Mistikus Cinta

Tanda-Tanda Akhir Zaman

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSA_BO7ziyHd4fQwydfRUT7Dx31mPnK4IIl0KGd1K1AIoMlfOwYCatpjW-xJebVAwt6XsMk0HwZIhcAKEJGmxZvEUmBX1XBoUwPnlwhKLIo8j9VIn5dRLCrMuGvtcumnaihyphenhyphenRNML332NU/s1600/MSHK.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSA_BO7ziyHd4fQwydfRUT7Dx31mPnK4IIl0KGd1K1AIoMlfOwYCatpjW-xJebVAwt6XsMk0HwZIhcAKEJGmxZvEUmBX1XBoUwPnlwhKLIo8j9VIn5dRLCrMuGvtcumnaihyphenhyphenRNML332NU/s320/MSHK.jpg" width="242" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: center;"><b><i>Mawlana Syaikh Muhammad Hisham Kabbani ar-Rabbani qs</i></b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kutbah Jumat di Masjid Hidayatullah - Jakarta 30 Desember 2011</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Salam 'alaikum wa rahmatullahi ta `ala wa barakaatuh. Alhamdulillah alhamdulillah rabbil-`alamin shalat salam` ala-asyraf al-Mursalin Sayyidina Muhammad (saw) alladzi arsalahu rahmatn lil-`alamin. `Na wa billah min udzu shururi anfusina ...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah bahwa Allah swt memberikan kehormatan bagi kita semua menjadi bagian dari Ummat Sayyidina Muhammad (saw) dan diberikan kepada kita keindahan Islam dan kehormatan di atas semua umat lain dengan membuat kita menjadi umat Nabi (saw). Wahai Nabi saw, kau adalah p<i><b>e</b></i>mandu kami dan pemimpin kami dan perantara kami, Ya Muhammad SAW! Ya Rasulullah sallallahu alayhi wasallam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wahai orang beriman, wahai hadirin katakanlah: Asyhadu ala ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah. Kita hidup dengan kalimat itu, dan kita mati dengan kalimat itu, dan dengan kalimat syahadat ini kita akan bertemu dengan Allah swt.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wahai orang beriman,  Nabi (saw) mengatakan aku diutus untuk menyempurnakan karakter manusia. Dan Nabi saw menerangkan bahwa untuk menyempurnakan karakter adalah dengan meninggalkan segala sesuatu yang terlarang dan melakukan segala kebaikan yang diperintahkanNya. Dan kita melihat saat ini bahwa di mana-mana berbagai hal yang haram dan dilarang dilakukan dimana-mana, di rumah, di pekerjaan, di jalan-jalan, semua hal yang dilarang oleh Nabi (saw).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan kita melihat segala tindakan haram dan dilarang agama telah kita lihat dilakukan di semua tempat di dunia, ini adalah tanda-tanda yang jelas dari apa yang Nabi (saw) beritahukan kepada kita, tentang hal-hal yang akan terjadi sebagai Tanda-tanda Hari Akhir. Dan ini disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai tanda-tanda kiamat yaitu: siang menarik malam dan bulan terbelah. Dan inilah tanda-tanda dekatnya zaman ini dengan hari kiamat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Segala puji bagi Allah SWT dan cinta kami kepada Nabi-Nya (saw) dan Nabi (saw) telah menyebutkan bahwa kita harus mengikuti apa yang diperintahkan (ma'murat), dan meninggalkan apa yang dilarang (manhiyyaat). Nabi (saw) telah meramalkan apa yang akan terjadi di hari-hari terakhir dan saya akan mengutip salah satu hadits Nabi saw bahwa kita melihat hal itu sudah terjadi sekarang ini. Dan menunjukkan kepada kita semua, baik masyarakat Muslim dan non-Muslim telah berada dalam perangkap setan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari <b>'Amr ibn al-'Ash</b>, Nabi (saw) berkata, saya akan memberitahukan pada Anda apa yang Nabi (saw) katakan, dan jika kalian mengerti bahasa Arab dengarkanlah dan bagi yang tidak memahaminya saya juga akan mengatakannya dalam bahasa Inggris. Hari akhir tidak akan datang sampai orang-orang melakukan hubungan intim (sex) dijalan-jalan seperti keledai. Saya bertanya apakah hal ini sudah terjadi? Dan Nabi saw mengatakan, "Ya itu akan terjadi. Dan kita melihat hal ini terjadi dimana-mana pria dan wanita berciuman dan melakukan hubungan sex di jalan-jalan, ditaman-taman dan yang lebih buruk lelaki berhubungan dengan laki-laki dan perempuan berciuman dengan perempuan (Homosex dan Lesbianisme).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi kita telah melihat semua tnada-tanda itu sekarang ini, dimana pria dan wanita berciuman di jalan-jalan dan mereka tidak memiliki rasa malu untuk berhubungan seksual di jalanan seperti keledai, wanita tanpa busana, itulah yang kita lihat. Mereka sudah tidak lagi memiliki rasa malu. Dan sekarang Anda melihatnya di televisi, hubungan seksual memasuki rumah Anda melalui film di TV, dalam segala macam bentuknya dan juga di internet dan semua orang menonton film yang haram yang Allah telah melarangnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wahai Muslim, lihatlah saat ini, pria dan wanita berhubungan sex dijalan-jalan, dan saling berciuman seperti keledai. Anda lihat keledai di gurun atau di hutan, keledai melakukan hubungan sex bersama-sama dan mereka tidak peduli. Dan manusia zaman ini melakukan semua hal itu sekarang juga melalui TV dan mereka melakukan itu dan kalian membiarkan terjadi untuk memanjakan anak-anakmu, membawa hal yang terlarang dan haram masuk kedalam rumah kalian melalui internet dan komputer. Itulah yang Nabi (saw) katakan akan terjadi sebagai tanda hari akhir.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wahai Mumin, wahai orang beriman berhati-hatilah! Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Nabi (saw) mengatakan, Demi Dia yang tanganNya menggenggam jiwaku, Nabi (saw) bersumpah atas nama Allah SWT, la tafna hadhihi al-ummah hatta ar-rajul yaqum lil imrat wa yaftarishuhaa fit-tariq. Ummat ini tidak akan dimusnahkan, sampai umat muslim mengikuti apa yang dilakukan oleh umat non muslim dalam kehidupan mereka, dalam cara pendidikan, dalam mengajar anak-anak, saling berciuman di bar, di diskotik. Nabi (saw) berkata jika ummat ini terus berbuat seperti ini maka mereka akan dimusnahkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">La tafna hadzihi al-ummah, ummat ini tidak akan berakhir sampai seorang lelaki akan pergi bersama wanita dan berhubungan badan dengannya di jalan, atau apa yang mereka sebut taman, di antara pohon-pohonan, di bangku-bangku kayu ditaman yang biasanya orang-orang bersantai di atasnya. Dan kalian telah melihat pria dan wanita tidur bersama di bangku ditaman-taman. Dan orang yang terbaik di antara mereka berkata dalam hatinya ketika mereka melihat orang-orang melakukan hubungan sex di jalan-jalan, maka orang yang baik dan yang terbaik di antara mereka, akan berkata "Ah! seandainya tidak ada yang melihatku maka saya akan membawa wanita ini untuk berhubungan badan dengannya dalam ruangan dibalik dinding, dan ini lebih baik daripada dilakukan di depan umum. " Itu berarti bahwa dia memiliki keinginan juga untuk berhubungan badan dengan wanita itu di balik dinding. Dan hadist ini diriwayatkan oleh al-Haythami dan Abu Ya `ala ra.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan Sayyida Aisyah ra meriwayatkan bahwa Nabi (saw) mengatakan, orang akan dibangkitkan pada Hari Mahsar, hari penghakiman tanpa sepatu, telanjang tanpa pakaian, huffat, urraat, ghuraran. Dan Siti Aisyah berkata kepada Nabi (saw), ketika ia mengatakan bahwa orang akan dibangkitkan dan dipanggil kehadirat Allah swt tanpa busana dan bertelanjang kaki. Dan dia mengatakan, wanita dan pria berada di sana tanpa saling memandang satu sama lainnya. Dan Nabi (saw) mengatakan, hari itu adalah hari yang berat bagi setiap orang, dan mereka semua berpikir apa yang Allah lakukan dengan mereka, apakah Dia akan mengirimkannya ke surga atau mengirim dia ke neraka, itu adalah hari yang begitu berat sehingga tidak ada yang akan melihat siapa pun, mereka hanya akan berpikir apakah mereka akan diselamatkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan sebagaimana dikatakan dalam hadist riwayat Bukhari, mereka akan dikumpulkan pada hari mahsar dimana mereka berjalan dengan wajah mereka dibawah, buta tuli dan bisu. Mereka adalah manusia yang akan dibangkitkan dan dikumpulkan ke neraka Jahannam, dan Anas ra dalam hadist terkait mengatakan, bahwa seorang pria datang kepada Nabi (saw) dan mengatakan bahwa Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an bahwa orang-orang akan dikirim ke neraka dan mereka berjalan dengan wajah mereka. Dan kemudian Anas ra mengatakan, orang kafir akan dibangkitkan dimana wajahnya menjadi kaki untuk berjalan. Orang itu bertanya kepada Nabi (saw) untuk mengkonfirmasi ayat itu, apakah mungkin seseorang berjalan dengan wajahnya. Dan Nabi (saw) menjawab, Dia yang membuat manusia berjalan dengan kakinya maka Dia juga bisa membuatnya manusia berjalan dengan kepalanya? Tentu saja Dia bisa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wahai Muslim berhati-hatilah, kita telah berada dihari terakhir, dan kami khawatir tentang apa yang akan terjadi. Nabi (saw) menyebutkan dalam sebuah hadits yang menjelaskan bahwa ketika Hari terakhir tiba, akan terjadi banyak kebingungan, banyak sekali masalah, seperti bongkahan besar malam yang gelap. Maka ketika saat itu terjadi, mereka yang duduk di rumah  lebih baik dari yang berdemonstrasi di jalanan. Ini menunjukkan bahwa lebih baik untuk tinggal di rumah Anda dan menjaga keselamatan anak-anak dan keluarga kalian.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wahai Muslim dengarkan dengan baik dan lakukan apa yang kalian telah diperintahkan olehNya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Yaa fawzan lil-mustaghfirin Astagfirullah. ... Inna Allah wa malaa'ikatahu yusalluna 'ala an-Nabi ya ayyuhalladzina aamanu sallu' alaihi wa sallimu taslima. (Mawlana berdoa).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wa min Allah at Tawfiq</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tanya Jawab Setelah Kutbah Jum'at</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tanya</b> : Bagaimana yang dimaksud dengan uhibbu Allah uhibbuki fillah  dan bagaimana tentang ahlak kaum muslim dan memperbaiki ahlak</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani qs</b> : Jawaban dari pertanyaan ini sangat sederhana, bahwa apa yang kau cintai, maka cintailah hanya karena Allah swt. Maka mencintai Allah adalah dengan mengikuti perintahNya dan membenci atau tidak mengerjakan apa yang dilarangNya. Tinggalkan apa yang dibenci Allah swt.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Islam adalah ahlak yang mulia. Akhlak adalah Islam, Tetapi muslim, umat muslim mereka sedang berproses, tarik menarik antara kebaikan dan keburukan ego mereka. Artinya tidak seluruh muslim sudah memiliki akhlak yang baik karena mereka masih berjuang dengan ego yang buruk.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Maka cara yang termudah ikutilah bimbingan Awliya Allah seperti yang disebutkan dalam hadist</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah itu ada satu golongan, mereka bukan dari golongan para nabi ataupun syuhada’, tetapi para nabi dan syuhada’ mencemburui mereka, tempat mereka di sisi Allah s.w.t. Dan para sahabat bertanya, "kabarkan kepada kami siapakah mereka?" Rasulullah S.A.W bersabda: ”Mereka adalah satu kaum yang saling cinta-mencintai karena Allah, tidak ada hubungan saudara diantara mereka dan juga bukan karena kepentingan dunia. Demi Allah, di wajah mereka ada cahaya dan mereka di atas cahaya. Ketika manusia takut, mereka tidak takut. Ketika manusia bersedih, mereka tidak bersedih. Dan mereka berkata, sesungguhnya Wali-wali Allah (Awliya) tidak takut dan tidak sedih.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tanya (oleh jamaah Wanita)</b> :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimanakah Islam yang sesungguhnya? Islam yang mengikui Wali Allah? Apakah orang yang berzinah harus dirajam?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani qs</b> :</div><div style="text-align: justify;">Islam yang sejati sangat mudah. Jika kalian muslim maka cintailah Allah seperti dikatakan, "Qul Inkuntum tubibunallah fatabiuni yuhbibkumullah, wayaghfirlakum dzunubakum wallahu ghofurur rohim"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika kalian mencintaiKu maka ikuti dia (Muhammad) maka Aku akan mencintai kalian, dan jika aku mencintaimu maka aku hapuskan dosa-dosamu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Maka jika kau mencintai Allah maka ikuti Nabi Muhammad saw, dan setelah beliau ikuti para sahabat dan Ulama-ulama yang tulus, karena ulama yang sejati mereka bagaikan para Nabi Bani Israil. Ati Allah at ur Rasul wa ulil amri minkum, Taati Allah Taati Rasul saw dan orang yang diberikan otoritas atas diri kalian. Bertakwalah dan takutlah kepada Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tentang Zinah</b></div><div style="text-align: justify;">Ini adalah isu yang berbahaya, tidak ada yang bisa memberikan fatwa tentang zina, hakim harus mengetahui semua situasi zina. Dimana terjadi perzinahan tersebut, semua saksi harus melihat bahwa Anda berzina, kalian tidak bisa mengatakan mereka berzina jika kalian tidak melihat bagian pribadi perempuan dan laki-laki itu bercampur. Semua saksi harus melihatnya dan kalian tidak dapat melewati batas antara bagian alat vital wanita dan lelaki yang berzina, bukti harus diberikan atau jika tidak maka tuduhan zina, atau perzinahan menjadi tidak valid. Karena dari detail perzinahan itu akan ditetapkan berapa cambukan yang harus diberikan sebagai hukuman atas mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(Dzikir)<br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Source</b>: <a href="http://www.sufilive.com/" target="_blank">www.sufilive.com</a><br />
<br />
© Copyright 2012 Sufilive. <br />
This transcript is protected by International Copyright Law.‬ ‪ Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu Khayr.‬ <br />
<br />
<br />
</div>

