Qadhi.
- H. Abu Naim, Qadhi.
- H. Ahmad, Mufti.
- H. Syahabuddin, Mufti.
- H.M. Thaib, Qadhi.
- H. As’ad, Mufti.
- H. Jamaluddin II., Mufti.
- H. Abdurrahman Sidiq, Mufti Kerajaan Indragiri Sapat (Riau), pengarang kitab “Risalah amal Ma’rifat”, “Asranus Salah”, “Syair Qiyamat”, “Sejarah Arsyadiyah” dan lain lain.
- H.M. Thaib bin Mas’ud bin H. Abu Saud, ulama Kedah, Malaysia, pengarang kitab “Miftahul jannah”.
- H. Thohah Qadhi-Qudhat, penbina Madrasah “Sulamul ‘ulum’, Dalam Pagar Martapura.
- H.M. Ali Junaedi, Qadhi.
- Guru H. Zainal Ilmi.
- H. Ahmad Zainal Aqli, Imam Tentara.
- H.M. Nawawi, Mufti.
- Dan lain-lain banyak lagi.
Semuanya yang tersebut di atas adalah zurriyat-zurrivat Syeikh Arsyad yang menjadi ulama dan sudah berpulang ke rahmatullah.
Sebagai kami katakan di atas, Syeikh Mubammad Arsyad bin Al Banjari dan sesudah beliau, zurriyat-zariyat beliau adalah penegak-penegak Madzhab Syafi’i dan faham Ahlussunna,h wal Jama’ah, khususnya di Kalimantan.
Mudah-mudahan Allah menurunkan rahmat kepada keluarga mereka dan kita semuanya, amin-amin.
Sumber: Sejarah dan Keagungan Madzab Syafi’i, karangan KH. Siradjuddin Abbas, Pustaka Tarbiyah, 1994.
Post a Comment Blogger Disqus