Mistikus Cinta

0
Beliau adalah KH. Abdullah Schal bin Ny. Romlah binti KH. Imron bin KH. M. Kholil (Mbah Kholil) bin KH. Abdul Latief. Beliau dikenal sebagai seorang ulama yang doanya cepat diijabah (mandih pangocep; bahasa Madura) oleh Allah Swt. Apa yang dikatakannya bisa terjadi, atas izin Allah Swt.

Suatu ketika beliau berada di ndalem pondok dengan ditemani khadam (pembantu kiai) yang sekaligus santrinya. Hari itu cuacanya sangat cerah dan angin pun bertiup dengan tenang karena masih dalam musim kemarau. Cuaca seperti ini biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat Bangkalan untuk menghibur diri dengan berbagai macam aktivitas, salah satunya dengan bermain layangan.

KH. Abdullah Schal yang sedang santai itu pun merasa penasaran dengan keramaian di dekat pondoknya. Ternyata di situ sedang banyak orang yang bermain layangan. Akhirnya beliau memanggil khadamnya: “Wahai santri coba kamu lihat di luar pondok mengapa terdengar ramai sekali?”

“Enggi (iya) Kiai,” jawab santrinya dengan patuh. Ia pun langsung pergi keluar untuk mengecek langsung atas keramaian yang terjadi di luar. Tak lama kemudian sang santri kembali menghadap kiainya itu.

“Wahai santri ada apa di luar yang kamu lihat sehingga terdengar ramai?” tanya KH. Abdullah Schal.

Jawab santri: “Kiai, di luar sedang ramai karena banyak orang bermain layangan.”

“O bermain layangan.”

“Enggi Kiai, tapi mereka bermain layangan sambil melakukan taruhan (berjudi) Kiai,” jawab jujur santrinya.

“O mander tak epa deddieh” (beliau berdoa semoga judi (taruhan) mereka dihentikan oleh Allah Swt.). 

Setelah berdoa sebentar santrinya pun dipanggil: “Wahai santriku, sekarang kamu perhatikan lagi apakah mereka masih tetap bermain layangan sambil taruhan?”

“Enggi Kiai.” Dengan patuhnya sang santri kembali ke luar untuk mengecek apakah mereka masih melakukan aktivitas taruhan ataukah sudah berhenti. 

Selang tak berapa lama ia kembali lagi menghadap kiainya dengan penuh rasa keheranan: “Sungguh aneh Kiai, mereka orang yang melakukan taruhan semuanya berhenti. Katanya tiba-tiba muncul angin yang sangat kencang entah dari mana asalnya yang menerbangkan semua layang-layang mereka dan putus begitu saja. Sehingga mereka mau tidak mau harus berhenti menerbangkan layangan. Dan itu bersamaan ketika Kiai berdoa.”

Kisah Sekelumit Saat Detik-detik Kewafatan KH. Abdullah Schal

Selama merawat KH. Abdullah Schal, ada tanda-tanda pengasuh pesantren ini akan wafat. “Terakhir sakit, beliau meneteskan air mata. Itu ada dua kemungkinan. Karena psikologis atau tanda-tanda akan meninggal. Sebab, orang yang mau meninggal itu kelenjar matanya lemah,” kenang dr. H. Fachrur Rozi.
Beberapa jam sebelum meninggal, Kiai Abdullah sempat berwudhu. Beliau terus berdzikir. Detik-detik terakhir sebelum meninggal, di Bangkalan hujan turun tiga hari berturut-turut. Menurut H. Fachrur Rozi, fenomena itu pertanda bahwa alam ikut menangis karena ada ulama besar yang akan wafat.

Dan akhirnya sosok ulama panutan luar biasa yang perlu diteladani ini wafat pada 02 Ramadhan 1429 H/03 Oktober 2008 M.

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Kisah Tentang Karamah KH. Abdullah Schal | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top