Mistikus Cinta

0
Mursyid Thariqat At Tijany

Al Habib Ja'far Bin Ali Bin Umar Al Baharun merupakan ulama yang menjadi seorang tokoh central dalam Toriqoh Tijaniyah di Indonesia saat ini. Beliau dilahirkan dikota sejuk Bondowoso Jawa Timur. Beliau sendiri merupakan seorang habaib keturunan keluarga Baharun dari Hadramaut Yaman. Ayahanda beliau bernama Al Habib Ali bin Umar Al Baharun.

Beliau pernah mengaji kepada banyak Ulama di Jawa Timur. Beliau juga sempat mengenyam pendidikan agama Islam dan toriqoh di pesantren Nahdlatut Tholibin Blado Wetan Banyuanyar Probolinggo Jatim dibawah asuhan KH Khozin. Beliau juga sempat belajar di Darul Hadits Malang, selain itu pendidikan agama lebih banyak ia peroleh dari pendidikan ayahandanya Al Habib Ali Bin Umar Al Baharun.

Sejak muda beliau sangat terkenal sebagai pemuda yang indah perangainya, tekun dan giat, serta jujur dan amanah di hadapan teman dan keluarganya. Sehingga al Habib Ja'far sangat berwibawa dan dituakan dikalangan keluarga dan sahabatnya.

Seusai menempuh pendidikannya beliau menikah dengan Syarifah Nuning Al Hamid yang merupakan putri dari seorang wali besar di zamannya Al Habib Muhsin Al Hamid yang berdomisili di Brani Kulon Maron Probolinggo Jatim. Dan beliaupun memutuskan untuk berdomisili di Brani Wetan, Maron, Probolinggo, Jawa Timur.

Semangatnya dalam berdakwah begitu nampak sejak muda, gaya penyampaian yang halus dan santun membuat masyarakat tertarik kepada dakwahnya, keberanian dan ketulusannya membuat semua orang mencintai beliau. Sering kali dalam dakwahnya beliau harus turun ke desa-desa dan plosok yang jarang dijangkau oleh para pendakwah bahkan di medan yang tak mampu dilewati kendaraan roda empat dan terpaksa harus jalan kaki atau naik kuda.

Sosok beliau sangat kaya dengan pujian dan keistimewaan sebab masyarakat faham betul bahwa dakwahnya sangat sungguh-sungguh dalam mengajak masyarakat kepada pendekatan diri menuju ibadah kepada Allah s.w.t dan memperbanyak dzikir kepadanya. 

Kezuhudannya kepada dunia membuat sinarnya semakin terpancar dari wajahnya yang indah, senyumnya yang tulus kepada semua orang membuatnya semakin menempati hati masing-masing orang yang memandangnya. Prisip beliau dalm ber-"Husnu ad-dzon" (baik sangka) kepada setiap orang membuat orang langsung tertarik kepada beliau. Lisannya yang selalu berdzikir dan menyebut kebaikan membuat semua orang selalu ingat Allah s.w.t saat dekat dengan beliau.

Sehingga teladan dan akhlaq beliau inilah yang menjadikan masyarakat meminta beliau untuk mendirikan lembaga pendidikan agar banyak orang yang bisa mendapat pendidikan dari beliau. Dan beliau-pun memutuskan membuka pesantren yang diberi nama P.P Attarbiyah Attijaniyah. Sebuah pesantren yang berbasis pendidikan salaf kitab kuning dengan Manhaj pendidikan "Al Qutbul Kitmani Wal Faidzur Robbani" Syidi Syeh Ahmad Bin Muhammad Attijani Al Fasi Al Maghribi yang merupakan pendiri Toriqoh Attijaniyah.

Sanad toriqoh Tijaniyah yang beliau warisi sebagai berikut dari guru mulia Al Habib Ja’far bin Ali Baharun, dari gurunya Sayyidi Muhammad Balhasan Al Jakkany, dari Gurunya Sayyidi Al Ahsan Al Ba’qily, dari gurunya Sayyidi Husain Al Ifrany, dari gurunya Sayyidi Muhammad bin Ahmad Al Kansusi, dari gurunya Sayyidi Muhammad Ghali Buthalib dari guru besarnya Sayyidul Auliya’ Al Qutbi Al Maktum Ahmad bin Muhammad At Tijany ra. dari manusia terbaik Al Amiin, Sayyidul Anbiya’ wal Mursaliin, Muhammad Rasulullah SAW. 

Sanad ini menurut penjelasan Habib Ja’far bin Ali Baharun, adalah sanad yang sangat berkah, utama dan mengagumkan. Karena semua nama yang tercantum (dalam sanad) tersebut, dari Sayyidi Muhammad Balhasan Al Jakkany seterusnya sampai pada Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At Tijany ra. semuanya adalah para wali Quthub, sehingga beliau menyebutnya dengan nama Sanad Quthbani.

Al Habib Ja'far Al Baharun sendiri bukanlah orang asing lagi dalam Toriqoh Attijaniyah Indonesia. Beliau merupakan seorang "Mursyid" (guru spiritual) dalam toriqoh ini. Kiprahnya dalam mengembangkan toriqoh Tijaniyah di Indonesia sangat banyak. Dimulai dari mengawal toriqoh Tijaniyah dari tingkat desa hingga kiprahnya Go Internasional. Berdasarkan berita terbaru tentang perkembangan thariqah At Tijany di seluruh dunia cukup menggembirakan, karena sudah tersebar di 128 negara.