Tanda-Tanda Akhir Zaman

Mawlana Syaikh Muhammad Hisham Kabbani ar-Rabbani qs Kutbah Jumat di Masjid Hidayatullah - Jakarta 30 Desember 2011 Salam 'alaikum wa...

Wali Allah, Mereka Diberikan Hikmah

Mistikus Cinta 0 Suhbah November 30, 2013

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyP0XD11U6LkNbH_p-DCgEGoTOPInImiYNoqwN2zVJQ7cnop2nDM1V9vONeqsqqjQFPLsz9nP7eOYJYLT0-xJaEk7wKaGV56dHzY3P0qilj3tp1lL3uXnyGKo6GoSoxiOG0aP3QO2ccWQ/s1600/Sheikh_Mehmet_Nazim_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyP0XD11U6LkNbH_p-DCgEGoTOPInImiYNoqwN2zVJQ7cnop2nDM1V9vONeqsqqjQFPLsz9nP7eOYJYLT0-xJaEk7wKaGV56dHzY3P0qilj3tp1lL3uXnyGKo6GoSoxiOG0aP3QO2ccWQ/s1600/Sheikh_Mehmet_Nazim_.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><b><i>Mawlana Syaikh Mehmet Adil qs</i></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">16 September 2012 - Lefke Cyprus</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Audzubillahi minasy syaithanir rajim. Bismillahir Rahmaanir Rahim.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kita akan berbicara tentang Awliya Allah (Wali Allah), teman-teman Allah. Dan Wali Allah berbeda dengan Ulama biasa yang hanya tampilan luar saja. Wali Allah mereka mengetahui ilmu syariat dan juga ilmu tariqat sama baiknya. Bisa saja seseorang melihat seorang Wali sepertinya dia tidak paham Syariat, bahkan kadang seperti berlawanan dengan apa yang dikatakan dalam syariat. Tetapi sebenarnya mereka tidak pernah menentang dan berlawanan dengan syariat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Awliya Allah, mereka penuh kasih sayang kepada setiap manusia, dan mereka melihat pendosa, pencuri bagai mereka melihat seorang yang miskin, dan kita merasa kasihan dan penuh kasih sayang terhadap orang miskin. Demikian juga seorang pencuri mereka kadang sulit meninggalkan kemiskinan mereka maka merekapun mencuri.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada sebuah gambaran yang dapat menjabarkan mengenai kasih sayang para Wali ini. Suatu ketika di Khorasan ada seorang pencuri sedang mengendap naik keatas atap rumah untuk memanjat rumah orang kaya. Ada seorang Wali Allah yang tinggal disamping rumah orang kaya itu. Wali Allah itu sedang berdzikir, salat malam dan bertafakur ketika mendengar suara diatas gentengnya. Dan dia melihat seorang pencuri sedang memanjat dinding rumah tetangganya dari genting rumahnya. Maka diapun berteriak sangat keras, "Maling..maling". Sehingga semua warga keluar dengan membawa tongkat untuk memukul maling itu. Dan Maling itu terkejut, segera dia melompat kejalan dan berlari sangat kencang, penduduk mengejarnya dan tak dapat menangkapnya karena larinya sangat cepat. Dan warga kembali kerumahnya meneruskan tidurnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tetapi si wali tetap mengikuti jejak orang itu sampai akhirnya bertemu dengan maling yang berhenti dengan nafas terengah-engah. Wali itu kasihan melihat pencuri ini, betapa orang ini dengan sabar bangun dimalam hari dan bekerja dengan mencuri, tetapi akhirnya dia tidak mendapat hasil apapun dari pekerjaannya ini karena dirinya. Maka wali itu berkata,"Assalamu alaykum wahai temanku, saya adalah teman lamamu. Saya melihat engkau adalah seorang pemberani. Pemberani ada dua macam, yaitu mereka yang berani menghadapi musuhnya, atau yang kedua jika mereka berada dalam bahaya mereka akan berlari sekencangnya. Dan kau memiliki kedua macam sifat ini".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Maling itu tidak tahu, apa maksud orang ini memuji dia seperti ini. Kemudian wali itu meneruskan kata-katanya, "Wahai temanku, ada sebuah rumah yang tidak terlalu tinggi, disamping rumah yang hendak kau curi tadi. Dan kau akan mudah mencuri dirumah ini, karena dindingnya rendah dan kau tinggal masuk mengambil barang-barangnya karena tidak ada seorangpun yang tinggal disana, kau dapat menaiki punggungku untuk masuk kerumah itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Keesokan malamnya, pencuri itu datang kerumah itu dan dengan mudah dia masuk dan memgambil berbagai barang, jubah dan sebagainya. Ketika dia sudah cukup mengumpulkan barang, si wali berkata sekarang pergilah dan Wali itu berteriak kembali dengan kencang, maling...maling, dan wargapun bangun dan pencuri itu kaget dan lari sekencang-kencangnya tetapi kali ini dengan membawa berbagai macam barang curian. Dan seperti kemarin dia berhasil lolos karena larinya sangat kencang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wali itu tersenyum dan merelakan barang-barangnya yang hilang sebagai sedekah, karena rumah itu adalah rumahnya sendiri. Wali ini ingin membuat pencuri ini senang dengan mendapatkan barang-barangnya. Demikianlah para Wali penuh kasih sayang kepada setiap orang bahkan kepada orang yang buruk seperti pencuri ini. Ketika seseorang datang kepadanya maka tak pernah orang itu meninggalkan rumahnya tanpa membawa sesuatu. Demikianlah orang-orang yang burukpun merasa bahagia dekat dengan Wali Allah seperti Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ini adalah gambaran mengenai Mawlana Syaikh Nazim qs, beliau seperti ini. Banyak orang yang buruk datang, mereka mencaci maki Wali Allah, menipunya dan meninggalkannya, tetapi Mawlana tetap mendoakannya agar dalam tarikan nafas terakhirnya orang itu merasakan pertolongan Mawlana. Sehingga dia merasa malu dan menyesal telah mengkhianati dan mencaci-makinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Banyak orang yang tidak paham dengan Wali Allah, bahkan orang yang terdekatpun mereka tidak memahaminya. Meskipun mereka mengetahui bahwa ada banyak hikmah dibalik semua ini. Banyak orang yang buruk datang dan mereka berusaha menipu Mawlana dan mengambil keuntungan darinya, dan mereka berpikir Mawlana tidak mengetahuinya. Mawlana mengetahui semua itu dan sebenarnya mereka sedang menipu diri mereka sendiri. Tak ada seorangpun yang dapat menipu Mawlana. Tetapi wali Allah mereka memiliki kearifan, hikmah yang tak dipahami setiap orang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Maka jangan kalian berpkir yang buruk tentang Mawlana, kau harus berkata, "Ada hikmah didalamnya dan aku tidak mengetahui". Jangan taruh pemikiranmu didalamnya. Banyak orang yang memiliki adab yang buruk dan Allah sendiri yang akan menghukum mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hikmah dari kisah ini adalah ketika pencuri itu masuk kerumahnya dan mengambil barang-barangnya yang telah dia sedekahkan untuk pencuri itu, maka sebenarnya pencuri itu jadi tidak berdosa karena memang dia yang menyuruhnya mengambil barang-barangnya sendiri untuk mebuat pencuri itu bahagia. Kedua pencuri itu terhindar dari dosa mencuri dirumah orang lain. Dan ada banyak hikmah yang tidak kita ketahui.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hikmah sangatlah penting dan Allah swt berkata, "<i>Siapapun yang Allah swt berikan hikmah, maka dia mendapat kebaikan yang banyak</i> <b>(Surat Al Baqarah ayat 269)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>"Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran darinya"</i>. <b>(Surat Al Baqarah ayat 269)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wali Allah mereka diberikan hikmah dan siapapun diberikan hikmah maka mereka adalah orang yang beruntung. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wa min Allah at Tawfiq</div><br />
<b>Source</b>: <a href="http://www.sufilive.com/" target="_blank">www.sufilive.com</a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">© Copyright 2012 Sufilive. </div><div style="text-align: justify;">This transcript is protected by International Copyright Law.‬ ‪ Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu Khayr.‬ </div><br />
<br />

Wali Allah, Mereka Diberikan Hikmah

Mawlana Syaikh Mehmet Adil qs 16 September 2012 - Lefke Cyprus Audzubillahi minasy syaithanir rajim. Bismillahir Rahmaanir Rahim. Kita a...

