Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim
اطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
Athii`uullaaha wa athii`uu 'r-rasula wa uli 'l-amri minkum
Patuhi Allah, patuhi Nabi (s) dan patuhi orang-orang yang mempunyai otoritas di antara kalian. (Surat an-Nisa 4:59)
Murid-murid Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil, Sulthan al-Awliya yang kami hormati,
عِنْدَ ذِكْرِ الصَّالِحِينَ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ
`Inda dzikr ash-shalihiin tanzilu 'r-rahma
“Ketika nama-nama orang yang saleh disebutkan, rahmat Allah turun." [1]
Menyebutkan Rantai Emas Silsilah Tarekat Naqsybandi telah berubah dari abad ke abad, tarekat ini diberi nama dengan salah satu guru besarnya pada setiap masa. Pada awalnya, ia dinamakan Shiddiqiyyah, mengikuti nama Abu Bakr ash-Shiddiq (r), kemudian Thayfuriyyah mengikuti nama Bayazid Thayfur al-Bisthami, lalu Khwajaganiyyah hingga masa Syah Naqsyband. Sejak zaman beliau, tarekat ini dikenal dengan nama Naqsybandiyyah hingga masa Syekh Ahmad al-Faruqi Mujaddid Alf-ats-Tsani, yang kemudian disebut Naqsybandiyyah-Mujaddidiyyah.
Pada masa Syekh Khalid al-Baghdadi, ia dikenal dengan nama Naqsybandiyyah-Khalidiyyah, dan sejak tarekat ini bergerak ke Daghestan, hingga masa Syekh `Abdullah al-Fa'iz ad-Daghestani (q), ia dikenal dengan nama Naqsybandiyyah-Daghestaniyyah.
Sesuai dengan warisan para pendahulu kita, melalui silsilah mereka kepada Nabi (s), sejak hari ini dan seterusnya kita menamakan tarekat ini Naqsybandiyyah-Nazhimiyyah. Hal ini untuk menghormati sumber ilmu dan orang yang membangkitkan spiritualitas di masa kita, yaitu Syekh Muhammad Nazhim Adil, yang telah menyebarkan Islam dari Timur ke Barat, membawa ribuan orang ke dalam iman, dan membawa mereka ke Jalan Sufi yang mulia ini. Sebagai tanda kekaguman kita, keyakinan kita dan kecintaan kita terhadap kepemimpinannya, kita mengidentifikasikan diri kita melalui Syekh Nazhim dan namanya yang mulia. Semoga Allah memanjangkan umurnya dan senantiasa menjadikan kita berada dalam bimbingan dan doanya.
Selanjutnya, sesuai dengan perintah Mawlana kepada saya baru-baru ini di bulan Maret 2014, “Bangunlah empat puluh masjid di empat puluh lokasi yang berbeda dan bukalah majelis zikir di segala penjuru,” kami mendorong murid-murid Tarekat Naqsybandiyyah-Nazhimiyyah untuk membuka majelis zikir lebih banyak lagi, di berbagai tempat yang memungkinkan.
