Mistikus Cinta

0
Ahmad al Rifa’i
Jalur Keturunan

Beliau adalah seorang sufi yang mempunyai nama lengkap Sayyid Ahmad bin Sayuid Abul Hasan Ali al Rifai al Husaim, beliau di lahirkan di desa Hasan di Iraq pada tahun 512 H. Beliau dinisbatkan kepada kakeknya yang bernama Rifa’ah al Maghribi al Husaini.

Kehidupan Ahmad Rifa’i.

Sejak, berusia 7 tahun, sudah hidup sebagai anak yatim karena ditinggal mati oleh ayahnya, dan beliau dirawat oleh pamannya yang bernama Manshur al Batha ini seorang ahli tarekat, oleh karena sejak kecil Al-Riafa’I sudah hidup dilingkungan keluarga yang taat beragama.

Disamping beliau banyak menerima pendidikan dasar-dasar agama dari kakeknya. Beliau juga belajar ilmu agama kepada Ulailla’ terkenal seperti Abut Fadlil al Wasithi al Manshur dan juga kepada ummu Ubaidah. Karena kesungguhan dan ketekunan begitu dalam menerima ajaran dari para ulama’ sehingga beliau banyak menerima ilmu dari para gurunya.

Setelah beliau merasa cukup dengan ilmu yang diperoleh dari gurunya. Lalu beliau meneruskan perjalanan hidupnya dengan membuka lembaran baru yaitu mengamalkan ajaran tasawuf kepada murid dan pengikutnya yang banyak. Diantara murid-muridnya yang terkenal dan berhasil dengan baik, seperti:
  1. Syarifuddin bin Abdul Sami’al al Hasm al Wasithi yang menulis kitab berjudul “Jama’a Asrar at Syari’an wa al Haqiqah wa al Tariqah atau yang lebih terkenal dengan at Burhan.
  2. Ali bin Jamal Al Hadad, yang menulis kitab berjudul “Rabi’alal Asyiqin”.
  3. Taqiyyudin al Thusi yang menulis kitab berjudul Tiryaq al Mujib.
  4. Al-Fariq al Wasithi yang menulis kitab dengan judul Al Nafkhat al Miskiyah”.
  5. Ali Al Wasithi menulis karya “Khulashat al Ikhsir”.
  6. Ahmad Izzat al Faruqi yang menulis karya berjudul Al Uqud al Jauhariyah”.

Keistimewaan Al Rifa’i

Sebagai seorang sufi ada beberapa keistimewaan dan kelebihan yang dimiliki oleh Al Rifa’i, antara lain:
  1. Beliau adalah seorang murid Abul Fadlil yang mendapat ijazah dan mendapat khirqah, sufi dari Al Manshur dan dari Ummu Ubaidah.
  2. Beliau adalah termasuk Ulama’ yang disegani dalam dunia tasawuf dan beliau mendapat gelar Quthub dan al Ghaus.

Pokok-Pokok Pikiran Al Rifa’i

Sebagai seorang sufi yang mempunyai murid dan pengikut yang banyak ada beberapa pokok pikiran yang dikembangkan oleh Al Rifa’i. Diantaranya:
  1. Asaz Pertama dan Utama dalam ajaran tasawuf adalah kepatuhan dan ketaatan dalam mengamalkan syariat islam, dengan jalan melaksanakan perintah-perintah Allah dan Sunnah Rasulullah secara benar dan sungguh-sungguh dan tidak sesuai dengan aturan Al-Quran dan As Sunnah segera ditinggalkan.
  2. Akhlak sufi; yang dikembangkan oleh Al Rifa’I adalah akhlak yang harmonis antara akhlak batin dan akhlak lahir, baik perkataan, perbuatan atau keadaan dalam perjalanan menuju Tuhan.
  3. Untuk menumbuhkan akhlak yang sempurna, maka lebih dulu harus ditanamkan dasar-dasar akidah tauhid. Dasar ini ditanamkan untuk memantapkan bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak di sembah di sembah dan dimintai pertolongan.
  4. Menurut Al Riaf’i ajaran tasawuf bukan hanya teori-teori yang indah tetapi juga harus, dilaksanakan dengan intensif dan diamalkan dengan disiplin yang ketat sebagaimana ketentuan yang harus dilaksanakan oleh murid-muridnya antara lain :
1. Setiap tahun sekali mengadakan khalwat selama 7 (tujuh) hari dengan diisi kegiatan sebagai berikut :

Pada hari pertama diisi dengan, dzikir sambil mengucapkan lafal La Ilaha Illallah”.
Hari kedua dengan dzikir dan membaca “Ya Allah”.
Hari ketiga diisi dengan dzikir membaca “Ya Wahhab”
Hari keempat diisi dengan dzikir dan membaca “Ya Hayyu”
Hari kelima diisi dengan dzikir dan membaca “Ya Mujib”
Hari keenam diisi dengan dzikir dan membaca “Ya Mu’thil”
Hari ketujuh diisi dengan dzikir dan membaca “Ya Quddus”.
Jumlah dzikir setiap harinya tanpa ada batas.

2. Al Rifa’i memiliki Hizb al Tuhfat al Saniyah yang dapat dibaca pada waktu-waktu tertentu, dan juga mempunyai wirid-wirid pada yang dapat di baca pada waktu malam Jum’at dan malam Senin.

3. Pada acara pertemuan keluarga dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang dimulai dengan membaca surat Al-Fatihah kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-A’la, Al-Qadar, Al-Nashr, Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas kemudian ditutup dengan surat Al-Fatihah kembali. Setelah membayar ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan membaca shalawat dan syair-syair pujian kepada Rasulullah yang diiringi, dengan tabuhan rebana dan gendang.

Wafatnya

Beliau meninggal dunia dengan tenang di desa Ummu-Ubaidah satu kawasan antara al Wasith dan Basrah pada tahun 571 H.



Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Ahmad al Rifa’i | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top