Prinsip dakwahnya mengacu pada tiga pilar "Bil kalam Bil Qodam Bil Amal" (dengan omongan, dengan terjun kelapangan, dengan amal ibadah) sehingga tidak heran jika setiap harinya waktunya hanya dihabiskan untuk pengabdian dakwah. 

Di mulai dari kabupaten Probolinggo beliau aktif mengawal kegiatan rutinan toriqoh Tijaniyah seperti "Wadzifah" rutinan Harian, "Manaqib" rutinan mingguan, "Hailalah" rutinan mingguan, beliau turun sendiri dalam dakwahnya kedesa-desa dan kecamatan.

Sementara untuk di tingkat nasional beliau merupakan tokoh yang sangat aktif dalam segenap event toriqoh Tijaniyah seperti "IDUL KHOTMI" kegiatan tahunan segenap pengikut toriqoh Tijaniyah se-Indonesia, "Majelis Ta'lim Tijaniyah" kegiatan penyambutan mursyid toriqoh dari berbagai belahan dunia yang datang ke Indonesia.

Dari sinilah menjadikan beliau sebagai Tokoh central yang paling bertanggung jawab atas perkembangan dan dakwah toriqoh Tijaniyah di Indonesia memimpin segenap mursyid toriqoh lainnya dan segenap ikhwan toriqoh Tijaniyah.

Nama beliau sudah mashur dikenal oleh kalangan mursyid toriqoh Tijaniyah di seluruh dunia, sebab beliau sangat menjaga konsistensinya menjaga toriqoh ini dengan menghadiri kegiatan konfrensi dan Ijtima' Mursyid Toriqoh Tijaniah Internasional baik itu di Prancis, Maroko, Al Jazair, Madinah, Mesir, Sudan dan lain lain.

Al Habib Ja'far sendiri dalam sosok kesehariannya merupakan seorang ulama yang tawadlu dan bersahaja, beliau memiliki ciri khas suka berbusana putih dan tidak menggunakan imamah, beliau sangat suka sekali dengan nasi jagung. di sela-sela kesibukannya beliau selalu menyempatkan diri untuk memantau perkembangan segenap santri-santrinya. Beliau juga sangat menyayangi segenap santri-santrinya dan menyebut mereka setiap harinya dengan sebutan "Ya Waladi" (duhai anakku).

Beliau merupakan orang yang "Daimul Wudlu" (selalu memiliki wudlu) sejak awal baligh-nya hingga saat ini, juga tidak pernah meninggalkan sholat malam, beliau juga memiliki amalan membaca Ratusan Ribu Sholawat dalam setiap harinya. Tentu hal itu sudah menjadi hal yang seyogyanya tidak ditinggalkan oleh seorang mursyid toriqoh. 

Sudah banyak ulama internasional yang memiliki hubungan erat dengan beliau yang sering berkunjung kerumah beliau seperti Syidi Syarif Jamal Attijani Al Fasi Maghribi seorang ulama yang masih merupakan keturunan langsung dari Syeh Ahmad Tijani, Syidi Syarif Abal Hasan Al Jakkani merupakan seorang sufi besar yang berasal dari Maroko usianya lebih dari 100 tahun, Almarhum Sayyidi Syeikh Ali At Thayyib Al Sofyani Al Hasani, Mufti Syafii di Madinah, beliau punya banyak santri dari Indonesia dan beberapa kali datang ke Indonesia. Salah satu putranya Habib Muhammad bin Ali At Thayyib tinggal dan wafat di Empang Bogor, beliau menjadi salah satu perintis perkembangan thariqah At Tijany di Indonesia. Almarhum Syeikh Ibrahim Nias – Ulama Besar dan Negarawan dari Sinegal. Almarhum Syeikh Mansur Barru, Ulama besar dari Prancis. Sayyidi Syekh Idris bin Muhammad Al ‘Abid Al Hasani Al Iraqi, Guru besar Ilmu Hadits di Fas Maroko, beliau masih hidup dan sudah berumur hampir seratus tahun. Syeikh Adam An Nefati – Ulama Besar Ilmu Hadits dari Nigeria. Syaikh Muhammad Al Habib ulama Aljazair, Sayyid Moulay Thohir Al-Hassani cucu pendiri toriqoh Tijaniyah, Prof. Dr. Radhi Genoun Al-Idrisi Al-Hassani salah seorang mursyid asal Afrika.

Seorang ulama yang perlu kita teladani yang masih ada di Indonesia khususnya konsistensi beliau dalam mengawal masyarakat dari kalangan bawah tingkat desa hingga internasional dalam kaitannya menebarkan cinta kasih dan terus menjaga ubudiyah kepada Allah s.w.t dan meninggalkan segala kemaksiatan kepadanya. Semoga kita semua bisa mendapatkan berkah dari beliau amin ya robbal 'alamin.


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Al Habib Ja'far Bin Ali Al Baharun | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top