Dihukum, Tapi Tak Merasa

Mistikus Cinta 0 Kisah Hikmah November 29, 2013

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKHGwTwZ4LEGrBQrHElX_y8u_EoUob765poFfd0NdnqZO8pUj8Gl_trkrHe6xmh9Snr2mhqhr4Q0ceZ3OtmvGVkl2NrYi162JTPNTSOzFX74wr0RMfCIQ0qEW3SkGgdclzbO6Q05XB9rQ/s1600/Nabi+Syu%27aib-web.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKHGwTwZ4LEGrBQrHElX_y8u_EoUob765poFfd0NdnqZO8pUj8Gl_trkrHe6xmh9Snr2mhqhr4Q0ceZ3OtmvGVkl2NrYi162JTPNTSOzFX74wr0RMfCIQ0qEW3SkGgdclzbO6Q05XB9rQ/s320/Nabi+Syu%27aib-web.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Suatu ketika, Nabi Syuaib a.s. kedatangan seseorang tamu. Pria ini mengatakan “Tuhan telah menyaksikan semua dosa yang kulakukan. Namun, karena kemurahan-Nya, Ia masih juga belum menghukumku.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tuhan lalu berkata kepada Syuaib a.s., “Katakan kepada orang itu, ‘Engkau merasa Tuhan belum menghukummu padahal sebaliknya. Tuhan telah menghukum tetapi kau tak menyadarinya. Engkau berkelana di tengah rimba tanpa tujuan. Tangan dan kakimu terikat. Engkau tak lain hanyalah wajan yang penuh dengan karat. Semakin hari kau dibutakan dari hal-hal spiritual. Bila api mengenai wajan yang masih bersih, jelaganya terlihat seketika. Tapi, dengan wajan yang permukaannya amat hitam seperti milikmu, siapa yang mampu melihat betapa tebalnya jelaga itu?” </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Ketika kau berhenti mengingat-Nya, lapisan karat itu bergerak menuju jiwamu. Bila kau menulis di atas sehelai kertas, tulisan itu akan mudah terbaca. Namun bila kertas itu kau remas berulang kali, apa yang kau tulis akan sulit untuk kau baca. Tenggelamkan dirimu dalam larutan pembersih karat. Hapus jelaga itu seluruhnya!”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah Syuaib a.s. mengutarakan semua ini, saat itu pula mawar bermekaran di hati pria itu. Tapi ia masih bertanya, “Aku masih ingin tahu satu tanda bahwa Dia benar-benar telah menghukumku.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sekali lagi Tuhan, melalui lidah Syuaib berkata, “Aku takkan menyingkap rahasiamu, tapi Aku akan tunjukkan hingga kau mengerti.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Dalam hidupmu kau telah banyak beramal saleh. Kau sering berpuasa dan shalat malam. Tapi, kau belum menikmati semua itu. Kau memiliki banyak buah, namun tak ada yang rasanya manis. Tanpa cita rasa dan benih kenikmatan, sebiji apel takkan tumbuh menjadi pohon yang penuh dengan buah. Begitu pula dengan ibadahmu, ibadah tanpa kenikmatan tak lebih dari sekadar khayalan …”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">----Syaikh Al-Anqary dalam Munyatul Wa'izhin----</div>

Dihukum, Tapi Tak Merasa

Suatu ketika, Nabi Syuaib a.s. kedatangan seseorang tamu. Pria ini mengatakan “Tuhan telah menyaksikan semua dosa yang kulakukan. Namun, kar...

Cinta Sebesar Zarah

Mistikus Cinta 0 Hakikat Cinta, Kisah Hikmah dari Kitab Imam Al-Ghazali November 28, 2013

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKYU4IYv3VIP4Et_UUhSXiP_Gh33UP244k7OfnJV58ZXCvYAf59Q1mvCAku6qHexRowMBxuXquHwa3o1RCvVHIYFBEmqyE3o72Kudd-bFD2fxkbjR0Gdl-IzSmrfBqShPXL5OyuVzSqY8/s1600/doa-nabi-isa-as.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cinta Sebesar Zarah" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKYU4IYv3VIP4Et_UUhSXiP_Gh33UP244k7OfnJV58ZXCvYAf59Q1mvCAku6qHexRowMBxuXquHwa3o1RCvVHIYFBEmqyE3o72Kudd-bFD2fxkbjR0Gdl-IzSmrfBqShPXL5OyuVzSqY8/s320/doa-nabi-isa-as.jpg" title="Cinta Sebesar Zarah" width="251" /></a></div><div style="text-align: justify;">Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan <b>Imam Al-Ghazali </b>bahwa pada suatu hari <b>Nabi Isa a.s</b> berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bila pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa a.s berada di hadapannya maka dia pun berkata, “Wahai Nabi Isa a.s, kamu mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku seberat semut zarah cintaku kepada-Nya.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berkata Nabi Isa a.s, “Wahai saudaraku, kamu tidak akan mampu untuk seberat zarah itu.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berkata pemuda itu lagi, “Wahai Isa a.s, kalau aku tidak mampu untuk satu zarah, maka kamu mintalah untukku setengah berat zarah.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Oleh karena keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaannya kepada Allah, maka Nabi Isa a.s pun berdoa, “Ya Tuhanku, berikanlah dia setengah berat zarah cintanya kepada-Mu.” Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari situ.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa a.s tidak dapat berjumpa dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa a.s pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang di tempat tersebut, dan berkata kepada salah seorang yang berada di situ bahwa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah Nabi Isa a.s mendengat penjelasan orang-orang itu maka beliau pun berdoa kepada Allah S.W.T, “Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tentang pemuda itu.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selesai Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun dapat melihat pemuda itu yang berada di antara gunung-gunung dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nabi Isa a.s pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa a.s, lalu Nabi Isa berkata, “Aku ini Isa a.s.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemudian Allah S.W.T menurunkan wahyu yang berbunyi, “Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat zarah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu.</div><div style="text-align: justify;"></div><ol style="text-align: justify;"><li>Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.</li>
<li>Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia ingin mendapat sanjungan dari manusia.</li>
<li>Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Rasulullah S.A.W telah bersabda</b>, “Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima :</div><ol style="text-align: justify;"><li>Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.</li>
<li>Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.</li>
<li>Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al- Khaliq.</li>
<li>Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.</li>
<li>Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur.”</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(*) <b>Definisi Zarah adalah </b></div><ol style="text-align: justify;"><li>Benda: butir (materi) yg halus sekali; partikel; biji sawi;</li>
<li>Biologi: bagian benda yg sangat kecil atau sel (spt butir darah); </li>
<li>Fisika: bagian benda yg sangat kecil, msl molekul, atom, atau elektron;</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><b>Sumber</b>: <a href="http://www.sarkub.org/2013/10/cinta-sebesar-zarah.html" target="_blank">http://www.sarkub.org/2013/10/cinta-sebesar-zarah.html</a></div>

Cinta Sebesar Zarah

Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahwa pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang me...

Kisah Nabi Musa dan Ahli Ibadah

Mistikus Cinta 2 Kisah Hikmah November 28, 2013

<div style="text-align: justify;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwhJUk2seQv5QD_1k5FTzgGtANJttMy8z_jmXeGMLppB_nrBYCn-QM_2fbNuiNTdcsPBHZLcAZXJPzY9Hfh2THyAq_CqaTeykKhnoY26Q8rXh71h7BYDEG2TeuWb_LwzGxw1rpZsLxz5Y/s1600/Kisah-Nabi-Musa-as.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwhJUk2seQv5QD_1k5FTzgGtANJttMy8z_jmXeGMLppB_nrBYCn-QM_2fbNuiNTdcsPBHZLcAZXJPzY9Hfh2THyAq_CqaTeykKhnoY26Q8rXh71h7BYDEG2TeuWb_LwzGxw1rpZsLxz5Y/s320/Kisah-Nabi-Musa-as.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Suatu saat, Nabi Musa as sedang berjalan-jalan melihat keadaan umatnya. Tak lama kemudian, beliau memutuskan untuk singgah ke sebuah tempat yang biasa digunakan untuk shalat bagi masyarakat setempat. Di tempat itu, Nabi Musa as melihat seseorang sedang beribadah dengan khusyuknya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nabi Musa as penasaran, siapakah laki-laki yang sudah menarik perhatiannya itu. Nabi Musa pun akhirnya menanyakan perihal tersebut kepada warga setempat. Menurut beberapa warga, orang tersebut adalah orang yang ahli ibadah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nabi Musa a.s. kagum melihat orang tua renta yang masih tetap khusyuk beribadah. Dengan segera, Nabi Musa as mendekatinya dan menyapa, "Wahai hamba Allah, apa yang hendak engkau pinta dari Allah sehingga engkau begitu khusyuk dalam beribadah," sapa nabi Musa a.s.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">"Wahai Nabiyullah, umurku lebih dari 500 tahun dan aku telah 350 tahun beribadah kepada Allah tanpa melakukan dosa sedikitpun," kata ahli ibadah yang sudah tua itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Subhanallah, apa yang kamu harapkan dari ibadahmu yang sedemikian lama itu?" tanya Nabi Musa a.s lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Aku hanya ingin tahu, di surga manakah Allah SWT akan meletakkan aku kelak di akhirat?" kata ahli ibadah itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Apakah sudah engkau temukan jawabannya?" tanya Nabi Musa a.s.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Belum Nabi, tolong sampaikan pertanyaanku ini kepada Allah SWT," pinta ahli ibadah itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ikhlas</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena kagum dengan ibadah yang dilakukan orang tersebut, Nabi Musa as akhirnya mengabulkan permintaan ahli ibadah itu. Nabi Musa as kemudian bermunajat memohon kepada Allah SWT agar memberitahukan kepadanya dimana umatnya ini akan ditempatkan di akhirat kelak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Allah SWT berfirman, "Wahai Musa, sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan meletakkannya di dasar neraku-Ku yang paling dalam." Meski dengan berat hati, Nabi Musa as tetap mengabarkan kepada orang tersebut apa yang telah Allah Firmankan kepadanya. Saat ahli ibadah itu mendengarkan perkataan Nabi Musa, ahli ibadah itu terkejut. Ia kaget atas apa yang dikatakan oleh Nabi Musa as. Dengan perasaan sedih, ia pun beranjak dari hadapan Nabi Musa as.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada malamnya, ahli ibadah itu terus menerus berfikir mengenai keadaan dirinya. Walaupun sedih, tapi ia ikhlas atas takdirnya. Ia tidak ingin menuntut apa-apa atas ibadahnya yang sudah 300 tahun itu. Namun, tiba-tiba terlintas di pikiran mengenai saudara-saudaranya, teman-temannya dan orang lain yang mana mereka baru beribadah selama 100 tahun, 200 tahun dan mereka yang belum beribadah sebanyak dirinya. Ahli ibadah itu berfikir, dimana kelak mereka akan di tempatkan. Ia merasa iba pada mereka, mungkin saja tempat mereka juga di neraka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Masuk Surga</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Keesokan harinya, ia menjumpai Nabi Musa a.s kembali. Ia kemudian berkata, "Wahai Nabi Musa as, aku rela kalau Allah SWT memasukkan aku ke dalam neraka-Nya, akan tetapi aku meminta satu permohonan. Aku mohon agar setelah tubuhku ini dimasukkan ke dalam neraka, maka jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu neraka tertutup oleh tubuhku dan tidak akan ada seorangpun yang akan masuk ke dalamnya karena tubuhku menutupi pintu neraka," pintanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nabi Musa as. lalu menyampaikan permohonan orang itu kepada Allah SWT. Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Nabi Musa as, maka Allah SWT berfirman, "Wahai Musa, sampaikanlah kepada umatmu itu bahwa sekarang Aku akan menempatkannya di surga-Ku yang paling tinggi."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena keikhlasan ahli ibadah itu, akhirnya ia mendapatkan surga. Nabi Musa as pun memberitahukan kabar ini kepada ahli ibadah yang sudah tua itu. Begitu mendengar berita yang menyenangkan itu, si ahli ibadah langsung bersyukur kepada Allah SWT. Ia semakin meningkatkan kualitas ibadahnya dengan ikhlas di sisa hidupnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Sumber</b>: <a href="http://www.sarkub.org/2013/06/kisah-nabi-musa-dan-ahli-ibadah.html" target="_blank">http://www.sarkub.org/2013/06/kisah-nabi-musa-dan-ahli-ibadah.html</a></div>

Kisah Nabi Musa dan Ahli Ibadah

Suatu saat, Nabi Musa as sedang berjalan-jalan melihat keadaan umatnya. Tak lama kemudian, beliau memutuskan untuk singgah ke sebuah tempat...

