Makam Mbah Sholeh memiliki keunikan, karena pintu masuknya, berupa rongga sempit akar pohon beringin. Satu per satu peziarah, harus bergantian masuk.
Meski sempit, namun segemuk apapun tubuh peziarah, konon tetap bisa masuk. Bisa dengan cara merangkak atau posisi badan jongkok menyamping.
Sriyamah, penjaga makam Ki Ageng Panohan mengatakan peziarah yang bersifat rutin, biasanya Kamis malam Jum’at.
Ia menyebut mereka tidak hanya dari berbagai daerah di Pulau Jawa, tapi ada pula yang datang dari luar Jawa, bahkan pernah ada peziarah asal Malaysia.
“Jawa Tengah dan Jawa Timur yang sering. Kalimantan, bahkan Malaysia juga pernah, katanya menempuh perjalanan beberapa hari gitu,” ungkapnya.
Keturunan Nabi Muhammad SAW
Ki Ageng Panohan dipercaya memiliki garis keturunan Nabi Muhammad SAW generasi ke-26 dan menyebarkan agama Islam di wilayah Rembang bagian selatan.
Makam beliau berada di bawah pohon beringin besar, usia ratusan tahun. Pada 09 Maret 2022, pohon tersebut ambruk. Namun akar pohon beringin untuk akses keluar masuk peziarah, masih bertahan sampai sekarang.
“Ya masuk satu per satu peziarah. Yang saya tahu, semua bisa masuk ke dalam area makam,” kata Sriyamah.
Pasca kejadian pohon roboh tahun 2022, juga menjadi momentum penataan area makam. Saat ini sudah dilengkapi toilet dan Mushola.
Wanita warga Desa Panohan Kecamatan Gunem ini mengaku tiap pagi dan sore melakukan bersih-bersih makam dan sepanjang jalan menuju makam.
Post a Comment Blogger Disqus
Post a Comment