Nama lengkapanya Hassan bin Tsabit bin al-Mundzir al-Hazrojy al-Anshory. Nama panggilannya Abul Walid. Di kalangan para sahabat digelari ‘Syair Rasulullah’(Penyairnya Rasul). Menjalani hidup di masa jahiliyah kurang lebih enam puluh tahun, begitu juga ketika dirinya masuk Islam menjali hidupnya kurang lebih enam puluh tahun. Berarti beliau dikarunia umur panjang.
Beliau termasuk sahabat yang mempunyai kemampuan dalam bersyair. Maklum saja kaumnya dikenal sebagai kaum yang punya citra rasa syair yang bagus. Maka tidak mengherankan jika kemudian dirinya mempunyai bakat itu. Beliau hidup di dua masa yang sungguh sangat berbeda; masa jahiliyah dan masa Islam.
Syair tidaklah semuanya baik. Syair juga ada yang buruk. Yaitu syair yang berlebih-lebihan dan memberikan pujian yang tidak sewajarnya. Apalagi memutar balik fakta yang sesunguhnya. Jelas ini sangat dibenci Alllah. Firman Allah, “Dan para penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu lihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah dan mereka suka mengatan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan” (QS. as-Syu’ara: 224-226)
Hanya saja Allah memberikan pengecualian kepada penyair yang memang berbicara atas dasar kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Dia lah penyair yang hatinya tunduk dan takut akan perintah Allah. Firman Allah: ”Kecuali (para penyair itu) adalah orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dan banyak menyebut nama Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali/menghuni” (QS. as-Syu’ara: 227)
Rasulullah memberikan dukungan dan pembelaan kepada syair-syairnya. Bahkan malaikat Jibril pun demikia. Rasulullah bersabda, “Berikan pujian pada mereka kelak malaikat Jibril bersamamu (Hassan bin Tsabit)”(HR.Bukhori). di hadits lain disebutkan dari ‘Aisyah ra Rasulullah berkata kepada Hassan, “Ruh Qudus akan tetap mendukung dan melindungimu selama kamu memuji Allah dan Rasul-Nya.” Hadits lain dari ‘Aisyah ra menyebutkan bahwa suatu masa Rasulullah mempersilahkan Hassan berdiri di mimbar masjid untuk membaca syair pujian kepada Rasul” (HR.Turmudhi).
Beliau menikah dengan Sirrin, saudara Mariah al-Qibtiah (istri Rasulullah). Pada waktu raja Muqoukis memberikan dua wanita muda kepada Rasululah yaitu Mariah dan Sirrin, Rasulullah hadiahkan Sirrin kepada beliau. Akhirnya dinikahinya. Dari pernikahannya dengan Sirrin, lahir Abdurrahman. Jadi Ibrahim bin Rasulullah itu adalah saudaranya.
Diantara syair pujian kepada Rasulullah;
“Meski dahinya ditampakkan di kegelapan malam, dahinya memancarkan cahaya seperti lampu malam yang dinyalakan”
“Aku berikan pujian kepada Muhammad, maka ganjaran yang ku dapat darinya dan Allah.”
Banyak tuduhan yang dialamatkan kepada beliau. Diantaranya bahwa beliau tidak punya keberanian. Hanya saja para sejarawan mengatakan jika tuduhan itu bener kenapa penyair-penyair musyrik Arab tetap memberikan pujian pada syairnya.
Sebelum wafatnya beliau buta. Akhirnya beliau wafat pada tahun 54 Hijriah di Madinah.
Post a Comment Blogger Disqus