Sejarah Tentang Rambut Suci Nabi Tercinta Muhammad (saw)

Mistikus Cinta 1 Tabaruk November 27, 2013

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy5KKAvqKhAZNZzNC0zZfCc32-N504Blvsja6AkpjmfeWqFMxLzkRdCvRUPEZfJKGeXkybRVLqPg186AoAG6f28dFgQ0WHT6ZWZkB__K2NZbuDV3A0zN1K177dtMOQqvTzpS3vitQzqx0/s1600/9505309201_60d1a730a3_o.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy5KKAvqKhAZNZzNC0zZfCc32-N504Blvsja6AkpjmfeWqFMxLzkRdCvRUPEZfJKGeXkybRVLqPg186AoAG6f28dFgQ0WHT6ZWZkB__K2NZbuDV3A0zN1K177dtMOQqvTzpS3vitQzqx0/s320/9505309201_60d1a730a3_o.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Sudah termasyhur bahwa Nabi (saw) biasa membagi-bagikan rambutnya yang penuh berkah ketika beliau memangkas rambut di kepalanya atau rambut yang rontok dari janggutnya kepada para Sahabatnya agar mereka tetap mendapatkan keberkahan dari rambut tersebut.  Diriwayatkan bahwa ada tiga rambut Nabi (saw) yang penuh berkah yang sampai ke tangan <b>Sultan Abdul Hamid Khan II</b>, seorang sultan dari <b>Dinasti Utsmani (Ottoman)</b>.  Beliau mendapatkannya secara langsung melalui Sultan sebelumnya, <b>Sultan Selim</b> hingga ke masa beliau.  Sultan Selim mendapatkannya secara langsung dari Gubernur Madinah di masanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Satu di antara ketiga rambut suci milik <b>Sultan Abdul Hamid II</b> diberikan kepada Syekh al-Islam di Dinasti Utsmani, yaitu <b>Sayyid Jamaluddin Effendi</b>.  Rambut itu kemudian secara turun-temurun akhirnya sampai ke tangan <b>Syekh Hisyam Kabbani</b>.  Rambut kedua berada di Museum Topkapi di Istanbul, di mana ia selalu dikunjungi oleh ribuan Muslim dari berbagai negara, khususnya Turki, dan baik dari kalangan ulama maupun orang-orang biasa.  Mereka datang dari tahun ke tahun untuk mendapatkan berkah dari rambut tersebut.  Rambut ketiga berada di tangan <b>Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani</b> di Turki.  Silsilah ketiga rambut suci yang penuh berkah ini telah dicatat dan disahkan dalam tiga sertifikasi yang berbeda, dan rambut yang berada di tangan Syekh Hisyam Kabbani juga disertai dengan sertifikat resmi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Sumber</b>: <a href="http://www.sunnah.org/events/shara2.htm" target="_blank">http://www.sunnah.org/events/shara2.htm</a>  </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Menambah wawasan dan pengetahuan seputar dunia Sufi. Silahkan kunjungi Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik <a href="http://sufipedia.blogspot.co.id/" target="_blank"><b>SUFIPEDIA</b></a></div>

Sejarah Tentang Rambut Suci Nabi Tercinta Muhammad (saw)

Sudah termasyhur bahwa Nabi (saw) biasa membagi-bagikan rambutnya yang penuh berkah ketika beliau memangkas rambut di kepalanya atau rambut ...

Kata-Kata Mutiara Imam Ali Bin Abi Thalib

Mistikus Cinta 10 Nasehat November 27, 2013

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHCtiK8SJ1bdR6IFl1VWtWE3jiDSELfgg2G70UfrDQ3pLMldgVf85v0a4M6fxrBU4bXGQSwh6S3NiIDRdgYLv6oVKUXdxCNusPzZXTA8EmVyhTp5D3p3Yh_KQjaYwUJ1ILgjuMQ9g728o/s1600/imam_ali.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kata-Kata Mutiara Imam Ali Bin Abi Thalib " border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHCtiK8SJ1bdR6IFl1VWtWE3jiDSELfgg2G70UfrDQ3pLMldgVf85v0a4M6fxrBU4bXGQSwh6S3NiIDRdgYLv6oVKUXdxCNusPzZXTA8EmVyhTp5D3p3Yh_KQjaYwUJ1ILgjuMQ9g728o/s320/imam_ali.jpg" title="Kata-Kata Mutiara Imam Ali Bin Abi Thalib " width="234" /></a></div><div style="text-align: justify;"><i>Permulaan kebaikan dipandang ringan, tetapi akhirnya dipandang berat. Hampir-hampir saja pada permulaannya dianggap sekadar menuruti khayalan, bukan pikiran; tetapi pada akhirnya dianggap sebagai buah pikiran, bukan khayalan. Oleh karena itu, dikatakan bahwa memelihara pekerjaan lebih berat dari pada memulainya.</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Memulai pekerjaan adalah sunnah, sedangkan memeliharanya adalah wajib</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Jika engkau ingin mengetahui watak seseorang, maka ajaklah dia bertukar pikiran denganmu. Sebab, dengan bertukar pikiran itu, engkau akan mengetahui kadar keadilan dan ketidakadilannya, kebaikan dan keburukannya</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal </i><b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Sebaik-baik kehidupan adalah yang tidak menguasaimu dan tidak pula mengalihkan perhatiaanmu (dari mengingat Allah SWT)</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Tanyailah hati tentang segala perkara karena sesungguhnya ia adalah saksi yang tidak akan menerima suap</i><b> (Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Kecemburuan seorang wanita adalah kekufuran, sedangkan kecemburuan seorang laki-laki adalah keimanan. </i><b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Berbicaralah, niscaya kalian akan dikenal karena sesungguhnya seseorang tersembunyi dibawah lidahnya </i><b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian, dan keengganan. Maka, datangilah ia dari arah kesenangan dan kepeduliaannya. Sebab, jika hati itu dipaksakan, ia akan buta</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Tidak ada kenikmatan di dunia ini yang lebih besar dari pada panjang umur dan badan yang sehat </i><b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Sesungguhnya wanita (sanggup) menyembunyikan cinta selama empat puluh tahun, namun tidak (sangup) menyembunyikan kebenciaan walau hanya sesaat. </i><b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Tiga hal yang menyelamatkan, yaitu; takut kepada Allah, baik secara diam-diam maupun terang-terangan; hidup sederhana, baik di waktu miskin maupun kaya; dan berlaku adil, baik diwaktu marah maupun ridha </i><b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Tiga macam orang yang tidak diketahui kecuali dalam tiga situasi; (pertama) tidak diketahui orang pemberani kecuali dalam situasi perang. (kedua) tidak diketahui orang yang penyabar kecuali ketika sedang marah. (ketiga) tidak diketahui sebagai teman kecuali ketika (temannya) sedang butuh</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Barang siapa yang dalam urusannya berada pada posisi tidak memikirkan akibatnya, maka dia telah menghadapkan dirinya pada musibah yang besar</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Diantara taufik adalah berhenti ketika ragu</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Diantara amal kebajikan yang paling utama adalah; berderma di saat susah, bertindak benar ketika sedang marah, dan memberi maaf ketika mampu untuk menghukum</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Kebajikan adalah apa yang dirimu merasa tenang padanya dan hatimu merasa tentram karenanya. Sedangkan dosa adalah yang jiwamu merasa resah karenanya dan hatimu menjadi bimbang</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Jika perkataan keluar dari hati, maka ia akan berpengaruh terhadap hati, dan jika ia keluar dari lidah, maka ia tidak akan mencapai telinga</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Janganlah engkau merendahkan seseorang karena kejelekan rupanya dan pakaiannya yang usang, karena sesungguhnya Allah ta’ala hanya memandang apa yang ada dalam hati dan membalas segala perbuatan</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Janganlah engkau tergesa-gesa mencela seseorang karena dosanya. Sebab barangkali dosanya telah diampuni. Dan janganlah engkau merasa aman akan dirimu karena suatu dosa kecil. Sebab, barangkali engkau akan diazab karena dosa kecilmu itu</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Jauhilah olehmu posisi mengemukakan alasan. Sebab, ada kalanya alasan justru menetapkan kesalahan terhadap orang yang berdalih itu, meskipun dia bersih dari dosa itu</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Barangsiapa yang telah kehilangan keutamaan kejujuran dalam pembicaraannya, maka dia telah kehilangan akhlaknya yang termulia</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Buruk sangka melayukan hati, mencurigai orang yang terpercaya, menjadikan asing kawan yang ramah, dan merusak kecintaan saudara</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Sebaik-baik teman, jika engkau tidak membutuhkannya, dia akan bertambah dalam kecintaannya kepadamu, dan jika engkau membutuhkannya, dia tidak akan berkurang sedikitpun kecintaannya kepadamu </i><b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Ada kalanya perang terjadi karena satu kalimat, dan ada kalanya pula cinta tertanam karena pandangan sekilas</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Perbuatan buruk yang menjadikanmu bersedih karenanya lebih baik di sisi Allah dari pada perbuatan baik yang membuatmu bangga</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Siapa yang memandang dirinya buruk maka dia adalah orang yang baik. Dan siapa yang memandang dirinya baik, dia adalah orang yang buruk.</i> <b>(Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib)</b></div><div style="text-align: justify;"></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Dikutip dari</b>: <i>“Tanyalah Aku Sebelum Kau Kehilangan Aku: Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib”</i></div><br />
<b>Baca juga</b>:<br />
<b><a href="https://mistikus-sufi.blogspot.co.id/2017/10/10-mutiara-nasehat-4-khalifah-khulafaur.html" target="_blank">10 Mutiara Nasehat 4 Khalifah (Khulafaur Rasyidin)</a></b><br />
<b><a href="https://mistikus-sufi.blogspot.com/2018/01/nasehat-sayyidina-ali-bin-abi-thalib.html" target="_blank">Nasehat Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Tentang Kesedihan</a></b><br />
<b><a href="https://mistikus-sufi.blogspot.com/2017/11/40-nasehat-sayyidina-ali-bin-abi-thalib.html" target="_blank">40 Nasehat Sayyidina Ali Bin Abi Thalib</a></b><br />
<b><a href="https://mistikus-sufi.blogspot.com/2014/07/nasehat-imam-ali-tentang-cinta.html" target="_blank">Nasehat Imam Ali Bin Abi Thalib Tentang Cinta</a></b><br />
<b><a href="https://mistikus-sufi.blogspot.com/2013/10/8-nasehat-amirul-mukmini-umar-bin.html" target="_blank">8 Nasehat Amirul Mukminin Sayyidina Umar Bin Khattab</a></b><br />
<b><a href="https://mistikus-sufi.blogspot.com/2018/07/kata-kata-mutiara-sayyidina-utsman-bin.html" target="_blank">Kata-Kata Mutiara Sayyidina Utsman Bin Affan</a></b><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Menambah <i>wawasan dan pengetahuan seputar dunia Sufi</i>. Silahkan kunjungi <b>Ensiklopedia Sufi Nusantara</b>, klik <a href="http://sufipedia.blogspot.co.id/" target="_blank"><b>SUFIPEDIA</b></a></div>

Kata-Kata Mutiara Imam Ali Bin Abi Thalib

Permulaan kebaikan dipandang ringan, tetapi akhirnya dipandang berat. Hampir-hampir saja pada permulaannya dianggap sekadar menuruti khayala...