Niat Mawlana melalui perintah ini adalah untuk menyebarkan tarekat ini secara luas dan membuatnya mudah dijangkau bagi semua orang sehingga rahmatnya yang besar bisa diterima oleh setiap orang. Sebagaimana Nabi (s) bersabda di dalam sebuah hadits sahih,
إن لله ملائكة يطوفون في الطرق يتلمسون أهل الذكر.............. قال فيقول فأشهدكم أني قد غفرت لهم قال يقول ملك من الملائكة فيهم فلان ليس منهم إنما جاء لحاجة قال هم الجلساء لا يشقى بهم جليسهم
Ada malaikat Allah yang berkelana di jalan-jalan mencari orang-orang yang berzikir… dan Allah berfirman, “Aku menjadikanmu sebagai saksi bahwa Aku telah mengampuni mereka. Salah satu di antara malaikat itu berkata, “Wahai Tuhanku, ada seseorang di sana yang tidak termasuk dalam kelompok mereka, ia hanyalah orang yang duduk bersama mereka, tetapi ia datang untuk suatu keperluan lain.” Allah berfirman, “Itu adalah kelompok di mana siapapun yang duduk bersama mereka—apapun urusan mereka—dosa-dosa mereka akan diampuni." [2]
Dari hadits ini, dan banyak lagi hadits-hadits lainnya, hikmah untuk memperbanyak majelis zikir di mana-mana adalah jelas, yaitu menyebarkan Rahmat Allah, Perlindungan-Nya dan Ampunan-Nya. Oleh sebab itu, saya informasikan kepada murid-murid mengenai perintah Mawlana Syekh ini, jika di daerah kalian belum ada majelis zikir, maka kalian harus membentuk majelis zikir di mana pun yang memungkinkan. Dengan cara ini para malaikat akan datang untuk melindungi manusia di setiap lokasi. Orang-orang dapat mengadakan zikir secara sendiri-sendiri, atau dengan beberapa orang, termasuk 2 atau 3 orang.
Bila kalian telah menentukan sebuah lokasi, maka tunjuklah seorang imam di antara kalian, sesuai dengan hadits Nabi (s),
إذا كنتم ثلاثة فأمروا أحدكم
"Jika kalian bertiga, maka tunjuklah seseorang menjadi imam kalian,” [3]
Mohon daftarkan majelis yang dibentuk kepada kami, agar kami dapat mencatat dan menelusuri majelis-majelis baru ini dan member informasi kepada yang lain mengenai keberadaan majelis-majelis ini.
Segala puji bagi Allah dan semoga Rahmat dan Keberkahan-Nya senantiasa dicurahkan kepada Utusan-Nya, Sayyidina Muhammad (s), juga kepada keluarga dan para Sahabatnya.
Hamba dan hamba-hamba,
Syekh Hisyam Kabbani
Untuk informasi lebih lanjut mengenai deklarasi yang penting ini, silakan saksikan shuhba Mawlana Syekh Hisyam berikut ini:
Kami meluncurkan web suficenters.com untuk menelusuri zawiyah-zawiyah yang telah didirikan oleh murid-murid, jadi mohon kiranya untuk mendaftarkan zawiyah Anda dengan mengirimkan email kepada kami, dengan alamat staff@sufilive.com dan website ini akan diluncurkan dalam waktu singkat untuk menyediakan informasi ini.
CATATAN:
[1] Dikatakan oleh Sufyan ibn `Uyayanah al-Kufi dan disebutkan di dalam kitab Ihyaa `Ulumu ‘d-din dari Imam Ghazali. Hadits pendukung lainnya adalah:
نزول الرحمة على المجتمعين في المساجد{….. وما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون كتاب الله و يتدارسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة و غشيتهم الرحمة و حفتهم الملائكة و ذكرهم الله في من عنده …} مسلم عن أبي هريرة من أسباب نزول الرحمة ذكر الصالحين
Turunnya rahmat pada orang-orang yang berkumpul di masjid, dari hadits “dan tidak ada sekelompok orang yang berkumpul di dalam salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka tanpa sakinah turun kepada mereka, rahmat melingkupi mereka dan para malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebutkan mereka kepada mereka yang berada di Hadirat-Nya. (Dari Muslim diriwayatkan oleh Abu Hurayrah (r) dari alasan turunnya rahmat ketika nama orang-orang saleh disebutkan).
[2] Bukhari dan Muslim.
[3] At-Tabarani (hasan).
