Arya Wangsa Goparana adalah tokoh penyebar Islam di Sagalaherang. Tokoh ini merupakan putera Sunan Wanaperi, raja kerajaan Talaga. Di Talaga, Arya Wangsa Goparana merupakan orang pertama yang memeluk Islam. Ketika itu ia mendapat pelajaran dari Sunan Gunung Jati. Pada tahun 1530 ia mengadakan perjalanan ke arah barat dalam rangka menyebarkan agama Islam. Wilayah yang diislamkannya meliputi Subang, Pagaden, Purwakarta, Cianjur, Sukabumi, dan Limbangan. Ketika itu kawasan ini merupakan wilayah kerajaan Sumedang Larang. Arya Wangsa Goparana menurunkan lima orang putera yaitu Entol Wangsa Goparana, Wiratanudatar, Yudanegara, Cakradiparana, dan Yudamanggala. Putera Arya Wangsa Goparana ini kemudian menyebar ke daerah Limbangan, Cijegang (Cikalongkulon), Cikundul dan tempat-tempat lain. Di tempat yang baru, keturunan Arya Wangsa Goparana banyak yang menjadi orang penting seperti bupati dan ulama besar.
Makam Aria Wangsa Goparana terletak di Blok Karang Nangka Beurit, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang. Karena berada di Blok Karang Nangka Beurit, maka situs ini lebih dikenal dengan sebutan Keramat Nangka Beurit. Komplek makam berada di ujung kampung dekat areal persawahan tepatnya pada koordinat 06°39’59” Lintang Selatan dan 107°39’05” Bujur Timur.
Untuk menuju makam, setelah melalui gerbang masuk berbentuk gapura bentar yang berada di ujung kampung, kemudian melewati jalan setapak yang sudah diplester. Di kanan jalan merupakan areal persawahan, sedang di kiri jalan jurang sedalam sekitar 4 m. Pada jurang tersebut terdapat banyak tumbuhan buah-buahan seperti durian, jambu air, nangka dan juga pala. Jalan setapak yang harus dilalui ini jauhnya sekitar 500 m. Pada ujung jalan setapak sebelum sampai ke komplek makam terdapat beberapa makam masyarakat. Kompleks makam Keramat Nangka Beurit dikelilingi pagar dengan gerbang masuk terletak di bagian selatan kompleks. Gerbang masuk berupa gapura berbentuk paduraksa dilengkapi pintu besi. Di dalam kompleks terdapat pemakaman umum. Makam-makam umum ada yang dilengkapi jirat ada pula yang tidak berjirat. Makam yang tidak berjirat pada umumnya dilengkapi nisan batu pipih panjang ada yang berbentuk seperti kujang.
Pada bagian tenggara kompleks makam terdapat beberapa makam yang berada pada lahan berpagar tembok. Tokoh yang dimakamkan di bagian tersebut adalah para juru kunci. Gerbang masuk ke komplek makam para juru kunci berupa gapura paduraksa. Makam Aria Wangsa Goparana berada pada bagian barat laut komplek makam. Makam berada pada bangunan cungkup permanen dengan atap tumpang dari bahan genting. Pintu masuk cungkup berada di sisi timur. Pada dinding sisi utara, barat, dan selatan terdapat jendela kaca. Kondisi makam Aria Wangsa Goparana sulit dilihat karena tertutup kain kelambu. Nisan makam dibungkus kain putih sehingga bentuknya sulit diketahui. Di sebelah timur cungkup makam Aria Wangsa Goparana terdapat bangunan mushala yang bernama Mushala Al-Ikhlas. Seluruh bangunan di kompleks makam ini merupakan bangunan baru yang pemugarannya dilaksanakan pada 25 Maret 1984 dan peresmiannya pada 27 Mei 1984.
Setya Sastrodimedjo
lanjutkan info-info para sesepuh kita yg hampir dilupakan ama anak-anak muda sekarang sy ikut bangga kpada penulis wasalam dari suheri rangkasbitung banten yg pernah berkunjung ke makom eyang wangsa goparana
ReplyDelete