Orang Hindu Nabinya Juga Nabi Muhammad SAW

Mistikus Cinta 1 Artikel November 25, 2013

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1JpA-vzapxUsV-0DYNvcS0JCdtsoI2M7z-If8M-ee-IuYBfvKqtpaYONadNrK6oRYUjMNd7tYgu4LUs_NkeLdM_uhYxh0_O1Vqxb-711C_ObiIdO2p15m7MHFI_Io1l3ttkK7G7G90-Y/s1600/muhammad-saw.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1JpA-vzapxUsV-0DYNvcS0JCdtsoI2M7z-If8M-ee-IuYBfvKqtpaYONadNrK6oRYUjMNd7tYgu4LUs_NkeLdM_uhYxh0_O1Vqxb-711C_ObiIdO2p15m7MHFI_Io1l3ttkK7G7G90-Y/s200/muhammad-saw.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">New Delhi, India. Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul “KALKY AUTAR” (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “KALKY AUTAR” sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata SYANUYIHKAT adalah paduan dua kata yaitu SYANU artinya ALLAH sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya “ABDULLAH”. Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya “AMINAH”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa Kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah mengendarai Buroq</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Dikutip dari buletin Aktualita Dunia Islam no 58/II Pekan III/Februari 1998</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menambah wawasan dan pengetahuan seputar dunia Sufi. Silahkan kunjungi Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik <a href="http://sufipedia.blogspot.co.id/" target="_blank"><b>SUFIPEDIA</b></a></div>

Orang Hindu Nabinya Juga Nabi Muhammad SAW

New Delhi, India. Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul “KALKY AUTAR” (Petunjuk...