[Akhir Deklarasi]
Insyaa-Allah paling tidak, inilah yang dapat kita lakukan untuk menghormati Syekh kita. Beliau menyebarkan Tarekat Naqsybandi di masa ini, hingga ke Timur Tengah, Timur Barat, Utara dan Selatan. Jadi minimal yang dapat kita lakukan adalah menyebutkan namanya, karena kita mengatakan bahwa beliau adalah Sulthanal-Awliya, itu adalah benar, tetapi masih belum menyebutkan namanya. Kita harus mengatakan, “Sulthan al-Awliya Syekh Nazim,” dan menyebutkan tarekatnya, Thariqat Naqsybandiyyah, oleh siapa? Bukannya oleh ‘Haqqani.’ Siapa itu Haqqani? Sekarang sudah terlalu banyak yang menyebut diri mereka ‘Haqqani.’ Banyak yang masuk ke dalam daftar hitam, saya tidak ingin menyebutnya dengan istilah yang lain. Jadi kita harus membuka pikiran kita dan kalbu kita dan tidak menjadikannya sebagai urusan pribadi, tetapi kita mempunyai pilihan. Mawlana merasa senang ketika saya menyebutkan hal itu kepadanya pada bulan Maret, ketika saya berada di sana dan kami mengatakan bahwa ketika kami kembali, kami akan membuat sebuah deklarasi dan mengirimkannya kepada setiap orang.
Ini artinya kalian diperbolehkan untuk membuka sebuah majelis zikir di rumah, di pabrik, atau di kamar kalian yang kecil. Jika hanya ada tiga orang, tidak masalah, lakukan zikrullah dan undang lebih banyak orang. Jika mereka mengatakan bahwa sudah ada majelis lainnya di daerah itu, kalian dapat pergi ke sana, tetapi jika kalian tidak bisa pergi karena suatu alasan, kalian dapat melakukannya di rumah kalian. Kalian mengejar berkah dari zikir, dzikr ash-shalihiin tanzilu ‘r-rahma dan melalui zikrullah, Allah akan mengampuni kita. Kita mengejar di mana nama orang-orang saleh disebutkan, karena rahmat akan turun, kita mengejar hal itu, tidak perlu harus ada majelis yang besar, tetapi bila kalian bisa datang, maka datanglah. Seperti kita di sini, di Fenton, dan orang-orang di Detroit, itu berjarak 1.5 jam perjalanan, jika ada kemacetan bisa sampai dua jam, jadi saya tidak bisa pergi, jadi mereka bisa melakukan zikir di sana. Jika bahkan jaraknya setengah jam atau jika mereka mempunyai masalah dengan orang yang memimpin zikir di daerahnya, beberapa orang bisa saja mempunyai masalah, jadi mengapa bertengkar? Lakukan zikir kalian sendiri dan tingkatkan sebisa kalian.
Saya pergi ke Chile dan Argentina, di mana di sana ada ribuan kilometer tanah sehingga tidak memungkinkan bagi mereka untuk melaksanakannya di satu tempat, dan mereka membuka rumah-rumah mereka dan itu memudahkan bagi orang yang tidak bisa menjangkaunya. Jadi, serupa halnya jika kalian mempunyai ketidakcocokan dengan pemimpin di daerah utama, atau jika letaknya jauh atau jika ada wanita bersama kalian yang harus menempuh perjalanan melewati daerah yang berbahaya di malam hari, mengapa ini menjadi masalah? Lakukan zikir di rumah kalian, tunjuk satu orang sebagai imam dan lakukan di rumah kalian, dan lambat laun itu akan menjadi sebuah majelis zikir, lambat laun tetangga akan bergabung dan lebih banyak orang akan bergabung.
Semoga Allah (swt) mengampuni kita dan mendukung kita dan memanjangkan umur Syekh kita.
Sekarang saya ingin mengatakan hal ini: Di bawah nama Mawlana Syekh Nazim, terlalu banyak orang di seluruh dunia yang mengaku, “Aku adalah representatif,” tetapi biarkan saja, biarkan semakin banyak. Tunjuk seseorang dari kelompok kalian sebagai imam untuk melakukan pekerjaan itu, karena itu adalah zikrullah.
