MAKAM WALIULLOH MBAH SHOLEH, SARANG REMBANG (MAKAM YANG TAK MEMPAN DI BULDOSER)
Konon dulunya makam ini mau digusur tetapi tidak bisa. Kekuatan buldoser yang melebihi kekuatan puluhan manusia itu tidak mampu mengalahkan kekuatan gaib makam tua yang terletak di desa Perak, Sarang, Rembang. Hal itu pernah dibuktikan pekerja proyek tahun 1972 yang hendak membuat jalan tembus yang harus menggusur makam Mbah Sholeh. Justru pekerja proyek dibuat kelabakan dengan beberapa kali buldoser mati dan sopirnya jatuh sakit.
Siapakah sejatinya yang dimakam di lokasi tersebut? Beliaulah Wali dari penyebar Agama Islam di wilayah Pantura (Pantai Utara) yang hingga kini masih sedikit menyisakan peninggalan sejarah tetapi sebagian masih mengundang misteri. Berbagai bukti sejarah yang masih terawat dengan rapi adalah makam. Bukti sejarah tersebut adalah makam tua mbah Soleh yang sulit di gusur. Lokasi makam di desa Perak, Sarang, Rembang, Jateng.
Lokasi makam tua itu berada di pinggiran jalan Deandles (jalan pantura) yang terletak di desa Perak. Ceritanya, makam tersebut dulunya berada di Selatan jembatan Serbung (Tegal Gunung Perak). Kemudian pindah di desa Perak setelah adanya percakapan antara Mbah Sholeh dengan Ulama Kharismatik KH. Imam (Pengasuh Ponpes Sarang). Intinya beliau (Mbah Sholeh) mengatakan kalau makamnya ingin di pindah ke timur jembatan perak, supaya bisa di rawat dengan baik oleh masyarakat, kata Abah Wahib, juru kunci makam Mbah Sholeh.
Dari dialog secara gaib tersebut akhirnya KH. Imam (alm) memberi tahu kepada warga kampung Perak kalau di desa itu terdapat makam Waliyullah, yaitu Mbah Sholeh asal Madura. Beliau adalah murid kesayangan Sunan Bonang. Letak makam itu sendiri persisnya berada dibawah pohon asam. Atas petunjuk KH. Imam warga bersama-sama membersihkan sekitar makam. Karena waktu itu banyak pohon tumbang dan rumput ilalang yang tumbuh.
Post a Comment Blogger Disqus