Buatlah Setan Kalian Lelah Dengan Mengucapkan La Ilaha Ilallah

Mistikus Cinta 0 Suhbah November 25, 2013

<div style="text-align: justify;">Catatan Buram</div><div style="text-align: justify;">Shuhba</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU-vRavQCGPOXYhsHS2IUsiL9wabHEXWyagXQFHZX2W4la_NUTFlntl6mcI3oZ8y1sj_0AM9MVf4Qb3Tz1rzYK4H_ednxAaBFuojU2kN_d5sPFQ7f0_SCMxkiS0PPcGlzCZOkqyPMFsC4/s1600/397411794l.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU-vRavQCGPOXYhsHS2IUsiL9wabHEXWyagXQFHZX2W4la_NUTFlntl6mcI3oZ8y1sj_0AM9MVf4Qb3Tz1rzYK4H_ednxAaBFuojU2kN_d5sPFQ7f0_SCMxkiS0PPcGlzCZOkqyPMFsC4/s320/397411794l.jpg" width="211" /></a></div><div style="text-align: center;"><i><b>Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q)</b></i></div></div><div style="text-align: justify;">Masjid ash-Shiddiq, Fenton, MI</div><div style="text-align: justify;">2 Maret 2013</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>A'udzu billah mina 'sy-syaythani 'r-rajiim</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Nawaytu 'l-arba'iin, nawaytu'l-'itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaadha, nawaytu's-saluuk, nawaytu'l-'uzlah, lillahi ta'ala fii hadza'l-masjid</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Fa idzaa qara'ata al-qur’aan fasta`id billahi min asy-syaythaan ir-rajiim Inna laysa lahu sulthana `ala alladziina aamanuu</b>..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Allah berfirman carilah perlindungan kepada Allah, ketika kalian membaca Qur’an. Apa artinya? Ketika kalian membaca kitab suci al-Qur’an, sudah tentu tanpa membacanya Setan bersama kalian. Ketika kalian membacanya, Setan berusaha untuk menghentikan kalian karena membaca kitab suci al-Qur’an bagaikan air pada api.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana air menghancurkan api, Setan adalah api. Khalaqtanii min naar wa khalaqtahu min tiin. Engkau menciptakan aku dari api dan Engkau menciptakannya dari tanah. Jadi Setan, sebagaimana Allah berfirman di dalam kitab suci al-Qur’an, adalah api. Ketika kalian membaca kitab suci al-Qur’an, kalian memasuki Samudra yang tidak ada akhirnya, jadi kalian menyeburkan diri kalian di dalam Samudra itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika kalian berada di musim panas, sangat panas, apa yang kalian lakukan? Kalian pergi berenang, melompat ke lautan. Jadi, kitab suci al-Qur’an akan membukakan bagi kalian ketika kalian membukanya untuk membacanya, Allah tahu apa yang akan dibukakan bagi kalian. Jadi ketika kalian memasuki samudra itu, Setan berusaha untuk menarik kalian keluar, karena segera setelah kalian membacanya, Setan melarikan diri. Jadi kalian membaca kitab suci al-Qur’an, kalian belum murni, waktu antara kalian berwudu dan salat 2 rakaat, Setan bisa datang berkali-kali dalam periode yang singkat itu. Berapa banyak khawatir, pikiran buruk datang, antara waktu kalian berwudu dan salat 2 rakaat, kita tidak tahu sekarang ini, bagaimana wudu itu diterima, karena semua air kini berada di toilet. Bagaimana kalian berwudu dan kalian berada di toilet? Subhanallah, mereka memperdaya kita di dalam segala hal. Di beberapa negara kalian dapat menemukan air (untuk wudu) terpisah dari area toilet.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi dari saat kalian mengambil wudu di toilet, hingga waktu kalian salat 2 rakaat, dan akhirnya kalian mengambil kitab suci al-Qur’an untuk dibaca, Setan telah banyak menginterferensi dalam kehidupan kalian. Jadi, apa yang Allah katakan? Ketika kalian ingin membaca kitab suci al-Qur’an, mintalah perlindungan dari Setan kepada Allah. Ketika kalian memohon perlindungan ini, Setan akan pergi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wahai Mukmin, kita diperintahkan untuk membaca kitab suci al-Quran agar Setan senantiasa jauh dari kita. Dan jika kalian tidak mengetahui bagaimana membacanya, maka bacalah Qul Huwa Allahu Ahad 3 kali. Sebagaimana <b>Nabi (s) bersabda</b>, <i>“Barang siapa yang ingin seolah-olah membaca seluruh kitab suci al-Qur’an, bacalah al-Ikhlash 3 kali.”</i> Pasti banyak rahasia di dalamnya. Dan buatlah agar Setan menjadi lelah dengan mengucapkan La ilaha ill’llaah. Bagaimana caranya membuat Setan menjadi lelah? Dengan mengucapkan la ilaha ill’llaah. Itu artinya kita beribadah kepada Allah (swt), kita tidak menyembah yang lainnya. Setan tidak suka dengan hal itu. Setan tidak suka dengan orang yang mengucapkan la ilaha ill’llah. Ia ingin agar semua orang berada di sisinya. Karena la ilaha ill’llah berarti, “Wahai hamba-Ku, engkau mengucapkan la ilaha ill’llah, tetapi engkau masih melakukan dosa, apa itu?” La ilaha ill’llah akan melapangkan dada dan membuat hati menjadi gembira. Di dalam kitab suci al-Qur’an kata “Kalbu” disebutkan 148 kali. Allah menekankan pada kalbu, dan Dia berfirman, “La ilaha ill’llah Muhammad Rasuulullah (s) adalah cahaya bagi kalbu.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika kalian membawa lilin, kalian memerlukan pasangannya, yaitu untuk meletakkan lilin tersebut. La ilaha ill’llah adalah lilin itu atau cahaya di dalam kalbu. Jangan ditutupi, jangan ditutupi dengan kegelapan, karena tidak seorang pun yang dapat memadamkannya. Cahaya itu adalah Cahaya Allah. Cahaya Allah tidak pernah gelap. Cahaya Allah selalu terang benderang, tidak ada seorang pun yang dapat memadamkan Cahaya Allah, tidak mungkin. Jadi <b>Sayyidina 'Abdul-Qadir al-Jilani (q) berkata</b>, “<i>Buatlah agar Setan kalian menjadi lelah dengan terus membaca ‘La ilaha ill’llah Muhammad Rasuulullaah.”</i> Jika kalian membacnya sekali, maka Setan akan berlari dari kalian, tetapi bila kalian lupa, apa yang bisa kita lakukan?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana hewan kalian yang membawa, di masa dulu, unta yang membawa beban kalian dan bergerak di gurun, jika kalian meletakkan beban terlalu banyak padanya, ia menjadi lelah. Dan unta itu dapat menyebrangi gurun tanpa minum, karena bila ia minum air, ia menyimpan air itu di dalam perutnya selama 3 bulan. Tetapi walaupun ia tidak memerlukan air, ia tetap merasa lelah. Jadi, jangan merasa lelah untuk mengucapkan la ilaha ill 'llah tetapi buatlah agar Setan merasa lelah karena mendengarnya dari diri kalian, karena Asmaullaah al-Husna-lah yang membuat Setan merasa lelah, dan ia akan berkata, “Orang itu, ia tidak perlu didekati lagi, karena ia di luar jangkauan kita.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saya akan menceritakan sebuah kisah: Grandsyekh diperintahkan untuk berkhalwat di Madinatul Munawarrah selama 1 tahun. Seminggu sebelum khalwat, beliau membuka ruangannya dan memperbaikinya. Apa yang kita lakukan untuk memperbaiki sebuah ruangan? Kita membuka jendela-jendelanya. Jadi, segera setelah beliau masuk, beliau tidak membuka jendelanya. Beliau membawa kayu dan memakunya di jendela, beliau tidak ingin berhubungan dengan dunia luar. Salatnya adalah dekat dengan Haram asy-syariif, beliau hanya meninggalkan kamar untuk memperbarui wudunya, karena tempat wudu berada di luar, dan beliau salat di dalam kamarnya. Dan makanannya adalah 7 buah zaitun dan sepotong roti.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan beliau memberi izin pada <b>Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani (q)</b> untuk melakukan khalwat bersamanya tetapi beliau boleh keluar untuk melakukan salat 5 waktunya dan Mawlana, semoga Allah memanjangkan umurnya, sangat jarang melihatnya tidur, jarang sekali. 24 jam dalam ibadah. Beliau berkata, ketika beliau berdoa, beliau merasakan kamarnya bergerak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beliau berkata, lebih dari itu, saya tidak bisa mengatakannya. Saya akan mengatakannya sedikit saja, ketika beliau berdoa, alam semesta berguncang karenanya. Dan doa yang beliau panjatkan pada hari ini, tidak diulangi keesokan harinya, secara spontan doa itu keluar dari dalam kalbunya. Mawlana Syekh berada di dalam kamar yang sama dengan Grandsyekh. Pada salat Ashar terakhir dari masa khalwatnya, mereka mendengar suara erangan, tangisan dan terdengar suara yang mengatakan, “Kita tidak bisa berbuat apa-apa dengan kedua orang ini. Mereka di luang jangkauan kita.” Grandsyekh berkata bahwa itu adalah Iblis yang mengatakan kepada bala tentaranya untuk meninggalkan mereka berdua. “Mereka berada di luar jangkauan kita, kita tidak bisa membawa mereka pada kita.” Itu artinya Setan tidak pernah berputus asa untuk membawa orang ke sisi mereka. Ada banyak jalan bagi mereka, banyak sekali. Pertama adalah suami-istri yang saling bertengkar, bukankah begitu? Untuk sesuatu, mereka berteriak satu sama lain. Anak-anak dengan anak-anak, saudara dengan saudara, orang tua dengan yang lainnya. Setan bergerak di mana ia bisa menimbulkan masalah. Jadi Allah berfirman, “<b>Inna Allaha ma ` ash-shabiriin</b>. <i>Allah bersama dengan orang-orang yang sabar</i>.” Itu artinya, jika kalian bersabar, Allah akan membukakan bagi kalian jalan untuk mengirimkan cahaya. Tetapi bersabarlah, jangan terlalu cepat marah. Sekarang, orang-orang mudah marah, dan mereka tidak suka dengan sesuatu, mereka menjadi marah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi <b>Sayyidina 'Abdul-Qadir al-Jilani (q) </b>berkata sebagaimana seseorang akan membuat untanya lelah dengan beban yang berat, dengan mengucapkan la ilaha ill 'llah bahkan sekali sehari, kalian akan membuat Setan lelah dengan membuatnya tidak mengejar kalian. Setiap orang mempunyai seorang Setan yang ditugaskan untuknya. Bagaimana kalian mengetahuinya? Nabi (s) menyebutkannya di dalam hadits bahwa ada suatu tempat di dalam kalbu di mana Setan bisa keluar masuk ke sana dan satu-satunya yang dapat menunggangi Setannya adalah aku,” yaitu Nabi (s). Jadi apa yang harus kita lakukan? Mengucapkan, la ilaha ill 'llah Muhammad Rasuulullah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Walladziina ma`ahu ashidaau `ala al-kufaar ruhamaau baynahum. Orang-orang yang bersama Nabi (s) adalah keras terhadap orang-orang kafir dan terhadap Setan dan yang bersamanya. Orang yang bersama Nabi (s), orang yang mengucapkan, la ilaha ill 'llah harus mengucapkan, Muhammad Rasuulullah. Dan orang yang bersama Nabi (s) adalah bersama Allah. Allah berfirman bahwa siapa yang berbay’at denganmu berarti berbay’at dengan ‘Tangan’ Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi seseorang yang berbay’at, itu adalah kepada Nabi (s) dan itu adalah bay’at kepada Allah. Dengan segera Nabi (s) akan mempersembahkan kalian di dalam Hadirat Ilahi. Jadi sekarang, sebagaimana para Sahabat melakukan bay’at dengan Nabi (s), kita juga melakukan bay’at. Kita memerlukan seseorang untuk menyaksikan bay’at kita. Seseorang yang dapat membawa kita ke hadirat Nabi (s). Jika kalian tidak dapat menemukannya, maka dari sini, dari rumah kalian, atau di depan muwajaha asy-syariif, menghadap Nabi (s), dan bacalah ayat inna alladziina yuba`yuunaka... Membaca ayat itu dan katakan, “Kami datang ke hadiratmu dan memperbarui bay’at kami.” Dengan segera bay’at itu akan sampai pada Hadirat Ilahi dan ia akan sampai pada hadirat Nabi (s) dan mencapai Hadirat Allah. Jika kalian mencapai seseorang yang murni dan tulus, kalian akan tahu bahwa ia adalah seorang wali, kalian bisa berbay’at dengannya dan bay’at itu akan sampai pada Nabi (s).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi beliau berkata, “Berusahalah untuk membuat Setan kalian lelah dalam ketulusan ketika mengucapkan la ilaha ill 'llah, bukan karena kalian menghapalnya, tetapi dengan ketulusan yang murni dan akhiri dengan Muhammad Rasuulullah. Dan dalam hadirat Grandsyekh, saya selalu menyebutkan Grandsyekh, karena beliau sering mengatakan kepada kami apa yang harus dikatakan. Beliau berkata, “Ketika kalian berzikir, tutupi diri kalian dengan sehelai kain dan lakukan di dalam kamar.” Mengapa ditutup dengan sehelai kain? Untuk mengetahui bahwa itulah batasan kalian. Itulah ruangan yang kalian gunakan di dalam kehidupan kalian. Kalian berlari, berlari, dan berakhir di dalam sebuah kuburan dengan maksimum 6 kaki.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi ketika kalian mengucapkan la ilaha ill 'llah: “La ilaha”, menyangkal bahwa tiada tuhan, diucapkan ke arah kanan, “ill, kecuali” lalu ke arah kiri, menuju kalbu, pastikan bahwa kalbu kalian mengucapkan “Allah”. Jadi pertama ke kanan: la ilaha, lalu ke kiri, ill-Allah. Bila kalian melakukannya sendiri, kalian akan melihat bahwa kalbu kalian mengucapkan itu. Segera setelah kalian membawa sehelai kain itu, Setan lari dari kalian, tidak melihat apa yang terjadi. Dan beliau berkata, bukan hanya di lidah, tetapi ini adalah kalimat Tawhid, berkata kepada Allah bahwa “Engkau adalah Satu, Engkau adalah Sang Pencipta…. itu akan membakar Setan, dengan mengucapkan, la ilaha ill ‘llah artinya kalian mengekspresikan kepada diri kalian sendiri bahwa tiada tuhan selain Allah dan kalian menerimanya dengan tulus, bila tidak tulus, itu tidak berarti apa-apa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalian pergi ke dokter untuk mengecek diri kalian dan ada dokter yang hanya ingin mengambil uang kalian. Dokter lainnya adalah dokter yang tulus, mereka ingin membuat pasiennya menjadi lebih baik, mereka membutuhkan uang untuk membiayai pengeluarannya, tetapi mereka melakukannya untuk menolong si pasien dan apa yang dikatakan oleh pasiennya? “Semoga Allah memberkatimu, engkau telah melakukan yang terbaik.” Jadi Allah ingin agar kita mengucapkan la ilaha ill ‘Llah dengan tulus dan murni. Itu artinya kalian adalah hamba. Hamba bukanlah apa-apa, mereka bisa menjual kalian di pasar (budak).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mereka menjual kalian. Pergi dan bekerjalah untuknya dan berikan kami 50 persen dari pendapatan kalian. Dan mereka mengajari orang untuk menjadi orang yang pintar, saya tidak ingin mengucapkan kata, “bajingan”, tetapi membuat orang pintar agar tidak membayar pajak, mereka membuat kalian untuk berlaku curang. Untuk apa semua akuntan ini? Untuk menyelamatkan uang kalian, untuk berlaku curang. Jadi, Allah ingin agar kalian mengucapkannya dengan rendah hati, bahwa kita menerima apa yang Dia perintahkan. Dan saya tidak akan berpanjang-panjang lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dikatakan bahwa la ilaha ill 'llah adalah Nuur al-Muwahidiin, cahaya bagi mereka yang menerima Keesaan Allah. Tetapi beliau mengingatkan kita, “Ada berapa tuhan di dalam kalbu kalian? Berapa banyak berhala di dalam kalbu kalian?” Segala yang kalian pikirkan mengantarkan kalian pada sesuatu yang salah, bahkan ketika kalian mengatakan, “Allahu akbar,” kalian tidak tahu kalian berada pada rakaat keberapa. Dan itu adalah karena Setan membawa kalian ke dalam perjalanan yang menyenangkan selama 24 jam. “Aku akan memberimu rencana yang bagus, membuatmu sukses,” Segera setelah kalian mengucapkan, “salam 'alaykum wa rahmatullah” rencana itu buyar. Setan menipu kita. Kita harus berhati-hati agar tidak ditipu olehnya. Kita harus mengucapkan la ilaha ill 'llah Muhammad Rasuulullah alayha nahyaa wa alayha namuut wa alahya nalqallah. Amantu billahi wa malaa’ikatihi wa kutubihi wa rusulihi wa bil-yawmil-akhir, wa bil-qadri khayrihi wa syarrihi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berikutnya kita salat Isya dan mendengar qasidah dari penyanyai American Idol kita yang merupakan penunjuk jalan di langit dan bumi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<b>Source</b>: <a href="http://www.sufilive.com/" target="_blank">www.sufilive.com</a><br />
<br />
© Copyright 2012 Sufilive. <br />
This transcript is protected by International Copyright Law.‬ ‪ Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu Khayr.‬ <br />
<br />
<br />
</div>

Buatlah Setan Kalian Lelah Dengan Mengucapkan La Ilaha Ilallah

Catatan Buram Shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q) Masjid ash-Shiddiq, Fenton, MI 2 Maret 2013 A'udzu billah mina 'sy-syaythani...

