Mistikus Cinta

0
Beliau adalah seorang waliyullah yang lahir di Tarim, Hadramaut, beliau ulama besar yang menafikan kehidupan dunia, waktunya lebih banyak dimanfaatkan untuk menyendiri (khalwat) dan hidup sebagai seorang zahid, seperti ulama-ulama besar lainnya beliau juga sering berziarah ke maqam Nabi Hud as di bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan, tiada lain untuk menambah kedekatan (taqarrub) kepada Allah SWT, selama berkhalwat ibadah yang paling beliau tunaikan adalah memperbanyak amal kebajikan, terutama shalat sunnah dan wirid.

Imam Ali Shahibud-Dark atau Imam Ali bin Alwi Al-Ghuyur bin Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Khali’Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Al-Imam Al-Muhajir Ahmad bin Isa dan seterusnya, nasabnya bersambung sampai Rasulullah SAW, beliau di juluki Shahibud-Dark karena suka membantu dan menolong sesama.

Beliau juga dikenal sebagai guru besar bagi para ulama di Hadramaut, sehingga menjadi seorang wali yang mahbub, dicintai Allah. Beliau juga termasuk seorang waliyullah dengan posisi ‘Arif Billah dan Quthub, sosok keteladanan bagi para murudin (pengikut tarekat) dan ‘arifin (para ulama dan cendikiawan).

Sejak kanak-kanak beliau mendapat pendidikan agama dari ayahandanya, Syaikh Alwi Al-Ghuyur dan pada usia sembilan tahun sudah hafal Al-Qur’an, beliau juga sempat mengaji kepada kakeknya Al-Faqih Al-Muqaddam. Dari ayahanda dan kakeknya beliau mendapat banyak keutamaan terutama ilmu hikmah dan tasawuf, setelah dewasa wajah dan pandangan matanya sejuk. Salah satu karamahnya ialah firasat yang tajam dan doanya yang mustajab.

Di usia dewasa ketika menunaikan ibadah haji terlihat berbagai karamah dan keutamaan-keutamaannya. Saat berangkat ke Makkah beliau banyak ditemani kawan-kawannya yang selalu minta di doakan. Dan setiap doanya makbul, sehingga kawan-kawannya selalu mengikutinya. Di tanah suci beliau berdoa agar diberikan seorang anak yang sholeh padahal ketika itu beliau belum menikah. Setelah itu keluar suara ghaib, “doamu telah dikabulkan oleh Allah, maka kembalilah ke negerimu!”.

Beliau pun langsung pulang ke Tarim, namun tak langsung menikah, hingga suatu ketika beliau berdoa di sebuah Masjid di Tarim. Saat itulah beliau hanyut dalam doa dan ruhnya terasa membumbung naik kelangit. Pada kondisi kekhusu’an dan kefanaan itulah beliau mendapat kabar gembira akan dikaruniai seorang anak shalih.

“Saya ingin melihat tanda-tandanya,” katanya dalam hati, seketika itu juga beliau mendapat dua kertas dan terdengarlah suara ghaib, “taruhlah salah satu kertas itu di atas mata seorang wanita di dekatmu, maka beliau akan segera dapat melihat”. Benar ternyata di dekatnya ada seorang wanita buta, beliau lalu menaruh salah satu kertas itu di atas matanya dan spontan wanita itu dapat melihat kembali, beliau pun kemudian menikah dengan wanita tersebut dan memperoleh seorang anak yang shalih yang bernama Muhammad Mawla Dawilah.

Suatu ketika beliau mendapat harta cukup banyak, tapi kemudian berdoa kepada Allah, ”Ali bin Alwi dan dunia. Ya Allah jauhkan aku daripadanya, jauhkan dunia dariku.” Tiga bulan setelah itu tepat pada 9 Rajab 709 H/1289 M, beliau wafat dan jenazahnya dimakamkan di makam Zanbal, Tarim, Hadramaut. Beliau meninggalkan seorang putra Muhammad Mawla Dawilah dan enam putri : Maryam, Khadijah, Zainab, Aisyah, Bahiyah, dan Maniyah dari seorang ibu Sayyidah Fatimah binti Ahmad bin Alwi bin Muhammad Shahib Mirbath.

Suatu hari seorang ulama terkemuka dari Tarim, Syaikh Ibrahim bin Abu Qusyair, menceritakan suatu malam pernah bermimpi berjumpa Syaikh Ali bin Alwi. Lalu beliau bertanya, “bagaimana Allah memperlakukanmu?” dalam mimpi itu Syaikh Ali Bin Alwi menjawab : suatu apa pun tak dapat membahayakan orang yang mahbub (dicintai Allah),”.

Sumber : Majalah alkisah no.15/tahun IV/17-30 juli 2006

Diambil dari : http://syahiircenter.blogspot.com/p/kisah-ulama.html


Setya Sastrodimedjo

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Al Imam Ali Shahibud-Dark | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top