إذا خرج ثلاثة في سفر فليؤمروا أحدهم
Jika kalian bertiga di dalam suatu perjalanan, pilihlah seseorang sebagai pemimpin kalian. (Abu Dawuud)
Jika kalian bertiga, tunjuk seseorang sebagai amiir, pemimpin, dan berusahalah untuk membangun jembatan dengan setiap orang. Allah akan rida dengan orang yang membangun jembatan itu, bukan dengan orang yang menunjukkan permusuhan, arogansi dan kemarahan, dan pembicaraan mereka hanyalah kebingungan dan kemarahan. Tipe mengisi orang dengan kemarahan atau kebencian tidak dapat diterima. Berusahalah untuk mengisi orang dengan cinta, toleransi, dan perdamaian, untuk membuat mereka bahagia, mendengar sesuatu yang menyenangkan, bukannya mendengar sesuatu yang penuh dengan kebencian dan kebanyakan berupa kebohongan dan hal yang tidak benar. Tetapi Setan memainkan permainannya dan berusaha menarik kaki kita dan menjebaknya. Mari kita keluar dari perangkapnya dan mari kita bangun jembatan. Tidak ada yang kita bawa ke Akhirat kecuali zikir kalian yang baik, amal baik kalian di dunia, dan syafaat yang kita bicarakan, bahwa setiap orang memerlukan pertolongan pada Hari Kiamat, sebagaimana Nabi (s) bersabda, “Mereka yang membaca kitab suci al-Qur’an, Qur’an itu akan memberi syafaat bagi mereka.”
Kitab suci al-Qur’an adalah zikrullah, jadi bacalah Qur’an dan jika kalian membaca Surat al-Ikhlash tiga kali, seolah-olah kalian telah membaca al-Qur’an sepenuhnya. Jadi duduklah bersama dan bacalah Qul huwallahu Ahad, tidak masalah, atau bacalah Surat al-Falaq atau Surat an-Naas atau al-Fatihah; jangan katakan bahwa kalian tidak tahu cara membacanya. Al-Fatihah adalah Qalb al-Qur’an, jantungnya al-Qur’an.
Ajari orang untuk bergembira dan merasa senang, dengan demikian mereka akan datang dan datang lagi. Berusahalah untuk membawa orang ke Jalan Allah dan jangan memberi perintah kepada mereka. Grandsyekh, semoga Allah memberkati ruhnya, mengatakan, “Aku tidak memberi perintah kepada murid-muridku.” Kalian bisa cek jika itu tidak benar. Sekarang, para representatif meninggalkan Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani, semoga Allah memanjangkan umurnya, tetapi mereka ingin memberi perintah kepada murid-muridnya.
Grandsyekh `Abdullah al-Fa’iz ad-Daghestani (q) tidak pernah memberi perintah. Beliau berkata, “Aku mempunyai dua orang murid yang dapat kuperintah, di luar dari ribuan dan ribuan murid,” inilah yang beliau katakan. “Nazim Effendi dan Husayn Effendi,” yaitu Syekh Husayn yang telah wafat di Aleppo. “Kepada mereka berdua, aku dapat memberi perintah.” Saya berada di sana ketika Grandsyekh `AbdAllah (q) mengatakan hal itu, begitu pula saudara saya, Syekh Adnan. “Mereka tidak bisa menanggung perintahku dan jika mereka melalaikan perintahku atau melangkahinya, mereka akan celaka, dan malaikat tidak akan senang,” karena beliau adalah Sulthan al-Awliya, dan:
من عادا لي وليا فقد آذنته بالحرب
Man `adaa lii waliyyan faqad aadzantahu bi ’l-harb.
(Allah [swt] berfirman) Barang siapa yang menentang wali-Ku, Aku nyatakan perang terhadapnya.
