Shaykh Abd Allah Faiz ad-Daghestani an-Naqshbandi (q) (wafat di Jabal Qosiyyun, Damaskus 4 Ramadhan 1973), berkata:
"Subhanallah, lisanku adalah lisan dari rahasia Hukum Allah dan al Qur'an", lalu beliau mengajukan sebuah pertanyaan yang berbunyi, "Siapa yang menjadi pembawa dan pelindung al Quran?" dan jawabnya sendiri, "Para pembawa dan pelindung al Quran adalah para hambaNya yang berhasil mencapai maqam yang tinggi dan mengetahui karunia Allah tersebut dengan pemahaman yang benar. Dan apakah tidak benar, wahai anak-anakku, bahwa saya harus menunjukkan pada kalian bila kalian harus mengikuti jejak ini agar kalian juga dapat menemukan maqamah tadi."
Shaykh Abd Allah Faiz ad-Daghestani (q) melanjutkan, "Siapa pun yang menerima kunci untuk lima posisi maqam dalam dirinya, yaitu: hati (qalbu), rahasia (sirr), rahasia dari rahasia (sirr as-sirr), yang tersembunyi (khafaa) dan yang paling tersembunyi ('akhfa) adalah orang yang memelihara personalitasnya dengan benar serta melakukan upaya pengembangan spiritual dalam tatacara yang semestinya." Hal ini akan membuatnya mampu mencapai maqam Sultan al Arifin Abu Yazid at-Tayfur al-Bustami (Q) - kekasih Allah - Mursyid ke-6 dari Rantaian Silsilah Mulia Thariqah Naqshbandi (Naqshbandi Golden Chain), dimana beliau berkata, "Aku pun adalah Kebenaran (al Haq). Siapa pun yang berhasrat untuk memasuki maqam dari dua Sifat Sang Kebenaran, yaitu Maha Perkasa dan Maha Tinggi, Sifat Kecantikan dan Kemuliaan; selayaknya mengikuti Jalan Allah (Thariqah). "
Post a Comment Blogger Disqus