Servanthood And What It Is
Maulana Shaykh Muhammad Nazim Al-Haqqani Al-Naqshbandi q
Bismillahirrahmannirrahim
Apa yang Dia kehendaki, berarti apa yang akan diridhai-Nya. Lebih berhati-hatilah, agar kalian menjadi keridhaan-Nya.
Pada setiap tindakan dan perbuatan kalian, jagalah agar Allah SWT ridha pada kalian.
Inilah puncaknya keimanan dan akhlak mulia. Tindakan seperti itu, walaupun mungkin dilihat orang, akan menjadi sempurna bila diniatkan agar Allah SWT ridha pada kalian.
Jangan pernah berpikir untuk menyenangkan orang. Jangan! Tak akan pernah hal tersebut penting bagi kalian. Orang-orang yang pandai hanya meminta untuk menyenangkan Tuhannya dan demi keridhaan-Nya.
Tujuan kita adalah untuk mencapai Hadirat Ilahiah Allah SWT dan agar Dia ridha dengan kita. Kita harus bersiap untuk itu dan kita harus melatih diri untuk melakukannya. Untuk mencapainya merupakan suatu kepercayaan yang harus kita tanggung, yang dianugerahkan Allah SWT.
Bila kalian dapat membuat Tuhan ridha, berarti kalian telah meraih segalanya. Hal ini tidak dapat diukur dengan nilai kebendaan apapun.
Bergegaslah menuju keridhaan Tuhan kalian.
Dua puluh empat jam berlalu dan apakah sesekali kalian berpikir bahwa kalian harus melakukan sesuatu untuk menyenangkan-Nya. Apakah kalian benar-benar memikirkannya? Seringkali kita tidak berhasrat untuk mencari dan memikirkan sesuatu yang khusus bagi Tuhan kalian hari ini. Memang kalian melakukan peribadahan yang resmi, shalat lima waktu; yang merupakan perintah dari Tuhan Yang Mahakuasa. Berpuasa, suatu perintah; demikian pula dengan zakat. Namun di atas semua itu, apakah kalian duduk dan berpikir bahwa Dia melihat kalian dan mengharapkan sesuatu yang istimewa untuk-Nya. Agar Allah SWT berfirman (tidak hanya pada saat Hari Kebangkitan, namun setiap hari), “Wahai hamba-Ku, Aku ridha padamu.”
Kalian hendaknya memikirkan hal ini. Ini akan memberikan kehormatan pada kalian.
Cobalah melakukan segala sesuatu untuk meraih ridha Tuhan kalian. Cobalah untuk senantiasa membuat-Nya ridha. Dia memang tidak memerlukan sesuatu yang menyenangkan dari para hamba-Nya, tetapi Dia senang bila hamba-Nya mencoba menyenangkan-Nya agar Dia senang pada mereka.
(Dan Dia ridha pada kalian, bila kalian ridha pada-Nya.)
Siapa pun yang berusaha untuk membuat Tuhannya ridha, pastilah dia akan senang; siapa pun yang melupakannya, dia akan dilupakan; siapa yang tidak lupa, dia tidak akan dilupakan! Camkanlah hal ini.
Allah SWT berfirman, “Wahai hamba-Ku, janganlah engkau melupakan Aku. Aku bersamamu, tetapi engkau tidak bersama-Ku.” Kemudian Dia berfirman, “Cobalah untuk bersama-Ku dan engkau akan menemukan sesuatu yang tidak engkau duga-duga.”
Mukjizat terbesar yang dianugerahkan kepada para hamba-Nya adalah kemampuan untuk pengabdian yang terus-menerus. Allah SWT tidak suka bila seseorang melakukan sesuatu hari ini, kemudian esok harinya meninggalkannya. Atau beribadah untuk dua hari, lalu pada hari ketiga menjauhkan diri. Walaupun singkat, namun istiqamah, Allah SWT akan menyenangi hamba tersebut. Karena Allah SWT ingin memberikan kasih-Nya secara terus-menerus kepada hamba tersebut.
Selama Dia melihat hamba-hamba-Nya mencari-Nya dan mengharapkan keridhaan-Nya dan berusaha terus-menerus untuk melakukannya, maka hal tersebut akan berjalan terus. Memang Tuhan Yang Mahakuasa meminta agar hamba-hamba-Nya selalu memohon berkah-Nya yang tak berkesudahan.
Penghambaan Ilahi merupakan penghambaan ke Hadirat-Nya, dan tak pernah merupakan beban bagi kalian.