(Hadits Qudsi; Bukhari, dari Abu Hurayrah)
Allah akan menyatakan perang pada kalian bila kalian melalaikan perintahnya! Grandsyekh melanjutkan, “Itulah sebabnya, untuk melindungi murid-muridku, aku tidak memberikan perintah, hanya kepada mereka berdua aku memberi perintah.” Sekarang setiap orang ingin memberi perintah. Jangan memberikan perintah kepada semua orang, biarkan mereka datang dan bergembira. Jangan jadikan mereka sebagai tentara! Kita bukanlah tentara, kita mengikuti jalannya malaikat, jalan yang damai. Kita bukanlah tentara, kita tidak mempunyai senjata, kita tidak mempunyai apa-apa. Bahkan Grandsyekh tidak memperbolehkan kita untuk membawa senjata, kecuali pisau kecil untuk memotong buah. Beliau berkata, “Murid-muridku tidak boleh membawa senjata, termasuk pisau yang besar, kecuali pisau kecil, jika kalian memerlukannya.” Kita tidak pernah membawa pisau di saku kita. Jadi, jangan terima selain daripada perdamaian, cinta, hormat, dan keharmonisan, tetapi bukannya keharmonisan di jalan yang tidak islami, segala sesuatu harus secara islami menurut Syari`ah, tetapi:
Nahnu ummatan wasata.
Kita adalah umat di jalan pertengahan (moderat).
Nabi (s) bersabda, “Kita adalah umat di jalan pertengahan.” Kita bukan orang liberal pada satu sisi dan tidak ekstrim di sisi yang lain, bukannya ghuluuw fi ‘d-diin. Kita menjaga salat dan puasa dan membaca kitab suci al-Qur’an dan Syari`ah kita, dan kita menjaga apapun yang Allah jadikan halal dan kita tinggalkan segala sesuatu yang diharamkan. Dan kita harus berdoa untuk Mawlana agar selalu dipanjangkan umur, dan kita menyebut diri kita Naqsybandiyyah-Nazimiyyah. Mengapa mereka menyebut Tarekat Chisti, “Chistiyyah” mengikuti nama Moinuddin Chisti. Kita berhak untuk menyebut diri kita Naqsybandiyyah-Nazimiyyah. Paling tidak kita tahu apa yang Allah katakan di dalam kitab suci al-Qur’an:
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ
Id`uuhum li-abaa’ihim,
Panggil mereka dengan (nama-nama) ayah mereka (Surat al-Ahzaab, 33:5)
Jadi, ayah kita adalah Mawlana Syekh Nazim, dan kita namakan diri kita mengikuti namanya. Semoga Allah (swt) mengampuni kita dan memberkati kita.
Bi hurmati ‘l-habiib, bi hurmati ‘l-Fatihah.
Kita akan mengirimkan sebuah email untuk deklarasi ini. Jika kalian tidak menerimanya sebelum Sabtu, silakan email kami di Sufilive atau daftarkan diri Anda pada mailing list, daftarkan pada Sufilive mailing list (dari halaman situs Sufilive, klik pada banner.)
Salaamu `alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Sumber:
http://sufilive.com/Latest_Declaration_from_Mawlana_Shaykh_Nazim_Build_forty_mosques_and_open_Dhikr_centers_everywhere_-5489.html
http://naqsybandi.com/2014/04/14/deklarasi-terkini-dari-mawlana-syekh-nazim-q/
© Copyright 2014 Sufilive. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Transkrip ini dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta Internasional. Mohon untuk menyebutkan Sufilive ketika membagi tulisan ini. JazakAllahu khayr.
CATATAN:
[1] Dikatakan oleh Sufyan ibn `Uyayanah al-Kufi dan disebutkan di dalam kitab Ihyaa `Ulumu ‘d-din dari Imam Ghazali. Hadits pendukung lainnya adalah:
نزول الرحمة على المجتمعين في المساجد{….. وما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون كتاب الله و يتدارسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة و غشيتهم الرحمة و حفتهم الملائكة و ذكرهم الله في من عنده …} مسلم عن أبي هريرة من أسباب نزول الرحمة ذكر الصالحين
Turunnya rahmat pada orang-orang yang berkumpul di masjid, dari hadits “dan tidak ada sekelompok orang yang berkumpul di dalam salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka tanpa sakinah turun kepada mereka, rahmat melingkupi mereka dan para malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebutkan mereka kepada mereka yang berada di Hadirat-Nya. (Dari Muslim diriwayatkan oleh Abu Hurayrah (r) dari alasan turunnya rahmat ketika nama orang-orang saleh disebutkan).
