Sunan Prapen adalah penerus Dinasti Giri yang keempat. Menurut cerita tutur, Sunan Prapen seorang Pujangga besar yang menggubah kitab “ASPAR” yang kemudian digunakan sebagai dasar menyusun Jongko Joyoboyo. Disamping itu beliau juga seorang empu (pembuat keris) dimana salah satu karyanya terkenal dengan nama Keris Suro Angun-angun. Pada masa Sunan Prapen inilah Giri mengalami kejayaan.
Menurut VOC Sunan Prapen sebagai “PAUS ISLAM” atau “RAJA IMAM” yang mempunyai peran dalam memberikan berkah kepada raja-raja Demak dan Pajang. Beliau memiliki pengaruh besar sampai pulau Kalimantan, Sulawesi dan Lombok. Makam Sunan Prapen terletak di Desa Klangonan Kec. Kebomas ± 400 m disebelah barat Makam Sunan Giri, dalam sebuah cungkup berarsitektur unik dengan ukiran yang bernilai seni sangat tinggi.
Makam tersebut satu komplek dengan makam penguasa Giri berikutnya antara lain :
- Panembahan Kawis Guwo (Putra Sunan Prapen)
- Panembahan Agung Putra (Putra Panembahan Kawis Guwo);
Haul Sunan Prapen jatuh setiap tanggal 15 Syawal. Pada trap jalan menuju makam ada sebuah batu rata ditengah trap yang diyakini sebagian orang, bagi pasangan suami istri yang belum dikarunai anak dapat segera punya keturunan dengan duduk berduaan di batu itu.
Setya Sastrodimedjo
Post a Comment Blogger Disqus