Mistikus Cinta

0
Syekh Ali Akbar Marbun
Syekh Ali Akbar Marbun lahir di desa Siniang Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan, letaknya + 28 KM dari kota Barus Kabupaten Tapanuli Tengah, atau + 280 KM dari kota Medan.

Beliau adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun (Alm) dengan ibunya Hj. Chadijah br. Nainggolan (meninggal pada usia + 105 tahun) adalah petani dan orang yang taat beragama Islam.

Pendidikannya dimulai dari Sekolah Dasar, setelah tamat, melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena sewaktu belajar di sekolah umum tidak mempelajari ilmu agama, maka setelah tamat dari SMP beliau pergi ke Bedagai Sei Rampah untuk belajar Al-Qur’an dan Ilmu Fiqh kepada Khalifah Umar yang terkenal dengan kealimannya di daerah Tanjung Beringin Serdang Badagai. Setelah belajar + 1 tahun kepada Khalifah Umar, beliau melanjutkan belajarnya kepada Syekh Baringin Zainal Abidin seorang Alim dan Keramat dari Sei Senggiling Tebing Tinggi dan Syekh Faqih Kayo dibidang Tauhid dan Tasawwuf serta mengambil Tarikat Samaniyah selama + 1 tahun.

Selanjutnya beliau belajar ke Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumatera Utara yang didirikan oleh Syekh Musthafa Husain Nasution yang pada waktu itu dipimpin oleh H. Abdullah Musthafa Nasution dan guru besarnya Syekh Abdul Halim Lubis yang terkenal dengan sebutan Tuan Naposo.

Sambil belajar di Pesantren Musthafawiyah beliau juga belajar kepada seorang Alim dan Kramat Syekh Abdul Wahab di Muara Mais dan Syekh Abdul Majid Tambangan Tonga seorang ulama yang terkenal dalam bidang Fiqh, beliau-beliau ini semua belajar di tanah suci Mekkah dan tinggal di Tapanuli Selatan.

Selama belajar di Pesantren Musthafawiyah sewaktu libur Pesantren, beliau pergi ke Propinsi Sumatera Barat tepatnya di kota Bonjol kepada Tuan Syekh Muhammad Said seorang Alim dan Keramat dan pengikut Tarikat Naqsyabandiyah.

Setelah belajar di Pesantren Musthafiyah selama 4 tahun, pada tahun 1969 Syekh Ali Akbar Marbun menunaikan ibadah Haji ke Mekkah dengan menumpang kapal laut Ambolombo selama 2 minggu.

Setelah menunaikan ibadah haji, beliau tinggal bermukim di Mekkah untuk belajar. Mula-mula belajar di Masjidil Haram, karena pada masa itu Para Ulama terkemuka ramai mengajar di Masjidil Haram. Disanalah beliau belajar kepada Al-Fadhil Al-Alim Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani, seorang alim dan terpandang di tanah suci Mekkah dan termasyhur dalam bidang Hadits. Dan juga belajar kepada Sayyid Amin Al Kutbi, Sayyid Al-Arabi, Syekh Thaha Yamani, Syekh Muhammad Hindi, beliau juga belajar kepada Sayyid Hasan Fad’aq, Syekh Muhammad Nur Saif, Syekh Thaha As Syaibi, Sayyid Hamid Al-Kaff belajar dirumahnya selama di Mekkah.

Beliau juga belajar pada Madrasah As Saulatiyah, salah satu Madrasah pertama yang didirikan di kota suci Makkah oleh Siti Saulatiyah seorang perempuan kaya dari India.

Setelah belajar + 4 tahun di Saulatiyah, beliau melanjutkan belajar ke Perguruan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani sampai pulang ke tanah air. Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani adalah seorang ulama terkenal di mancanegara ini, anak dari Sayyid Alawi Abbas Al-Maliki guru pertama Syekh Ali Akbar Marbun.

Maka pada tahun 1978 Syekh Ali Akbar Marbun pulang ke Medan dan mendirikan Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar.



Sumber:
Tokoh Batak, Syekh Ali Akbar Marbun. 2012


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Syeikh Ali Akbar Marbun | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top