Kita hendaknya terus-menerus memohon berkah Allah SWT. Bila kalian mempunyai banyak keran air, tetapi kalian menutup semuanya, maka kalian tidak akan mendapatkan air. Kalau satu tidak ditutup, air akan selalu mengalir kepada kalian. Kita selalu bergelut dan memaksa untuk mempertahankan pengabdian pada Tuhan Yang Mahakuasa. Walaupun kalian hanya mendirikan shalat dua rakaat setiap harinya, atau mengulang seratus kali Laa ilaha Illallaah dan seratus kali shalawat, semua itu senantiasa membuat kalian terhubung dengan langit. Dengan demikian pastilah kalian mendapat berkah-Nya yang tidak berkesudahan. Tetapi bila kalian meninggalkannya dan menutup semua kerannya, maka kalian tidak akan menerima ridha atau diberikan kesenangan lainnya oleh Tuhan kalian. Karena kalian tidak membuat-Nya ridha atau memohon ridha-Nya dengan do’a-do’a yang demikian sederhana. Dia tidak akan membuat kehidupan kalian damai dengan kebahagiaan dan keridhaan. Maka berdasarkan hal ini, bila kalian ingin hidup damai dan penuh berkah, jalankanlah.
Sedapat mungkin cobalah untuk berhubungan terus dengan Hadirat Ilahi melalui penghambaan kalian.
Allah SWT memberikan lebih banyak dari Cahaya-Cahaya Surgawi-Nya kepada teman-teman-Nya (Awliya) yang merupakan hamba dari Hadirat Ilahi-Nya dan kepada orang-orang yang banyak bersujud kepada-Nya.
Untuk memperbanyak shalat di malam hari, diperlukan keinginan dan cinta dari lubuk hati kalian terhadap Tuhan kalian. (Termasuk perasaan hormat, harapan dan takut.) Juga diperlukan kearifan yang luar biasa. Apakah kalian pikir, sebuah mobil dapat bergerak tanpa bahan bakar?
Jangan berdo’a untuk mendapatkan banyak nikmat surga atau pertolongan dari Tuhan kalian. Jangan! Cobalah untuk membebaskan diri dari segala keinginan semacam itu. Cintailah Tuhan kalian dan mohonkanlah keridhaan-Nya.
Bila Allah SWT senang dengan perbuatan, sifat dan perilaku kalian, maka Dia akan membuat kalian bahagia. Bila tidak, kalian tidak akan bahagia. Sangatlah penting bagi seorang hamba untuk menjalani hidup yang membuat Allah SWT ridha padanya. Tidak semua jalan diterima oleh Allah SWT. Tidak terhitung banyaknya jalan yang tak diridhai Allah SWT. Dia tidak menyukai jalan yang ditempuh hamba yang tidak mengharapkan ridha-Nya. Setiap jalan yang ditempuh semata-mata untuk ridha Allah SWT disukai dan diterima oleh Allah SWT. Jadi jagalah agar semuanya hanya untuk keridhaan-Nya.
Allah SWT selalu mengawasi semua tindakan dan keadaan hamba-hamba-Nya, dan wajib hukumnya bagi seorang hamba untuk memahami hal itu. Dia selalu melihat segala-galanya. Dia tidak pernah lengah!
Siapa pun yang berusaha untuk mencapai-Nya dan berdo’a untuk lebih dekat kepada-Nya, dia akan menemukan jalan yang mudah ke Hadirat Ilahi. Dia akan diliputi oleh kebahagiaan. Bila kalian tidak suka untuk lebih mendekati-Nya, maka neraka akan merenggut kalian.
Sangatlah penting dalam kehidupan kalian untuk bertanya, mengetahui, lalu menjalankannya. Tanyakanlah pada diri kalian, “Untuk apa aku diciptakan?” Yakini jawabannya, lalu penuhi ego kalian dengan tujuan itu.
Meniatkan sesuatu untuk kehidupan dunia ini adalah tak masuk akal. Mereka yang hidup untuk meraih keridhaan Penciptanya adalah orang yang jauh lebih pintar.
Carilah setiap kesempatan untuk meraih sesuatu yang membawa kalian lebih dekat dengan Hadirat Ilahi.
Semoga Allah SWT membuat kalian mencapai sukses membuat Tuhan kalian ridha pada kalian.
Cobalah untuk meraih keridhaan-Nya, agar Dia ridha dengan kalian. Bila seseorang ridha dengan Tuhannya, maka segalanya akan menyenangkannya. Dan bila seseorang tidak pernah membuat Tuhannya ridha, maka semuanya akan memusuhinya dan semua musuh akan mencoba mengenyahkannya.
Allah SWT berfirman, “Aku akan ridha denganmu, bila engkau ridha pada-Ku.” Yang diucapkan kepada Nabi Musa u di Gunung Sinai 4000 tahun yang lalu mudah saja, “Bila engkau bahagia dengan-Ku, Aku bahagia denganmu. Bila engkau mencintai-Ku, Aku mencintaimu.” Ini merupakan kebijakan yang berlaku sepanjang masa.