Haul Sunan Bonang Tuban 2013

Mistikus Cinta 0 Haul, Haul Wali 9 November 24, 2013

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj70CHRMsNQOn-8oo2JZNk1tA7LKbAJKviu8vYnco2mJcbl1WtbD8-5S2JbW8_NnD70-jbXozbiqVgT5ADFGlSa8OkLvRDIMXPs-lnRCf2trObrTO9eMYUrQy4gH1Q5cXfsTD3sZg_J0BQ/s1600/haul-sunan-bonang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Haul Sunan Bonang Tuban 2013" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj70CHRMsNQOn-8oo2JZNk1tA7LKbAJKviu8vYnco2mJcbl1WtbD8-5S2JbW8_NnD70-jbXozbiqVgT5ADFGlSa8OkLvRDIMXPs-lnRCf2trObrTO9eMYUrQy4gH1Q5cXfsTD3sZg_J0BQ/s320/haul-sunan-bonang.jpg" title="Haul Sunan Bonang Tuban 2013" width="213" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dalam acara Haul Sunan Bonang Tahun 2013. Berikut ini adalah rangkaian acaranya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1. Selasa, 26 November 2013 – Jam 20.00 WIB</b></div><div style="text-align: justify;">PERTEMUAN ALIM ULAMA’ & ISTIGHOSAH Tahunan Se – Kabupaten Tuban</div><div style="text-align: justify;">Tempat : Masjid Astana Tuban (pertanda dimulai Haul Sunan Bonang Tuban)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>2. Minggu, 1 Desember 2013 – Jam 07.00 WIB s/d selesai</b></div><div style="text-align: justify;">TAHTIMUL QUR’AN BIN NADHOR</div><div style="text-align: justify;">Tempat : Masjid dan Musholla sekitar Kota Tuban</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>3. Rabu, 4 Desember 2013 – Jam 07.00 WIB s/d selesai</b></div><div style="text-align: justify;">TAHTIMUL QUR’AN BIL GHOIB</div><div style="text-align: justify;">Tempat : Masjid dan Musholla sekitar Kota Tuban</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>4. Rabu, 4 Desember 2013 – Jam 20.00 WIB s/d selesai</b></div><div style="text-align: justify;">PEMBACAAN BARZANJI / HADROH</div><div style="text-align: justify;">Diikuti ISHARI Se – Jawa Timur</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tempat : Aloon – Aloon Kota Tuban</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>5. Kamis, 5 Desember 2013 – Jam 07.00 WIB</b></div><div style="text-align: justify;">KHITANAN UMUM ( Diikuti kurang lebih 150 anak )</div><div style="text-align: justify;">Tempat : Masjid Astana Tuban</div><div style="text-align: justify;">Pendaftaran Khitan : di Sekretariat Jl. Pemuda 37 Tuban</div><div style="text-align: justify;">Waktu Pendaftaran : Tanggal 15 Oktober s/d 4 Desember 2013</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>6. Kamis, 5 Desember 2013 – Jam 10.00 WIB</b></div><div style="text-align: justify;">TAHLIL KUBRO</div><div style="text-align: justify;">Tempat : Masjid Astana Tuban</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>7. Kamis, 5 Desember 2013 – Jam 20.00 WIB</b></div><div style="text-align: justify;">PENGAJIAN UMUM</div><div style="text-align: justify;">Tempat : Aloon – Aloon Kota Tuban</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>PANITIA HAUL</b></div><div style="text-align: justify;"><b>SUNAN BONANG TUBAN</b></div><div style="text-align: justify;">Sekretariat : Jl. Astana Kutorejo Gg. IV – Tuban</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Simak di</b>: <a href="http://www.sarkub.com/2013/undangan-haul-sunan-bonang-2013/#ixzz2lYHfLfMc" target="_blank">http://www.sarkub.com/2013/undangan-haul-sunan-bonang-2013/#ixzz2lYHfLfMc </a></div><div style="text-align: justify;">Salam Aswaja by Tim Menyan United </div><div style="text-align: justify;">Follow us: @T_sarkubiyah on Twitter | Sarkub.Center on Facebook</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>

Haul Sunan Bonang Tuban 2013

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dalam acara Haul Sunan Bonang Tahun 2013. ...

Tentang Peringatan Haul

Mistikus Cinta 0 Haul November 24, 2013

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXiYzZh4JHQBI93S-QmM93mvCLdoUsdV_9IZXLTzT79n9mDCYJOUGGPW-2NoyGAtSf-yCTfF6m4rrZ5M3Rmu8DivW9uxp2-x6y6uxqzpMHaZnnFoVjxtlyJOdYMJ7nDu_EygjtlpgKiEs/s1600/haul.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tentang Peringatan Haul" border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXiYzZh4JHQBI93S-QmM93mvCLdoUsdV_9IZXLTzT79n9mDCYJOUGGPW-2NoyGAtSf-yCTfF6m4rrZ5M3Rmu8DivW9uxp2-x6y6uxqzpMHaZnnFoVjxtlyJOdYMJ7nDu_EygjtlpgKiEs/s200/haul.png" title="Tentang Peringatan Haul" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Haul</b></div><div style="text-align: justify;">Haul dalam pembahasan ini diartikan dengan makna setahun. Jadi peringatan haul maksudnya ialah suatu peringatan yang diadakan setahun sekali bertepatan dengan wafatnya seseorang yang ditokohkan oleh masyarakat, baik tokoh perjuangan atau tokoh agama/ulama kenamaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tujuan Diadakannya Peringatan Haul</b></div><div style="text-align: justify;">Peringatan haul ini diadakan karena adanya tujuan yang penting yaitu mengenang jasa dan hasil perjuangan para tokoh terhadap tanah air, bangsa serta umat dan kemajuan agama Allah, seperti peringatan haul wali songo, para haba’ib dan ulama besar lainnya, untuk dijadikan suri tauladan oleh generasi penerus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Rangkaian Kegiatan yang dilaksanakan dalam Acara Haul</b></div><ol style="text-align: justify;"><li>Ziarah ke makam sang tokoh dan membaca dzikir, tahlil, kalimah thayyibah serta membaca Al-Qur’an secara berjama’ah dan do’a bersama di makam;</li>
<li>Diadakan majlis ta’lim, mau’idzoh hasanah dan pernbacaan biografi sang tokoh/manaqib seorang wali/ulama atau haba’ib;</li>
<li>Dihidangkan sekedar makanan dan minuman dengan niat selamatan/shodaqoh‘anil mayit.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Hukum Mengadakan Peringatan Haul</b></div><div style="text-align: justify;">Selama dalam peringatan haul itu tidak ada hal yang menyimpang dari tujuan sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi atau yang difatwakan oleh para ulama, maka haul hukumnya jawaz (boleh). Jadi, salah besar jika ada orang yang mengatakan bahwa secara mutlak peringatan haul itu hukumnya haram atau mendekati syirik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Dalil diperbolehkannya Peringatan Haul</b></div><div style="text-align: justify;">Berikut ini ada beberapa dalil syar’i yang berkaitan dengan masalah peringatan haul dengan serangkaian mata acaranya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a.    Hadits riwayat Imam Waqidi sebagaimana yang tersebut dalam kitab Nahjul Balaghoh hal. 399</div><div style="text-align: justify;">.</div><div style="text-align: justify;">كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يزور قتلى أحد في كل حول، وإذا لقاهم بالشعب رفع صوته يقول : السلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار. وكان أبو بكر يفعل مثل ذلك وكذلك عمر بن الخطاب ثم عثمان بن عفان رضي الله عنهم. [رواه الواقدي]</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Artinya:</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Adalah Rasulullah SAW. berziara ke makam syuhada’ Uhud pada setiap tahun. Dan ketika beliau sampai di lereng gunung Uhud beliau mengucapkan dengan suara keras “semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu berkat kesabaranmu, maka alngkah baiknya tempat kesudahan”. Kemudian Abu Bakar, Umar bin Khatthab dan Utsman bin ‘Affan juga melakukan seperti tindakan Nabi tersebut”.</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b.    Hadits riwayat Imam Thabrani dan Imam Baihaqi :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">ما جلس قوم يذكرون الله تعالى فيقومون حتى يقال لهم قوموا قد غفر الله لكم ذنوبكم وبدلت سيئاتكم حسنات. [رواه الطبراني والبيهقي]</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Artinya :</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Tiada suat kaum yang berkumpul dalam satu majelis untuk berdzikir kepada Allah kemudian mereka bubar sehingga diundangkan kepada mereka “bubarlah kamu”, sungguh Allah telah mengampuni dosa-dosamu dan kejahatan-kejahatanmu telah diganti dengan kebaikan-kebaikan”. </i><b>(HR. Thabarani dan Baihaqi)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c.    Hadits riwayat Imam Dailami :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">ذكر الأنبياء من العبادة وذكر الصالحين كفارة، وذكر الموت صدقة، وذكر القبر يقربكم إلى الجنة. [رواه الديلمي] اهـ الجامع الصغير : 158</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Artinya :</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Menyebut-nyebut para Nabi itu termasuk ibadah, menyebut-nyebut para shalihin itu bisa menghapus dosa, mengingat kematian itu pahalanya seperti bersedekah dan mengingat alam kuburitu bisa mendekatkan kamu dari surga”. </i><b>(HR. Dailami)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">d.    Fatwa Ulama (Syaikh Abdur Rahman al-Jaziri) dalam kitabnya al-fiqih ala madzahibil arba’ah :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">وينبغي للزائرالاشتغال بالدعاء والتضرع والاعتبار بالموتى وقراءة القرآن للميت، فإن ذلك ينفع الميت على الأصح. اهـ [الفقه على مذاهب الأربعة 1/540]</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Artinya :</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Sangat dianjurkan bagi orang yang berziarah kubur untuk bersungguh-sungguh mendo’akan kepada mayit dan membaca Al-Qur’an untuk mayit, karena semua itu pahalanya akam bermanfaat bagi mayit. Demikian itu menurut pendapat ulama yang paling shahih”.</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Memang begitulah doktrin Ahlussunnah wal Jamaah tentang ziarah kubur dan haul. Kedua-keduanya merupakan salah satu dari sekian banyak cabang amalan qurbah yang dianjurkan dalam agama. Namun dibalik itu ada hal yang patut disayangkan karena di dalam pelaksanaannya sering terjadi kemaksiatan yang sangat mencolok yang dilakukan oleh warga kita sewaktu menghadiri acara tadi, yakni berbaurnya kaum laki-laki dan perempuan dalam satu tempat: di sarean sewaktu mereka berziarah kubur, berjubel-jubel dalam satu ruangan sewaku hadir pada acara haul atau berjejal-jejal dalam satu kendaraan (truk) yang mengangkat sewaktu mereka berangkat dan pulang dari tempat acara dll.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Maka alangkah bijaknya jika masing-masing oknum, baik panitia atau warga yang hadir mau memperhatikan fatwa ulama klasik yang menaruh rasa sayang kepada umat dengan maksud agar amaliyah mereka ini tidak tercemar denan noda-noda kemaksiatan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tersebut dalam kitab Al-Fatawil Kubro juz II hal 24 :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(وسئل) رضي الله عنه عن زيارة قبور الأولياء في زمن معين مع الرحلة إليها هل يجوز مع أنه يجتمع عند تلك القبور مفاسد كثيرة كاختلاط النساء بالرجال وإسراج السرج الكثيرة وغير ذلك (فأجاب) بقوله : زيارة قبور الأولياء قرية مستحبة … إلى أن قال : وما أشار إليه السائل من تلك البدع أوالمحرمات، القربات لا تترك لمثل ذلك بل على الإنسان فعلها وإنكار البدع بل وإزالتها إن أمكنه. وقد ذكر الفقهاء في الطواف المندوب فضلا عن الواجب أنه يفعل ولو مع وجود النساء وكذا الرمل، لكن أمروه بالبعد عنهن وينهى عما يراه محرما، بل ويزيله إن قدر كما مر. اهـ</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Artinya :</b></div><div style="text-align: justify;">“Syaikh Ibnu Hajar ditanya tentang ziarah kubur para wali pada saat tertentu dan menuju ke kuburan itu, apakah itu diperbolehkan, sedangkan di situ terjadi banyak mafsadah/kemaksiatan, seperti berbaurnya kaum laki-laki dan perempuan, menyalakan lampu dalam jumlah yang banyak dan lain sebaigainya. Beliau menjawab : ziarah kubur para wali adalah suatu amal kebaikan yang dianjurkan ….. sampai kata-kata kiyai mushonnif : apa yang diisyaratkan oleh si penanya berupa tindakan bid’ah atau hal-hal yang diharamkan, jangan menjadi sebab ditinggalkannya kebaikan tersebut. Bagi seseorang tetaplah melakukannya dan ingkar/benci terhadap pelanggaran dan menghilangkannya, kalau memang memungkinkan. Para fuqaha’ menyebutkan mengenai thawaf sunat apalagi thawaf wajib agar dilakukan walaupun di situ ada banyak perempuan demikian pula lari-lari kecil. Namun mereka memerintahkan agar menjauh dari para perempauan tersebut. Demikian pula ziarah kubur tetap dilakukan akan tetapi jauhilah (berdesak-desakan dengan) kaum wanita dan cegahlah dan kalau bisa hilangkanlah hal-hal yang diharamkan seperti keterangan yang telah lewat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(Sumber: http://www.almunawwir.com/)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Simak di</b>: <a href="http://www.sarkub.com/2012/tradisi-peringatan-haul/#ixzz2lYKMc45H" target="_blank">http://www.sarkub.com/2012/tradisi-peringatan-haul/#ixzz2lYKMc45H</a> </div><div style="text-align: justify;">Salam Aswaja by Tim Menyan United </div><div style="text-align: justify;"><b>Follow us</b>: @T_sarkubiyah on Twitter | Sarkub.Center on Facebook</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>

Tentang Peringatan Haul

Pengertian Haul Haul dalam pembahasan ini diartikan dengan makna setahun. Jadi peringatan haul maksudnya ialah suatu peringatan yang diadaka...

