Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al Haqqani
Kita hidup di zaman yang sulit dan kritis. Sekarang kita akan mengalami pergantian abad, dan Keagungan Ilahi akan tampak di hadapan ummat manusia. Sejak awal hingga sekarang Setan terus mengejar manusia, anak Nabi Adam sebagaimana mereka telah mengejar Nabi Adam dan membuatnya keluar dari Surga. Musuh pertama dari manusia pertama adalah Setan.
Bahkan sebelum penciptaan Nabi Adam, ketika Allah mengumumkan kepada malaikat bahwa yang akan diciptakan adalah perwakilan Allah sendiri, Setan menjadi musuh karena dia menginginkan posisi tersebut. Dia berkata kepada malaikat, “Aku tidak akan menerima orang lain yang posisinya lebih tinggi atau lebih mulia dariku di alam semesta ini. Akulah yang seharusnya menempati stasiun tertinggi. Orang lain bisa saja mengakuinya tetapi Aku menolak untuk menerimanya.” Jadi Setanlah yang pertama kali merasa keberatan dan menolak kehendak Allah.
Allah meniupkan roh kepada Nabi Adam sehingga dia bisa berdiri di atas kakinya. Setan mengikutinya, memohon untuk menyakiti dan membuatnya jatuh. Dia mengetahui bahwa orang yang tidak patuh kepada Allah akan terhina. Walaupun dia tahu tetapi dia tetap menolak sujud kepada Nabi Adam, sehingga semua kemuliaan yang telah diberikan kepadanya sampai hari itu dicabut oleh Allah karena kemuliaan itu hanyalah untuk hamba-Nya yang patuh.
Dia tidak diizinkan untuk memasuki Surga, sehingga dia menggunakan akal liciknya. Dia ingin membuat Nabi Adam orang kedua yang tidak patuh dengan berkata kepadanya, “Wahai Adam, apakah kamu tahu alasan Allah untuk tidak memakan buah dari pohon itu? Aku mengetahuinya, maka dengarkanlah Aku, sekarang Aku adalah penasihatmu. Jika ada orang yang memakan buah dari pohon itu dia akan berada di Surga selamanya. Pohon itu hanya milik Allah, dan Dia tidak suka ada orang lain yang memakan buahnya.”
Setan telah berbohong, pertama dia mendatangi Siti Hawa dan dengan mudah menipunya, lalu melalui Siti Hawa, Nabi Adam juga tertipu, keduanya menjadi hamba yang tidak patuh. Kemudian Allah berbicara kepada mereka, “Wahai Adam, kau dan istrimu segeralah pergi dari Surga dan turunlah ke bumi.” Barulah mereka menyadari bahwa Setan telah menipunya. Mereka pun bertaubat, memohon ampun kepada Allah.
Setan tinggal bersama manusia siang dan malam, menunjuk dirinya sebagai penasihat manusia, tetapi selalu berusaha untuk menyakiti mereka. Memalukan bagi ummat manusia dan salahkan mereka yang menjadikan musuh sebagai penasihatnya. Kita mendekati Hari Kiamat dan Setan mencoba untuk memasukkan semua ummat manusia ke jurang penderitaan Berusaha untuk menghacurkan semua manusia dan membakar seluruh dunia pada pergantian abad, seperti kaisar Nero yang membakar kota Roma dan dia sangat senang dengan hal itu. Setan ingin menjadikan dunia ini gersang, agar seluruh bangsa dan peradaban hancur, begitu pula semua kehidupan di bumi.
Dan orang justru menjadikannya penasihat dan teman yang terbaik, menolak para Rasul Allah dan berpikir negatif tentang mereka. Mereka malah mengejar Setan. Itulah sebabnya mengapa Allah memerintahkan untuk menghancurkan dunia misalnya dengan banjir ketika masa Nabi Nuh. Hari demi hari kejadian-kejadian buruk dan mengerikan semakin mendekat.
Tidak ada tempat berlindung kecuali kepada Allah. Bangunlah wahai ummat manusia, perhatikanlah siapa yang menjadi penasihatmu? Selama manusia tidak mengetahui siapa musuh dan siapa teman mereka, mereka tidak akan bisa menyelamatkan diri mereka dari kejahatan Setan dan bala tentaranya. Semoga Allah memberikan kita kekuatan Iman untuk bisa membedakan (antara teman dan musuh). Jika tidak mengetahui, kalian akan terjebak dan tidak ada yang bisa melepaskan kalian dari jebakan itu.
Wa min Allah at taufiq
Sumber:
Milis Muhibbun Naqsybandi
Post a Comment Blogger Disqus