[2] Bukhari dan Muslim.
[3] At-Tabarani (hasan).
[Akhir Deklarasi]
Insyaa-Allah paling tidak, inilah yang dapat kita lakukan untuk menghormati Syekh kita. Beliau menyebarkan Tarekat Naqsybandi di masa ini, hingga ke Timur Tengah, Timur Barat, Utara dan Selatan. Jadi minimal yang dapat kita lakukan adalah menyebutkan namanya, karena kita mengatakan bahwa beliau adalah Sulthanal-Awliya, itu adalah benar, tetapi masih belum menyebutkan namanya. Kita harus mengatakan, “Sulthan al-Awliya Syekh Nazim,” dan menyebutkan tarekatnya, Thariqat Naqsybandiyyah, oleh siapa? Bukannya oleh ‘Haqqani.’ Siapa itu Haqqani? Sekarang sudah terlalu banyak yang menyebut diri mereka ‘Haqqani.’ Banyak yang masuk ke dalam daftar hitam, saya tidak ingin menyebutnya dengan istilah yang lain. Jadi kita harus membuka pikiran kita dan kalbu kita dan tidak menjadikannya sebagai urusan pribadi, tetapi kita mempunyai pilihan. Mawlana merasa senang ketika saya menyebutkan hal itu kepadanya pada bulan Maret, ketika saya berada di sana dan kami mengatakan bahwa ketika kami kembali, kami akan membuat sebuah deklarasi dan mengirimkannya kepada setiap orang.
Ini artinya kalian diperbolehkan untuk membuka sebuah majelis zikir di rumah, di pabrik, atau di kamar kalian yang kecil. Jika hanya ada tiga orang, tidak masalah, lakukan zikrullah dan undang lebih banyak orang. Jika mereka mengatakan bahwa sudah ada majelis lainnya di daerah itu, kalian dapat pergi ke sana, tetapi jika kalian tidak bisa pergi karena suatu alasan, kalian dapat melakukannya di rumah kalian. Kalian mengejar berkah dari zikir, dzikr ash-shalihiin tanzilu ‘r-rahma dan melalui zikrullah, Allah akan mengampuni kita. Kita mengejar di mana nama orang-orang saleh disebutkan, karena rahmat akan turun, kita mengejar hal itu, tidak perlu harus ada majelis yang besar, tetapi bila kalian bisa datang, maka datanglah. Seperti kita di sini, di Fenton, dan orang-orang di Detroit, itu berjarak 1.5 jam perjalanan, jika ada kemacetan bisa sampai dua jam, jadi saya tidak bisa pergi, jadi mereka bisa melakukan zikir di sana. Jika bahkan jaraknya setengah jam atau jika mereka mempunyai masalah dengan orang yang memimpin zikir di daerahnya, beberapa orang bisa saja mempunyai masalah, jadi mengapa bertengkar? Lakukan zikir kalian sendiri dan tingkatkan sebisa kalian.
Saya pergi ke Chile dan Argentina, di mana di sana ada ribuan kilometer tanah sehingga tidak memungkinkan bagi mereka untuk melaksanakannya di satu tempat, dan mereka membuka rumah-rumah mereka dan itu memudahkan bagi orang yang tidak bisa menjangkaunya. Jadi, serupa halnya jika kalian mempunyai ketidakcocokan dengan pemimpin di daerah utama, atau jika letaknya jauh atau jika ada wanita bersama kalian yang harus menempuh perjalanan melewati daerah yang berbahaya di malam hari, mengapa ini menjadi masalah? Lakukan zikir di rumah kalian, tunjuk satu orang sebagai imam dan lakukan di rumah kalian, dan lambat laun itu akan menjadi sebuah majelis zikir, lambat laun tetangga akan bergabung dan lebih banyak orang akan bergabung.
