“Ketahuilah, wahai hamba-hamba yang dikasihi Allah, sesungguhnya Para Guru Kaum Sufi telah membangun kaedah-kaedah Ajaran Sufi di atas prinsip ketauhidan yang benar. Mereka menjaganya dari bid’ah; mendekatkannya dengan Tauhid yang mereka peroleh dari Para Salaf dan Ahli Sunnah.
Ajarannya tidak mengandung unsur tasybih (menyerupakan dengan makhluk) maupun ta’thil (mengabaikan makna).
Mereka mengerti apa yang menjadi Hak Allah Zat Yang Maha Dahulu. Mereka memahami benar ‘ketiadaan’ yang menjadi karakter dasar makhluk. Oleh karena itu, seseorang Guru Kaum Sufi, Imam Al Junaid, semoga Allah selalu merahmatinya, berkata:
“Tauhid adalah pengesaan Tuhan yang Maha Dahulu oleh makhluk ciptaan Nya.”
Kaum Sufi menguatkan dasar dasar keyakinan akidah mereka dengan dalil-dalil yang jelas dan bukti bukti yang kuat. Dalam hal ini Imam Ahmad bin Muhammad al-Jariri, semoga Allah merahmatinya, berkata:
“Barangsiapa belum menguasai Ilmu Tauhid beserta hujah-hujahnya, maka telapak kaki yang tertipu pasti akan tergelincir ke dalam kerusakan hawa nafsu.”
Artinya: barangsiapa yang hanya mengandalkan taqlid dan tidak berusaha merenungi hujah-hujah Tauhid, dia mudah menyimpang dari jalan yang dapat menyelamatkannya dan tertawan di lembah kerusakan.
Sedangkan bagi orang yang mau merenungi pernyataan-pernyataan Para Guru Sufi lalu mengamatinya dengan seksama, secara keseluruhan maupun sebagiannya, maka dia akan menjumpai sesuatu yang menjadi kuat dengan perenungannya, bahwa Kaum Sufi tidak dapat melalaikan hakikat kebenaran dan tujuan akhir dan mereka tidak akan dapat mengalami peningkatan Ruhaniyah (mi’raj) dalam pencariannya dengan berpijak pada kelalaian.”
_
Imam Al Qusyairi An Naisaburi
(Risalah Al-Qusyairiyah)
Imam Al Qusyairi An Naisaburi
(Risalah Al-Qusyairiyah)
Post a Comment Blogger Disqus