Beliau dari Persia (Iran) ahli supranatural (tumbal tanah) angker/mengusir jin, setan, genderuwo dan sebagainya), tugasnya di Pulau Jawa, beliau kembali ke negerinya Persia tahun 1462 M setelah selesai tugasnya.
Syeikh Subakir diutus ke Tanah Jawa bersama-sama dengan Wali Songo Periode Pertama, yang diutus oleh Sultan Muhammad I dari Istambul, Turki, untuk berdakwah di pulau Jawa pada tahun 1404, mereka diantaranya:
- Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki, ahli tata negara.
- Maulana Ishaq, berasal dari Samarkand, Rusia Selatan, ahli pengobatan.
- Maulana Ahmad Jumadil Kubro, dari Mesir.
- Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko.
- Maulana Malik Isro’il, dari Turki, ahli tata negara.
- Maulana Muhammad Ali Akbar, dari Persia (Iran), ahli pengobatan.
- Maulana Hasanudin, dari Palestina.
- Maulana Aliyudin, dari Palestina.
- Syeikh Subakir, dari Iran, ahli ru’yah.
”Dalam legenda yang beredar di Pulau Jawa dikisahkan, Sudah beberapa kali utusan dari Arab, untuk menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa khususnya, dan Indonesia pada umumnya telah gagal secara makro. Disebabkan orang-orang Jawa pada waktu itu masih kokoh memegang kepercayaan lama.
Dengan tokoh-tokoh gaibnya masih sangat menguasai bumi dan laut di sekitar Pulau Jawa. Para ulama yang dikirim untuk menyebarkan Agama Islam mendapat halangan yang sangat berat, meskipun berkembang tetapi hanya dalam lingkungan yang kecil, tidak bisa berkembang secara luas. Secara makro dapat dikatakan gagal. Maka diutuslah Syeikh Subakir untuk menyebarkan agama Islam dengan membawa batu hitam yang dipasang di seantero Nusantara, untuk tanah Jawa diletakkan di tengah-tengahnya yaitu di gunung Tidar.
Efek dari kekuatan gaib suci yang dimunculkan oleh batu hitam menimbulkan gejolak, mengamuklah para makhluk : Jin, setan dan makhluk halus lainnya. Syeikh Subakir lah yang mampu meredam amukan dari mereka. Akan tetapi mereka sesumbar dengan berkata: “Walaupun kamu sudah mampu meredam amukan kami, kamu dapat mengembangkan agama Islam di tanah Jawa, tetapi Kodratullah tetap masih berlaku atas ku ingat itu wahai Syeikh Subakir.”
“Apa itu?” kata Syeikh Subakir.
Kata Jin, “Aku masih dibolehkan untuk menggoda manusia, termasuk orang-orang Islam yang imannya masih lemah”.
Beberapa Petilasan Syeikh Subakir Yang Tersebar di Pulau Jawa:
Petilasan Syeikh Subakir di Gunung Tidar - Magelang |
Tugu di Puncak Gunung Tidar - Magelang |
Bekas Tempat Sujud Syeikh Subakir di Blitar |
Petilasan Syeikh Subakir di Blitar |
Post a Comment Blogger Disqus