Awliya membawa para pengikutnya ke Maqaam at-Talqiin, dengan menyangkal dan mengafirmasi (kalimat La ilaha illAllah), kemudian ke Maqaam `Ism adz-Dzaat dan Maqaam al-Ahadiyyah, di mana kalian melihat keindahan yang muncul dari Hadirat Ilahi dan kalian akan dibusanai dengannya. Ketika kalian melanjutkannya, kalian akan mempunyai dawaamu 'l-hudhuur, "kehadiran yang dawam, langgeng, terus-menerus," yang tidak akan muncul hingga kalian mencintai kehadiran itu. Itulah sebabnya level pertama adalah mahabatullah, mahabat al-habiib, mahabat al-masyayikh.
Kalian mempunyai cinta tersebut, yang terlihat dengan berkumpul dalam hadirat Syekh; jika tidak ada cinta, kalian tidak akan datang. Bila kalian mempunyai cinta itu, maka kalian selalu hadir; kalian mempunyai hudhuur. Dalam keadaan itu, kalian tidak akan lupa bahwa kalian adalah hamba Allah; kalian selalu mengingat Nama-Nya melalui dzikrullah di lidah dan dalam hati. Jadi dawamu 'l-hudhuur adalah karomahnya para Awliyaa.
Berjalan di atas air atau terbang di udara atau berjalan di atas bara api atau menggoreskan pisau di tubuh kalian bukanlah karomah. Karamaat al-awliyaa dawaam at-tawfiiq, karomah yang tertinggi adalah keistiqomahan untuk hadir dengan Allah dan Nabi-Nya. Itu akan mengantarkan pada Maqaam al-Ahadiyya.
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
Post a Comment Blogger Disqus
Post a Comment