Allah (swt) menjadikan para malaikat yang pertama mengetahui tentang Sayyidina Muhammad (saw). Ketika Dia (swt) menciptakan Cahaya Nabi (saw), yang merupakan makhluk pertama yang Dia ciptakan, para malaikat kemudian melihatnya tanpa henti dan Allah (swt) memerintahkan mereka untuk bershalawat atasnya non stop.
Setiap shalawat yang sampai pada Nabi (saw) memantulkan pahala, keberkahan dan rahmat kepada umatnya dan Nabi (saw) tidak menyimpan apa pun untuk dirinya sendiri karena beliau membagikan semua kepada umatnya. Sulit bagi manusia untuk memahami hal ini, khususnya di zaman sekarang, tetapi yang ingin saya katakan sekarang akan menjelaskan semuanya, meskipun mereka akan bertanya, "Siapa yang mengatakan hal itu kepadanya?"
Allah (swt) menciptakan dan memberi ilmu kepada Nabi (saw) yang kemudian memberikannya kepada orang-orang yang dapat memahaminya. Bahkan jika kita tidak dapat memahaminya dengan tubuh kita, ruh kita akan paham, karena Nabi (saw) berbicara kepada ruh kita, bukan kepada tubuh fisik kita.
Bukti terhadap hal ini adalah bagaimana Allah (swt) membawa Nabi (saw) ke Qaaba qawsayni aw adnaa, di mana beliau masih tetap mengalami mi'raj karena di makam sucinya, beliau hidup, dan hal ini sudah sering kami jelaskan secara mendetail; Allah (swt) mengembalikan ruh Nabi (saw) ke jasadnya ketika ada seseorang yang bershalawat atasnya, sebagaimana disebutkan di dalam hadits,
ما من أحد يسلم عليَّ إلا رد الله عليَّ روحي حتى أسلم عليه
ما من أحد يسلم عليَّ إلا رد الله عليَّ روحي حتى أسلم عليه
Tidak ada orang yang menyampaikan salam untukku, kecuali Allah akan mengembalikan ruhku untuk menjawab salamnya. (Abu Dawud)
Mengenai hadits ini, Imam Suyuti (ra) mengatakan di dalam tafsirnya bahwa Nabi (saw) bersabda, "Aku dalam keadaan segar, dan hidup di dalam kuburku. Siapa pun yang bershalawat atasku, Allah akan mengembalikan ruhku untuk membalas shalawatnya." Ini artinya kapan pun seseorang mengirimkan shalawat pada Nabi (saw), Allah (swt) akan mengembalikan ruh Nabi (saw) untuk merespon shalawat tersebut.
Dan Nabi (saw) bersabda,
من صلى علي مرة صلى الله عليه بها عشرا
من صلى علي مرة صلى الله عليه بها عشرا
Barang siapa yang bershalawat untukku sekali, Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. (Sahih)
Imam Suyuti (ra) berkata, "Ruh Nabi (saw) selalu berada di sana dan hidup, karena setiap saat ada ribuan orang yang mengirimkan shalawat untuknya, itu artinya ruhnya tidak pernah meninggalkan jasadnya dan beliau selalu hadir."
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
Post a Comment Blogger Disqus