Kita bersyukur kepada Allah SWT untuk kesehatan kita, tempat berteduh untuk hidup, mendapat sandang dan pangan, mempunyai uang dan kendaraan. Tak ada alasan untuk mengeluh. Kita lalu berkata, “Wahai Tuhanku, kami ridha pada-Mu.”
Tetapi bagaimana sikap kita kalau segalanya tidak begitu bagus, bila Tuhan memberi kita kemiskinan atau penyakit, kita juga harus ridha pada-Nya.
Bila mendapat beban atau kesukaran apapun kita harus mengatakan, “Wahai Tuhan kami, kami bersyukur, segala puji bagi-Mu dan aku adalah hamba-Mu.”
Pada saat-saat sulit seperti itu, akan mudah dibedakan apakah kalian ridha dengan Allah SWT, atau tidak. Memang mudah untuk mengatakan bahwa kita ridha pada Tuhan, kalau semua dalam keadaan baik. Kalau muncul kesukaran dan kalian masih tetap ridha pada-Nya, itu pertanda bahwa Dia juga ridha pada kalian. Itulah makna dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Musa.
Bergegaslah untuk bersujud bila kalian ingin agar Tuhan kalian ridha pada kalian dan bila kalian ingin menjamin suatu akhir yang selamat. Cobalah sebisa mungkin untuk tidak membangkang dan janganlah kalian lengah, tetapi tetaplah untuk waspada. Sedikit saja kalian lengah, itu dapat menjerumuskan kalian ke lembah yang dalam, terbuang dari Hadirat Ilahi.
Sediakan diri untuk menyenangkan Allah SWT atau menyenangkan ego kalian. Tak ada jalan ketiga. Semua hak adalah hanya untuk Allah SWT saja dan setiap saat hanya untuk-Nya, bukan untuk ego kalian. Setiap tarikan nafas adalah untuk Allah SWT, dan bukan untuk ego kalian. Jadi tak tersisa apa-apa untuk ego kalian!
Tingkat tertinggi dari Iman dalam hidup manusia adalah memberikan keputusan akhir terutama kepada Tuhan kalian dan mengatakan, “Aku ini hanya untuk-Mu Ya Allah SWT dan semua yang kulakukan adalah hanya untuk-Mu. Setiap saat untuk meraih ridha-Mu dan setiap perbuatanku hanya untuk-Mu, wahai Tuhan kami. Untuk menyenangkan-Mu.” Sampai saat itu kita tidak pernah akan hidup dengan baik.
Setiap hari saat memulai langkah, saat kalian menginjakkan kaki kalian di tanah, katakanlah, “Wahai Tuhanku, aku melangkah untuk-Mu, tolonglah hamba-Mu ini. Dengan Pertolongan Ilahiah-Mu, bila Engkau ridha padaku, maka aku dapat melawan egoku dan memindahkan gunung-gunung yang tinggi.”
Benar, dengan Pertolongan Allah SWT, kalian dapat berbuat apa saja dan semuanya dapat kalian lakukan dengan mudah. Jadi awasilah langkah kalian. Setiap hari, langkah demi langkah, perbaiki langkah kalian untuk meraih ridha Allah SWT.
Cobalah sediakan diri kalian untuk ridha dan keridhaan Allah SWT. Hal ini adalah untuk selamanya.
Apa saja yang kalian lakukan, lakukan demi ridha-Nya. Lalu Dia akan membahagiakan kalian. Dia menyukai hal ini.
Bila Samudera Rahmat-Nya meliputi kalian dari segenap penjuru, kalian bagaikan ikan dalam lautan, tidak ada tempat yang kering, kalian berada dalam kedamaian yang sempurna. Melarikan diri dari limpahan berkah dan Samudera Rahmat-Nya bagaikan melarikan diri dari lembah hijau dengan limpahan air ke suatu padang pasir yang asing. Begitulah yang kita kerjakan, menjauhkan diri dari aliran cahaya.
Semua yang ada di dunia telah diperintahkan Tuhan Yang Mahakuasa untuk membahagiakan kalian dan bukan untuk menyusahkan kalian. Apapun yang kita perlukan, pastilah telah tersedia di depan kita, jadi kalian tidak perlu mengejar apapun.
Allah SWT berfirman, “Mereka adalah hamba-hamba-Ku dan mereka pasti ridha dengan segala yang datang dari segala penjuru. Ridhalah pada-Ku, dengan demikian Aku pun ridha denganmu. Tak ada satu pun yang dapat menyusahkan atau membuatnya sedih. Tak ada. Yang ada hanya kebahagiaan.”
Setiap ajaran merupakan gabungan ceramah Maulana Sheikh, yang diberikan dalam kurun waktu berbeda, mengenai subyek yang sama (November 1999-Juli 2000. Siprus + Damaskus)
Post a Comment Blogger Disqus