Semoga Allah (swt) mengampuni kita dan mendukung kita dan memanjangkan umur Syekh kita.
Sekarang saya ingin mengatakan hal ini: Di bawah nama Mawlana Syekh Nazim, terlalu banyak orang di seluruh dunia yang mengaku, “Aku adalah representatif,” tetapi biarkan saja, biarkan semakin banyak. Tunjuk seseorang dari kelompok kalian sebagai imam untuk melakukan pekerjaan itu, karena itu adalah zikrullah.
إذا خرج ثلاثة في سفر فليؤمروا أحدهم
Jika kalian bertiga di dalam suatu perjalanan, pilihlah seseorang sebagai pemimpin kalian. (Abu Dawuud)
Jika kalian bertiga, tunjuk seseorang sebagai amiir, pemimpin, dan berusahalah untuk membangun jembatan dengan setiap orang. Allah akan rida dengan orang yang membangun jembatan itu, bukan dengan orang yang menunjukkan permusuhan, arogansi dan kemarahan, dan pembicaraan mereka hanyalah kebingungan dan kemarahan. Tipe mengisi orang dengan kemarahan atau kebencian tidak dapat diterima. Berusahalah untuk mengisi orang dengan cinta, toleransi, dan perdamaian, untuk membuat mereka bahagia, mendengar sesuatu yang menyenangkan, bukannya mendengar sesuatu yang penuh dengan kebencian dan kebanyakan berupa kebohongan dan hal yang tidak benar. Tetapi Setan memainkan permainannya dan berusaha menarik kaki kita dan menjebaknya. Mari kita keluar dari perangkapnya dan mari kita bangun jembatan. Tidak ada yang kita bawa ke Akhirat kecuali zikir kalian yang baik, amal baik kalian di dunia, dan syafaat yang kita bicarakan, bahwa setiap orang memerlukan pertolongan pada Hari Kiamat, sebagaimana Nabi (s) bersabda, “Mereka yang membaca kitab suci al-Qur’an, Qur’an itu akan memberi syafaat bagi mereka.”
Kitab suci al-Qur’an adalah zikrullah, jadi bacalah Qur’an dan jika kalian membaca Surat al-Ikhlash tiga kali, seolah-olah kalian telah membaca al-Qur’an sepenuhnya. Jadi duduklah bersama dan bacalah Qul huwallahu Ahad, tidak masalah, atau bacalah Surat al-Falaq atau Surat an-Naas atau al-Fatihah; jangan katakan bahwa kalian tidak tahu cara membacanya. Al-Fatihah adalah Qalb al-Qur’an, jantungnya al-Qur’an.
Ajari orang untuk bergembira dan merasa senang, dengan demikian mereka akan datang dan datang lagi. Berusahalah untuk membawa orang ke Jalan Allah dan jangan memberi perintah kepada mereka. Grandsyekh, semoga Allah memberkati ruhnya, mengatakan, “Aku tidak memberi perintah kepada murid-muridku.” Kalian bisa cek jika itu tidak benar. Sekarang, para representatif meninggalkan Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani, semoga Allah memanjangkan umurnya, tetapi mereka ingin memberi perintah kepada murid-muridnya.
Grandsyekh `Abdullah al-Fa’iz ad-Daghestani (q) tidak pernah memberi perintah. Beliau berkata, “Aku mempunyai dua orang murid yang dapat kuperintah, di luar dari ribuan dan ribuan murid,” inilah yang beliau katakan. “Nazim Effendi dan Husayn Effendi,” yaitu Syekh Husayn yang telah wafat di Aleppo. “Kepada mereka berdua, aku dapat memberi perintah.” Saya berada di sana ketika Grandsyekh `AbdAllah (q) mengatakan hal itu, begitu pula saudara saya, Syekh Adnan. “Mereka tidak bisa menanggung perintahku dan jika mereka melalaikan perintahku atau melangkahinya, mereka akan celaka, dan malaikat tidak akan senang,” karena beliau adalah Sulthan al-Awliya, dan:
من عادا لي وليا فقد آذنته بالحرب
Man `adaa lii waliyyan faqad aadzantahu bi ’l-harb.