Syair Cinta Rabi’ah Al Adawiyah

Mistikus Cinta 0 Syair Rabiah Al Adawiyah, Syair Sufi November 23, 2013

<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Puisi-puisi Sufi atau Syair-syair Cinta Rabi’ah al-Adawiyah</b> berikut, saya kutip dari buku <b>Mahabbah Cinta Rabi’ah al-Adawiyah</b>, terbitan Yayasan Bentang Budaya Yogyakarta, Cetakan Keempat Juni 1999. Editornya Asfari MS dan Otto Sukatno CR. Tentu saja tidak dikutip semuanya. Selamat membaca.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPDH8FRQVFSI91clIOKpJujBrOT290CNglm-C12tXHk29xsQwi-qG72H3ItYC2fo6IHWHld_fiqWLMk0XkJptQ9DF0LNPFOqkuJTkgNenjVThiTW-0S4G_ZR8II0sb7vkYj6tS1NKAEZo/s1600/doa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPDH8FRQVFSI91clIOKpJujBrOT290CNglm-C12tXHk29xsQwi-qG72H3ItYC2fo6IHWHld_fiqWLMk0XkJptQ9DF0LNPFOqkuJTkgNenjVThiTW-0S4G_ZR8II0sb7vkYj6tS1NKAEZo/s320/doa.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>I</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Alangkah sedihnya perasaan dimabuk cinta</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Hatinya menggelepar menahan dahaga rindu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Cinta digenggam walau apapun terjadi</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Tatkala terputus, ia sambung seperti mula</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Lika-liku cinta, terkadang bertemu surga</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Menikmati pertemuan indah dan abadi</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Tapi tak jarang bertemu neraka</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Dalam pertarungan yang tiada berpantai</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: right;"><b>II</b></div><div style="text-align: right;"><i>Aku mencintai-Mu dengan dua cinta</i></div><div style="text-align: right;"><i>Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu</i></div><div style="text-align: right;"><i>Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-Mu</i></div><div style="text-align: right;"><i>Cinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir</i></div><div style="text-align: right;"><i>Hingga Engkau ku lihat</i></div><div style="text-align: right;"><i>Baik untuk ini maupun untuk itu</i></div><div style="text-align: right;"><i>Pujian bukanlah bagiku</i></div><div style="text-align: right;"><i>Bagi-Mu pujian untuk semua itu</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>III</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Manusia terlena dalam buai tidur lelap</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Pintu pintu istana pun telah rapat</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Tuhanku, demikian malam pun berlalu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Dan inilah siang datang menjelang</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Aku menjadi resah gelisah</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Apakah persembahan malamku, Engkau terima</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Hingga aku berhak mereguk bahagia</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Demi kemahakuasaan-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Inilah yang akan selalu ku lakukan</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Selama Kau beri aku kehidupan</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Demi kemanusian-Mu,</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Andai Kau usir aku dari pintu-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Aku tak akan pergi berlalu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>IV</b></div><div style="text-align: center;"><i>Ya Allah, apa pun yang akan Engkau</i></div><div style="text-align: center;"><i>Karuniakan kepadaku di dunia ini,</i></div><div style="text-align: center;"><i>Berikanlah kepada musuh-musuh-Mu</i></div><div style="text-align: center;"><i>Dan apa pun yang akan Engkau</i></div><div style="text-align: center;"><i>Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,</i></div><div style="text-align: center;"><i>Berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu</i></div><div style="text-align: center;"><i>Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>V</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Aku mengabdi kepada Tuhan</i></div><div style="text-align: justify;"><i>bukan karena takut neraka</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Bukan pula karena mengharap masuk surga</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Tetapi aku mengabdi,</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Karena cintaku pada-Nya</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Ya Allah, jika aku menyembah-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Dan jika aku menyembah-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Tetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata,</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>yang abadi padaku</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: right;"><b>VI</b></div><div style="text-align: right;"><i>Alangkah buruknya,</i></div><div style="text-align: right;"><i>Orang yang menyembah Allah</i></div><div style="text-align: right;"><i>Lantaran mengharap surga</i></div><div style="text-align: right;"><i>Dan ingin diselamatkan dari api neraka</i></div><div style="text-align: right;"><i>Seandainya surga dan neraka tak ada</i></div><div style="text-align: right;"><i>Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya?</i></div><div style="text-align: right;"><i>Aku menyembah Allah</i></div><div style="text-align: right;"><i>Lantaran mengharap ridha-Nya</i></div><div style="text-align: right;"><i>Nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya</i></div><div style="text-align: right;"><i>Sudah cukup menggerakkan hatiku</i></div><div style="text-align: right;"><i>Untuk menyembah-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>VII</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Sulit menjelaskan apa hakikat cinta</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Ia kerinduan dari gambaran perasaan</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Hanya orang yang merasakan dan mengetahui</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Bagaimana mungkin</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Engkau dapat menggambarkan</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Sesuatu yang engkau sendiri bagai hilang</i></div><div style="text-align: justify;"><i>dari hadapan-Nya, walau wujudmu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Masih ada karena hatimu gembira yang</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Membuat lidahmu kelu</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>VIII</b></div><div style="text-align: center;"><i>Andai cintaku</i></div><div style="text-align: center;"><i>Di sisimu sesuai dengan apa</i></div><div style="text-align: center;"><i>Yang kulihat dalam mimpi</i></div><div style="text-align: center;"><i>Berarti umurku telah terlewati</i></div><div style="text-align: center;"><i>Tanpa sedikit pun memberi makna</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: right;"><b>IX</b></div><div style="text-align: right;"><i>Tuhan, semua yang aku dengar</i></div><div style="text-align: right;"><i>di alam raya ini, dari ciptaan-Mu</i></div><div style="text-align: right;"><i>Kicauan burung, desiran dedaunan</i></div><div style="text-align: right;"><i>Gemericik air pancuran</i></div><div style="text-align: right;"><i>Senandung burung tekukur</i></div><div style="text-align: right;"><i>Sepoian angin, gelegar guruh</i></div><div style="text-align: right;"><i>Dan kilat yang berkejaran</i></div><div style="text-align: right;"><i>Kini</i></div><div style="text-align: right;"><i>Aku pahami sebagai pertanda</i></div><div style="text-align: right;"><i>Atas keagungan-Mu</i></div><div style="text-align: right;"><i>Sebagai saksi abadi, atas keesaan-Mu</i></div><div style="text-align: right;"><i>dan</i></div><div style="text-align: right;"><i>Sebagai kabar berita bagi manusia</i></div><div style="text-align: right;"><i>Bahwa tak satu pun ada</i></div><div style="text-align: right;"><i>Yang menandingi dan menyekutui-Mu</i></div><div style="text-align: right;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>X</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Bekalku memang masih sedikit</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Sedang aku belum melihat tujuanku</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Apakah aku meratapi nasibku</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Karena bekalku yang masih kurang</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Atau karena jauh di jalan yang ‘kan kutempuh</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Apakah Engkau akan membakarku</i></div><div style="text-align: justify;"><i>O, tujuan hidupku</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Di mana lagi tumpuan harapanku pada-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Kepada siapa lagi aku mengadu?</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>XI</b></div><div style="text-align: center;"><i>Ya Allah</i></div><div style="text-align: center;"><i>Semua jerih payahku</i></div><div style="text-align: center;"><i>Dan semua hasratku di antara segala</i></div><div style="text-align: center;"><i>kesenangan-kesenangan</i></div><div style="text-align: center;"><i>Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau</i></div><div style="text-align: center;"><i>Dan di akhirat nanti, di antara segala kesenangan</i></div><div style="text-align: center;"><i>Adalah untuk berjumpa dengan-Mu</i></div><div style="text-align: center;"><i>Begitu halnya dengan diriku</i></div><div style="text-align: center;"><i>Seperti yang telah Kau katakan</i></div><div style="text-align: center;"><i>Kini, perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>XII</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Ya Tuhan, lenganku telah patah</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Aku merasa penderitaan yang hebat atas segala</i></div><div style="text-align: justify;"><i>yang telah menimpaku</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Aku akan menghadapi segala penderitaan itu dengan sabar</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Namun aku masih bertanya-tanya</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Dan mencari-cari jawabannya</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Apakah Engkau ridha akan aku</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Ya, Ya Allah</i></div><div style="text-align: justify;"><i>O Tuhan, inilah yang selalu mengganggu langit pikiranku</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: right;"><b>XIII</b></div><div style="text-align: right;"><i>Ya Allah</i></div><div style="text-align: right;"><i>Aku berlindung pada Engkau</i></div><div style="text-align: right;"><i>Dari hal-hal yang memalingkan aku dari Engkau</i></div><div style="text-align: right;"><i>Dan dari setiap hambatan</i></div><div style="text-align: right;"><i>Yang akan menghalangi Engkau</i></div><div style="text-align: right;"><i>Dari aku</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>XIV</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Ya Illahi Rabbi</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Malam telah berlalu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Dan siang datang menghampiri</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Oh andaikan malam selalu datang</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Tentu aku akan bahagia</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Demi keagungan-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Walau Kau tolak aku mengetuk pintu-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Aku akan tetap menanti di depannya</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Karena hatiku telah terpaut pada-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>XV</b></div><div style="text-align: center;"><i>Tuhanku</i></div><div style="text-align: center;"><i>Tenggelamkan diriku ke dalam lautan</i></div><div style="text-align: center;"><i>Keikhlasan mencintai-Mu</i></div><div style="text-align: center;"><i>Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkanku</i></div><div style="text-align: center;"><i>Selain berdzikir kepada-Mu</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Referensi:</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Asfari MS dan Sukatno CR (Editor), Mahabbah Cinta Rabi’ah al-Adawiyah, Yayasan Bentang Budaya Yogyakarta, Cetakan Keempat Juni 1999.</li>
<li>Philip K. Hitti, History of The Arabs, PT Serambi Ilmu Semesta Jakarta, Cetakan Pertama Oktober 2008</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
</div>

Syair Cinta Rabi’ah Al Adawiyah

Puisi-puisi Sufi atau Syair-syair Cinta Rabi’ah al-Adawiyah berikut, saya kutip dari buku Mahabbah Cinta Rabi’ah al-Adawiyah , terbitan Yay...