Pada tahun sekitar 1480-an Sunan Gunung Jati mengutus Pangeran Muhamad menyebarkan agama Islam di Majalengka. Kemampuan Pangeran Muhamad dalam hal ke-Islaman cukup mendalam, telah menjadikan penyebaran agama Islam semakin lancar. Pada awal tahun 1500-an Pangeran Muhamad memperistri Siti Armilah seorang putri pemuka agama Islam di Sindang Kasih. Siti Armilah membantu suaminya menyebarkan ajaran agama Islam. Perkawinan Pangeran Muhamad dengan Siti Armilah dikaruniai seorang putra bernama Pangeran Santri. Pangran Santri inilah yang kemudian menikah dengan Ratu Pucuk Umun dari kerajaan Sumedang Larang. Pangeran Muhamad meninggal pada tahun 1546 dan dimakamkan di tempat ini. Versi lain kendatangan Pangeran Muhamad ke Majalengka adalah untuk mencari pohon maja yang akan dijadikan obat di Cirebon.
Makam Pangeran Muhamad terletak di tengah persawahan di daerah perbukitan berjarak sekitar 3 km dari pusat kota Majalengka. Makam ini termasuk makam yang banyak dikunjungi para peziarah. Secara administratif terletak dikampung Cicurug, desa Cicurug kecamatan Majalengka. Lokasi ini relatif mudah dijangkau dengan kendaraan roda empat dan roda dua melalui jalan beraspal yang sudah mencapainya. Secara atronomis terletak dikoordinat 6º51’08” LS dan 108º13’52” BT.
Makam Pangeran Muhamad menempati areal seluas sekitar 4150 m2. Areal ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu halaman parkir, halaman yang berisi makam-makam juru kunci, dan makam Pangeran Muhamad. Makam Pangeran Muhamad terletak di bagian paling belakang atau paling utara. Makam ditempatkan dalam satu cungkup permanen berukuran 5 x 6 m, berlantai keramik putih, beratap genting. Makam ditandai dengan adanya jirat dan dua nisan yang terletak di bagian utara dan selatan jirat. Jirat makam ini berupa bangunan berdenah segi empat berteras tiga. Jirat dibuat dari bahan permanen dengan permukaan dilapisi keramik. Nisan dibuat dari batu pipih dengan bentuk dasar segi empat dan pada bagian atas berbentuk undakan yang diakhiri bentuk rata pada bagian atasnya. Makam ditutupi dengan kelambu berwarna putih yang disangga empat tiang besi.
Setya Sastrodimedjo
Post a Comment Blogger Disqus