(Allah [swt] berfirman) Barang siapa yang menentang wali-Ku, Aku nyatakan perang terhadapnya.
(Hadits Qudsi; Bukhari, dari Abu Hurayrah)
Allah akan menyatakan perang pada kalian bila kalian melalaikan perintahnya! Grandsyekh melanjutkan, “Itulah sebabnya, untuk melindungi murid-muridku, aku tidak memberikan perintah, hanya kepada mereka berdua aku memberi perintah.” Sekarang setiap orang ingin memberi perintah. Jangan memberikan perintah kepada semua orang, biarkan mereka datang dan bergembira. Jangan jadikan mereka sebagai tentara! Kita bukanlah tentara, kita mengikuti jalannya malaikat, jalan yang damai. Kita bukanlah tentara, kita tidak mempunyai senjata, kita tidak mempunyai apa-apa. Bahkan Grandsyekh tidak memperbolehkan kita untuk membawa senjata, kecuali pisau kecil untuk memotong buah. Beliau berkata, “Murid-muridku tidak boleh membawa senjata, termasuk pisau yang besar, kecuali pisau kecil, jika kalian memerlukannya.” Kita tidak pernah membawa pisau di saku kita. Jadi, jangan terima selain daripada perdamaian, cinta, hormat, dan keharmonisan, tetapi bukannya keharmonisan di jalan yang tidak islami, segala sesuatu harus secara islami menurut Syari`ah, tetapi:
Nahnu ummatan wasata.
Kita adalah umat di jalan pertengahan (moderat).
Nabi (s) bersabda, “Kita adalah umat di jalan pertengahan.” Kita bukan orang liberal pada satu sisi dan tidak ekstrim di sisi yang lain, bukannya ghuluuw fi ‘d-diin. Kita menjaga salat dan puasa dan membaca kitab suci al-Qur’an dan Syari`ah kita, dan kita menjaga apapun yang Allah jadikan halal dan kita tinggalkan segala sesuatu yang diharamkan. Dan kita harus berdoa untuk Mawlana agar selalu dipanjangkan umur, dan kita menyebut diri kita Naqsybandiyyah-Nazimiyyah. Mengapa mereka menyebut Tarekat Chisti, “Chistiyyah” mengikuti nama Moinuddin Chisti. Kita berhak untuk menyebut diri kita Naqsybandiyyah-Nazimiyyah. Paling tidak kita tahu apa yang Allah katakan di dalam kitab suci al-Qur’an:
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ
Id`uuhum li-abaa’ihim,
Panggil mereka dengan (nama-nama) ayah mereka (Surat al-Ahzaab, 33:5)
Jadi, ayah kita adalah Mawlana Syekh Nazim, dan kita namakan diri kita mengikuti namanya. Semoga Allah (swt) mengampuni kita dan memberkati kita.
Bi hurmati ‘l-habiib, bi hurmati ‘l-Fatihah.
Kita akan mengirimkan sebuah email untuk deklarasi ini. Jika kalian tidak menerimanya sebelum Sabtu, silakan email kami di Sufilive atau daftarkan diri Anda pada mailing list, daftarkan pada Sufilive mailing list (dari halaman situs Sufilive, klik pada banner.)
Salaamu `alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Sumber:
http://sufilive.com/Latest_Declaration_from_Mawlana_Shaykh_Nazim_Build_forty_mosques_and_open_Dhikr_centers_everywhere_-5489.html
http://naqsybandi.com/2014/04/14/deklarasi-terkini-dari-mawlana-syekh-nazim-q/
© Copyright 2014 Sufilive. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Transkrip ini dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta Internasional. Mohon untuk menyebutkan Sufilive ketika membagi tulisan ini. JazakAllahu khayr.
Post a Comment Blogger Disqus